Frustasi

34.3K 1.3K 44
                                    

REVENGE memiliki dua sekuel yaitu REVENGE 2 KARMA, dan REVENGE 3 LANGIT MENTARI SENJA.

Semua cerita REVENGE series sudah tamat di Karya Karsa. Cari saja Wihelmina Miladi lalu masuk ke bagian seri dan pilih judul.


"Balas dendam terbaik adalah Karma, dia akan membalaskan segala kepahitan yang kita alami tanpa perlu turun tangan sendiri."
.
.

Aldric berada disuatu tempat yang begitu asing, disana penuh bunga yang indah dan berwarna warni. Ada suara air mancur yang terdengar di telinganya, banyak juga kupu-kupu yang bersayap indah berterbangan kesana kemari seolah sedang bercanda satu sama lain.

"Dimana ini?" Aldric melihat sekeliling nya, dan dia sama sekali tidak mengenal tempat ini.

"Elena." Lirih Aldric saat melihat perempuan yang sangat dia rindukan.

Elena memakai pakaian putih dan sedang bermain ayunan ditemani kupu-kupu yang hinggap di jari tangan nya. Rambut panjangnya tergerai tertiup angin, menambah kecantikan di wajahnya. Aldric langsung berlari menemui Elena nya, perempuan yang sangat dia rindukan.

"Elena, Elena aku sangat merindukanmu." Aldric memeluk erat perempuan itu dengan air mata haru yang mengalir deras di pelupuk matanya.

"Elena taukah kamu, aku sangat hancur Elena. Aku sangat hancur saat kamu tidak ada sisiku, kamu boleh lakukan apa saja asal jangan tinggalkan aku Len hiks." Aldric menumpahkan segala kerinduannya, penyasalannya dan rasa bersalah nya dipelukan Elena. Isak tangisnya seolah tidak bisa di bendung lagi, di depannya ada sosok yang sangat ingin dia temui. Seseorang yang sangat dia cintai, sungguh rasanya Aldric ingin menghentikan waktu sekarang juga.

Aldric berlutut dan memohon agar Elena memaafkan dirinya, agar Elenanya kembali. Dia akan melakukan apapun asalkan Elena mau kembali, walau hanya bisa melihatnya dari jauh tapi asal Elena berada dalam jangkauan mata Aldric saja dia sudah senang. Aldric ingin menjaga Elena dari jauh, dia ingin memastikan Elena mendapatkan kebahagiaannya walau mungkin itu bukan dengannya.

"Maafkan aku Elena maaf, kamu boleh memukul ku, menampar atau menyakitiku. Tapi kumohon tetaplah disisiku, tetaplah ada di jangkauan pandangku." Aldric benar-benar memohon dan saat Aldric akan mencium kaki Elena, perempuan itu menarik kakinya dan berlari meninggalkan Aldric.

"Jika aku didekatmu, kau akan sangat menderita. Aku sudah bahagia dan melupakan rasa sakitku, jangan ganggu hidupku lagi." Hanya itu yang bisa diucapkan oleh Elena, kemudian dia tiba-tiba saja menghilang dengan misterius.

"Elena!" Aldric tersadar dan membuka matanya.

Dia melihat dirinya berada di kamar rumah sakit dengan sebuah alat bantu pernapasan. Tangannya sudah terpasang infus, dan kini dia dapat merasakan sekujur tubuhnya terasa tidak karuan.

"Aldric sudah sadar. Dokter, dokter!" Hana memanggil dokter, dia senang Aldric sadar.

Hana lalu menghubungi keluarga Aldric. Dokter yang datang segera memeriksa kondisi Aldric. Hana selalu setia menemani suaminya yang tidak sadarkan diri, entah sudah berapa banyak air mata yang terbuang saat melihat tubuh orang yang di cintainya terbaring tidak berdaya.

"Bagaimana kondisi suami saya dok?" Tanya Hana cemas.

"Pasien sudah sadar, dia hanya memerlukan istirahat. Pastikan dia makan teratur dan meminum obatnya dengan rutin." dokter memberikan nasehatnya.

Hana merasa sangat bersyukur karena Aldric sudah siuman, setelah koma selama sebulan lamanya. Aldric sudah seperti mayat hidup yang hanya bisa bernapas dengan bantuan alat bantu medis. Bahkan dokter sendiri saat itu tidak bisa memperkirakan kapan pasien itu akan sadar, karena dialam bawah sadarnya sang pasien tidak memiliki semangat untuk sadar. Tak lama kemudian keluarga Aldric datang.

REVENGE (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang