Prolog

107K 2.5K 50
                                    

Elena Fransisca Rusdiantara adalah anak dari salah satu pengusaha ternama yaitu Bram Rusdiantara. Sejak kecil Elena hanya tinggal bersama dengan ayahnya karena ibunya telah lama meninggal saat melahirkan dirinya.

Walaupun begitu, Elena tidak pernah merasa kekurangan kasih sayang, ayahnya selalu menyayangi dirinya lebih dari apapun. Apa yang dia mau akan selalu dituruti ayahnya.

Suatu hari sepupu Elena yang bernama Hana ikut tinggal bersama mereka karena Hana sebatang kara saat itu. Selisih usia Elena dan Hana hanya terpaut 2 tahun saja, mereka saling menyayangi layaknya saudara. Elena bahkan mengganggap Hana sebagai kakak kandungnya sendiri.

Elena selalu menceritakan tentang segalanya pada Hana, termasuk tentang cintanya kepada lelaki tampan bernama Aldric Rivaldo Adi Nugraha.

Awal mula Elena menyukai Aldric yang usianya berbeda 2 tahun dengannya adalah ketika mereka bertemu pertama kali saat orangtua Aldric berkunjung ke rumah Elena, dan saat itu Lena tercebur ke dalam kolam renang karena dia tidak bisa berenang dan akhirnya tenggelam. Lena sudah berusaha berteriak meminta tolong tapi tidak ada satupun yang menolongnya.

Karena saat itu para orangtua sedang berada di ruang keluarga, saat Elena sudah sangat putus asa dan hampir hilang kesadaraya, tiba-tiba ada seseorang yang datang menolongnya, dia adalah Aldric.

Pria tampan bertubuh tinggi, kekar, dengan warna bola mata hitam pekat dan kulit putih yang membuat pria itu terlihat seperti pangeran dimata Elena.

Sejak saat itu Elena selalu menganggap Aldric adalah pangeran berkuda putihnya, belum lagi lelaki itu sangat baik dan memanjakan Elena, membuatnya semakin mencintai pria itu, sampai bisa dibilang Elena adalah bucin seorang Aldric.

Elena selalu berharap bisa menikah dan membangun keluarga bahagia bersama pria itu, dan harapannya menjadi kenyataan saat mereka di jodohkan.

Tapi suatu hari Elena mengetahui sebuah rahasia yang sangat melukai dirinya. Seperti sebuah tamparan dan sayatan yang mengoyak seluruh isi tubuh Elena, membuat pandangannya terhadap dunia berubah.

Dunia yang tadinya terasa seperti negeri dongeng seketika berubah menjadi seperti neraka yang kejam. Mungkin Elena terlalu naïf selama ini, dia selalu memandang dunia itu indah, dia selalu menganggap semua orang itu baik. Namun, pada kenyataannya dunia tidak seindah negeri dongeng seperti yang Elena ketahui.

"Al, kapan kamu mau ceraikan Lena? Kamu sudah berjanji akan menikahiku, aku lagi hamil anak kamu loh Al, jangan bilang kamu udah jatuh cinta beneran sama dia? Kamu lupa misi kita!" ujar seorang wanita yang sedang bergelayut manja di samping Aldric.

Saat ini mereka sedang duduk di sofa dan mereka tidak sadar ada seseorang di sana yang melihat serta mendengar pembicaraan keduanya. Wanita itu tampak sangat terkejut dan sakit hati, melihat penghianatan yang dilakukan suaminya.

"Tidak mungkinlah Hana aku jatuh cinta padanya, aku hanya ingin mengambil perusahaan ayahnya. Sebentar lagi juga dia akan aku ceraikan saat semuanya sudah beres!" jawab Aldric yang merupakan suami Elena, perkataan Aldric barusan membuat hati Elena semakin sakit.

Ternyata selama ini Elena dibohongi oleh suaminya sendiri, kenapa Aldric tega melakukan hal ini padanya. Padahal selama ini Elena sudah berusaha untuk menjadi istri yang baik, selama ini Aldric juga memperlakukannya dengan baik. Tapi mengapa kenyataan yang sebenarnya seolah menjadi sebuah tamparan keras untuk Elena. Betapa remuknya hati wanita naïf yang selalu menganggap semua orang baik itu saat mengetahui suaminya, lelaki yang sangat dia cintai menghianati dirinya. Bahkan Aldric dengan tega mencoreng sakralnya pernikahan hanya untuk tujuan bisnis.

"Awas saja kalau kamu jatuh cinta padanya, dia 'kan hanya wanita mandul yang tidak bisa punya anak. Buktinya sudah satu tahun lebih kalian menikah, tetapi belum memiliki anak." Hana mengejek Elena.

'Kenapa? Kenapa Hana menghianatiku, aku sudah menganggapnya seperti kakak kandungku sendiri. Aku sangat percaya dan menyayangi dirinya sejak dulu, tapi dengan teganya Hana melakukan ini. Sosok yang selalu terlihat bak malaikat ternyata begitu kejam layaknya iblis, mereka berdua benar-benar tidak memiliki hati nurani.'

"Kamu benar Hana, aku perlu seorang pewaris dan itu sudah aku dapatkan darimu. Aku tidak sabar menantikan kelahiran anak kita." Aldric tersenyum sambil mengecup punggung tangan Hana.

"Aku tidak sabar menunggumu menceraikannya, dan aku juga tidak sabar menikah denganmu." Hana tersenyum bahagia.

Bisa-bisanya Hana tersenyum bahagia diatas penderitaan sesame wanita, apalagi wanita itu adalah saudaranya sendiri. Rasanya dada Elena seperti tertimpa sesuatu yang berat sehingga membuat nafasnya menjadi sesak. Ternyata Hana tengah mengandung anak dari suaminya? Perasaan wanita mana yang tidak hancur saat mengetahui fakta ini.

"Aku juga tidak sabar Hana!" ujar Aldric sambil mengelus perut Hana.

"Aku mencintaimu Aldric Rivaldo Adi Nugraha, aku mencintaimu sedari dulu. Jauh sebelum Elena mencintaimu." Hana memeluk erat Aldric.

"Aku juga mencintaimu Hana, terimakasih sudah memberikan kado terindah dalam hidupku." Aldric mengecup pucuk kepala Hana lembut.

Batin Elena seperti ditusuk belati dan disayat lalu di siramkan air garam. Hatinya remuk tak berbentuk lagi mengetahui penghianatan yang dilakukan dua orang yang sangat dia sayangi dan percayai.

Seketika pandangan mata Elena menjadi gelap dan ...

Brukkkk!

Elena sangat syok sampai pingsan di tempa, hal itu membuat Aldric dan Hana kaget. Entah apa yang akan Elena lakukan nanti, apakah tetap mempertahankan cintanya dan bertahan dengan segala rasa sakit itu atau melepaskan dan membalas dendam?

“Aldric, sekarang kamu pilih istrimu atau perempuan itu!” bentak papa Aldric saat mengetahui segalanya.

Dia sangat merasa malu, harga dirinya hancur di tangan putra satu-satunya itu. Dia merasa sangat gagal menjadi seorang ayah karena tidak becus mendidik anaknya.

“Aku harus menceraikan Elena, Pah, aku memilih Hana karena dia sedang mengandung anakku!” jawab Aldric membuat emosi papanya memuncak.

Aldric dihajar mati-matian oleh papanya sendiri, dia merasa malu memiliki anak seperti Aldric. Bagaimana bisa anaknya menjadi seorang penghianat padahal dirinya sangat setia pada istrinya.

“Aku tidak mau mengakui anak di dalam kandungan perempuan murahan itu sebagai cucuku, kalau kamu memilih menikah dengannya silahkan saja. Tapi dengan begitu aku tidak akan mengakuimu sebagai putraku lagi, aku malu memiliki anak se buruk dirimu!” tegas papa mertua Elena.

“Aku tetap akan menikahi Hana.”

Jawaban lugas dari Aldric membuat batin Elena semakin teriris, pria yang sangat dia cintai dengan tegas memilih perempuan lain dan menceraikan dirinya. Apa sebenarnya kesalahan Elena sampai di perlakukan seperti ini.

Beberapa tahun kemudian

Seorang gadis cantik yang sedang duduk di kursi kebesarannya sambil mengetuk-ngetukan jarinya tersenyum.

“Aldric dan Hana, kalian memang iblis yang tidak memiliki hati. Tunggu saja, aku akan menghancurkan keangkuhan kalian, aku akan membuat kalian menerima karma dari perbuatan yang kalian lakukan.”

“Aku bukanlah orang yang lemah, aku El, aku akan membalas durjana dan penghianat itu. Aku tau Tuhan akan memberikan hukuman-Nya, tapi aku bukanlah malaikat yang penuh kesabaran untuk menunggu Tuhan memberikan karma. Aku akan turun tangan sendiri membalaskan penghianatan dan dendam ini.”

Tatapan nyalang dari wanita itu bak belati tajam yang siap mengoyak siapa saja yang di tatapnya.

Bagaimana kisah tentang dendam dan penghianatan ini akan berlangsung? Kita bisa lihat dan saksikan sendiri.

REVENGE (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang