Cinta masa kecil

35K 1.4K 44
                                    

"Kenalilah seseorang bukan dari katanya, tapi dari faktanya.
Untuk apa mata dan hati diciptakan jika saat menilai seseorang kau hanya menggunakan telingamu."
.
.
.

Aldric sudah resmi menikah dengan Hana, dan mereka tinggal dirumah yang dulu ditempati Aldric dan Elena.

"Kamu kenapa sayang kok diem aja sih dari tadi." Tanya Hana.

Padahal ini malam pertama mereka saat sudah sah menjadi suami istri, walau mereka sudah pernah melakukannya bahkan lebih dari sekali, dalam waktu setahun ini bisa dihitung mereka melakukan hal itu sebanyak 4 kali.

Aldric sudah beberapa hari menjadi dingin dan pendiam. Dia terbayang Elena, mantan istrinya yang selalu menatapnya dengan penuh cinta. Selalu menghujaninya dengan perhatian dan kelembutan. Dia merindukan Elena, jujur saja saat ditaman kemarin dia merasa cemburu saat melihat Elena sedekat itu dengan pria yang bernama Mario. Namun Aldric sadar diri, dia sadar akan posisinya.

Hana mulai menggoda suaminya, tapi Aldric sejujurnya tidak bernafsu sama sekali pada Hana. Dia dulu melakukan itu juga karena terpaksa, dua kali pertama karena kasihan dan dipaksa. Dua kali selanjut nya terjadi karena mabuk yang bahkan Aldric sendiri tidak ingat dan tidak sadar saat melakukannya, dia sampai bisa mabuk karena sangat frustasi memikirkan Elena.

Aldric sudah mulai menyimpan rasa pada mantan istrinya itu sejak saat itu, tapi Hana selalu menekan dirinya. Aldric juga tidak tega pada Hana yang sudah menyerahkan mahkotanya padanya. Bahkan dia mengingat semua janjinya pada Hana dulu.

Flashback on

Aldric langsung jatuh cinta pada gadis yang menolongnya dulu saat masih kecil, gadis cantik dengan liontin bunga lily limited edition yang hanya ada satu didunia. Gadis kecil itu yang dulu menolong Aldric saat dirinya hampir tertabrak mobil.

Sejak saat itu dia jatuh cinta pada gadis kecil yang tidak dia ketahui namanya, tapi Aldric selalu berusaha mencari dan mencari. Sampai akhirnya dia bertemu Hana. Itu terjadi saat pertama masuk SMA.

Hana memakai liontin yang sama persis dengan milik gadis yang yang menyelamatkan nya dulu.

"Hay namamu siapa?" Tanya Aldric memberanikan diri.

"Hana, namaku Hana." Jawab gadis itu dengan pipi merona malu.

"Apa kamu ingat dengan ku? Aku yang dulu kamu selamatkan saat hampir tertabrak mobil. Kau gadis berkacamata dan berambut kepang kuda itu bukan?" Tanya Aldric membuat Hana mengernyitkan dahinya dan terdiam sekejap nampak seperti sedang berfikir.

"Oh iya aku ingat, yang waktu itu aku selamatkan saat kamu hampir tertabrak karena kamu mengejar bolamu yang terlempar ke jalan raya kan?" tanya Hana.

"Jadi ini benar dirimu?" pekik Aldric senang.

Sejak saat itu mereka jadi semakin dekat dan akhirnya berpacaran, Aldric sering bercerita tentang hidupnya, mimpinya dan cita-cita nya. Hana juga sering bercerita tentang hidupnya, tentang dia yang diperlakukan tidak adil oleh keluarga nya. Membuat Aldric merasa sedih dan marah, dia sedih melihat gadis yang dicintainya terluka, dan dia marah pada ayah dan saudara tiri Hana.

Bagaimana bisa ada orang tua yang begitu pilih kasih? Bagaimana bisa ada saudara yang begitu egois?

Pasalnya Hana selalu bercerita tentang perlakuan papanya yang pilih kasih terhadap dia dan Elena. Tentang Elena yang selalu mendapatkan apapun yang dia inginkan.

"Papa kamu jahat banget Hana, dia biad*b! Bisa-bisa nya dia mengakuimu sebagai keponakannya dan bukan anaknya." Geram Aldric.

Hana Hanya menangis sendu, membuat Aldric tidak tega melihatnya. Dia akhirnya berjanji pada dirinya sendiri untuk membantu Hana.

"Iya Al, dia bahkan tidak pernah menyayangiku. Hanya Elena, Elena dan Elena. Jika aku menyukai sesuatu dan Elena juga menyukai itu, tapi cuma ada satu, pasti selalu aku yang dipaksa mengalah. Aku merasa tidak memiliki siapapun yang menyayangiku Al." Hana mulai menceritakan hal buruk yang dia terima dari ayahnya dan Elena.

Itu semua membuat Aldric geram setengah mati, dia membenci Elena dan papa Elena karna telah menyakiti gadis yang dia cintai. Dia membenci seseorang walau tidak mengenalnya, dia membenci hanya karena sebuah cerita tanpa menyelidiki aslinya.

Suatu hari mereka merencanakan suatu balas dendam. Aldric yang sedari dulu menginginkan perusahaan milik ayah Elena akan melakukan apapun untuk mendapatkan keinginannya.

"Al kamu janji yah jangan sampai jatuh cinta beneran sama Elena." Hana mengingat kan.

"Iya tenang saja , aku akan membalaskan dendam mu pada mereka. Aku akan membuat mereka merasakan sakit sama seperti apa yang mereka torehkan padamu." Aldric bertekad dan berjanji membuat Hana senang dan langsung memeluk Aldric erat.

Suatu hari mereka merencanakan sebuah balas dendam, dengan cara membuat Elena jatuh cinta padanya dan kemudian nanti setelah Aldric mendapat perusahaan ayah Elena dia akan menceraikan Elena dan menikahi Hana.

Tapi setelah hampir beberapa tahun mengenal Elena, dia merasa Elena sangat baik hati dan tidak seperti apa yang diceritakan Hana padanya. Apalagi saat mereka sudah menikah, kadang Aldric merasa tidak tega melakukan hal sekejam itu pada Elena, tapi janji adalah janji, dia harus tetap memenuhinya.

Saat Aldric dilanda dilema, dia jadi tidak tau kemana arahnya, saat itu dia tidak mau bercerai dengan Elena. Makanya dia sengaja mengulur waktu untuk merebut perusahaan ayah Elena, dan saat Aldric ingin memperjuangkan Elena, suatu kabar mengejutkan datang. Hana hamil anaknya, membuat Aldric makin frustasi bahkan dia sering minum untuk menyalurkan rasa kesalnya itu.

Aldric berjanji akan menikahi Hana dan bertanggungjawab atas perbuatannya, dia tidak mau jadi lelaki brengs*k untuk kedua kalinya, mungkin ini jalan terbaik bagi Aldric. Dia harus melepaskan Elena dari lelaki brengs*k seperti dirinya. Dia ingin Elena bahagia walau tanpanya disisi Elena, dengan begitu Aldric tetap bisa melanjutkan tanggungjawab nya terhadap Hana dan tidak lagi menyiksa Elena.

Tapi saat melihat Elena dekat degan lelaki lain dia menjadi cemburu. Dia merasa sangat frustasi dalam hidupnya. Andai waktu bisa di ulang, sungguh dia tidak mau menyakiti Elena.

Flashback off

"Aldric, kok kamu ngalamun aja sih sayang?" Hana menyadarkan Aldric dari lamunannya.

"Eh, kenapa Len?" Aldric keceplosan memanggil nama Elena.

"Len? Kamu mikirin Elena! Kamu, hiks hiks jangan bilang kamu jatuh cinta pada perempuan itu!" Hana mulai kacau mengetahui suaminya memikirkan wanita lain saat bersama dengannya.

"Maaf Hana, maaf." Lirih Aldric tidak tega melihat Hana menangis.

Hana lebih marah lagi ketika Aldric menolak bercinta dengannya dan saat Aldric tidur disampingnya, dia mengigau menyebut nama Elena.

"Hiks hiks, kenapa kamu jahat Al, kamu memikirkan wanita itu saat di dekatku? Kenapa semua orang yang aku sayang direbut oleh Elena? Elena sialan! Cukup sudah kau menjadi tuan putri dan merebut kasih sayang seluruh dunia padamu." geram Hana.

Dia sangat membenci Elena yang selalu mendapatkan apa yang dia mau, menjadi kesayangan papanya, bahkan Hana itu juga anak papanya tapi pria itu tidak mau mengakui Hana sebagai anak.

Dan kini, Aldric. Satu-satunya orang yang sangat dia cintai dan selalu menyayanginya juga direbut oleh Elena juga. Hana benar-benar murka saat ini.

TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komentarnya 🥳 Terimakasih 💓

REVENGE sudah tersedia versi lengkapnya di e-book yang bisa di dapatkan di google playbook dan playstore 😊 link pembelian ada di bio akun Wattpad ini.

Jika ada kendala dan kesulitan bisa chat Author via DM ya! 😊

REVENGE (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang