Tragedi

35.4K 1.4K 44
                                    

“Kata maaf mudah sekali diucapkan, tapi luka yang di terima oleh korban tidak semudah itu bisa hilang.”
.
.
.


 

Semenjak kejadian itu Elena menjadi begitu terpuruk, Elena pernah diajak pergi ke Club oleh salah satu temannya yang bernama Dani. Kata Dani, disana adalah tempat melupakan masalah. Namun Elena merasa sangat tidak nyaman dengan tempat itu, sampai akhirnya dia ditawari minum oleh Dani.

Minuman yang sangat terasa pahit dan menyengat menurutnya, entah mengapa orang-orang itu begitu menyukai minuman ini. Padahal rasanya pahit begini, tenggorokannya saja seperti tercekik kala memaksa meminumnya.

"Aww, kepalaku pusing." Rintih Elena lalu terjatuh ke pelukan Dani.

Dani membawa Elena kesebuah hotel, dia memang sudah merencanakan semua ini. Dani meletakan obat di minuman Elena, dia sengaja ingin menjebak Elena karena sudah sejak lama memendam cinta pada wanita itu.

"Lena, sudah lama gue ngejar cinta lo. Tapi lo malah milih si bajingan Aldric itu, tapi malam ini lo bakal jadi milik gue selamanya." Dani tersenyum smrik saat memandangi Elena yang tengah tak sadarkan diri.

Dia mulai membelai wajah Elena, membuka bajunya dan mulai mengecupi wajah Elena, dia meremas sesuatu yang menggembul dari balik baju wanita itu.

"Mmmhhh.." Elena melenguh panjang.

Cup.

Dani mulai mencium buas bibir ranum Elena, padahal sang empu sedang tertidur dengan pulasnya.

"Ehh Dani kenapa kamu lakuin ini hiks hiks.. lepas." Elena tiba-tiba terbangun dan kaget melihat Dani yang tengah mencium dirinya, dia terus meronta tapi Dani terus menciumi leher jenjang Elena dan meremas buah dada Elena.

"Ah.. mm jangan." Desah Elena.

Bughhh bughhhh..

"Brengsek lo, berani nya lo nyentuh Elena!"

Tiba-tiba seseorang datang dengan amarahnya yang menggebu-gebu, dia datang tepat waktu dan memukuli Dani hingga hampir mati.

Bughhhh buhgh

Mereka saling adu pukul, keduanya sama-sama babak belur. Dan tiba-tiba keamanan masuk, mereka membawa Dani keluar untuk diamankan.

"Kak Aldric.." lirih Elena dalam isakannya.

"Elena maaf kan aku Len.." Aldric langsung menutupi tubuh Elena dengan jaketnya, dia menggendong Elena ala bridal style menuju ke mobil.

"Aku bawa mobilku sendiri kak." tolak Elena.

"Ya sudah, aku antar dengan mobilmu, mana kuncinya." Pinta Aldric lembut.

Elena menyerahkan kunci mobilnya pada Aldric. Dia tidak mungkin berani menyetir mobil sendiri, walau dia sangat membenci Aldric tapi sepertinya akan lebih aman kalau dia diantar oleh mantan suaminya itu. Kejadian tadi benar-benar membuat Elena shock dan takut, tubuhnya terasa lemas sekali saat ini. Akhinya Aldric mengantarkan Elena pulang kerumahnya.

"Len, maafkan aku telah salah paham kemarin. Maaf hiks hiks, a-aku begitu bodoh Lena." Aldric terus menangis saat sedang menyetir dia bena-benar merasa bersalah pada Elena, apalagi saat melihat Elena di perlakukan seperti tadi oleh pria itu. Rasanya Aldric benar-benar hancur dan marah, dia tadi ingin sekali memukuli Dani sampai mati.

"Dari mana kamu tau aku ada disana?" Tanya Elena dingin.

Flashback on

 
Vio begitu marah dan mendatangi Aldric.

"Brengsek yah lo, belum puas kalian nyakitin Elena huh?!" maki Vio pada Aldric.

REVENGE (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang