Cerai

35.8K 1.6K 95
                                    

Tinggalkan Vote terlebih dahulu sebelum baca 😉

"Terkadang, apa yang dilihat mata dan didengar oleh telinga belum tentu benar adanya. Coba tela’ah dulu semuanya, pahami dan dengarkan dari semua sudut pandang, disitulah hati harus melakukan tugas nya."
.
.
.


Pagi ini Vio menjenguk Elena, Elena hanya mempercayai sahabatnya itu saat ini, hanya pada Vio dia mau berbicara.

"Len, lebih baik Lo gugat cerai saja Aldric." Ujar Vio.

Vio hanya ingin sahabatnya bahagia, dia selama ini selalu hidup menderita. Dia tau Elena naïf, inilah yang Vio takutkan yaitu sahabatnya di sakiti oranglain karena terlalu naïf.

"Aku tidak tau Vio." Elena sudah tidak bisa berfikir lagi untuk saat ini.

Seminggu sudah Elena selalu mengunci diri di kamarnya, dia bahkan tidak mau bicara pada papanya. Dia selalu mengurung diri dikamar dan memikirkan keputusan apa yang terbaik.

"Elena! keluar lo." Hana memasuki rumah Elena dan berteriak memanggil Elena, saat ini papa Elena sendang pergi ke kantor.

Elena keluar dan menemui Hana dengan tatapan kosong.

"Nih tanda tangan." Hana melempar surat cerai yang sudah Aldric tandatangani.

Elena membaca suratnya dan hatinya sangat nyeri. Ternyata Aldric dengan tanpa rasa bersalahnya langsung menceraikan dirinya dengan begitu mudahnya. Sungguh Elena menyesal telah memberikan seluruh hati dan hidupnya untuk pria yang tidak layak di sebut pria.

"Kau dan ibumu benar-benar perempuan murahan yah Hana.” Sindir Elena dingin.

"Apa kata lo!" Hana mendorong Elena sampai jatuh.

"Dasar pelakor! Kamu dan ibumu benar-benar tidak memiliki harga diri." Dengan lantang Elena mencaci maki dan merendahkan Hana serta mendiang ibunya. Dia bangkit dan menghampiri Hana.

"Lo itu cuma perempuan mandul yang gak bisa kasih Aldric anak!" Hana balas menghina Elena.

"Kau begitu bangga memiliki anak dari hasil diluar nikah? Cih, dasar perempuan j*lang rendahan." Sinis Elena elegan.

Hana menjambak rambut Elena dan mereka saling adu jambak sampai akhir nya Hana jatuh sendiri tanpa Elena dorong.

"Apa yang kau lakukan pada Hana Lena!" Bentak Aldric yang baru datang, dia yang melihat kejadian barusan langsung salah paham.

"Hiks hiks, dia jahatin aku Al, dia mau membunuh anak kita yang belum lahir karena dia iri tidak bisa memiliki anak. Dia marahin aku, hina aku dan ibuku, dia juga jambak dan dorong aku sampe jatuh Al. Padahal kedatangan aku kesini cuma mau minta maaf." Hana benar-benar perempuan ular yang pandai berakting.

Sungguh menjijikan kedua orang di depan Elena, keduanya tak lain adalah durjana dan iblis yang menjijikan. Perempuan penggoda memang pantas untuk laki-laki penghianat.

Aldric tersulut emosi, dia membantu Hana berdiri.

Plakkk..

Aldric menampar Elena, dan Elena hanya diam saja menatapnya penuh luka. Dia yang menyakiti Elena, dia juga yang marah? Mereka benar-benar iblis tak punya hati. Sungguh Elena jijik melihat kedua orang tidak tau malu itu.

"Kalau sampai terjadi sesuatu dengan anakku, kau yang akan menanggung akibatnya!" kata Aldric dingin.

Dia membawa Hana pergi dari rumah Elena dan meninggalkan Elena yang masih diam mematung dengan air mata yang sudah kering sampai tidak bisa menangis lagi,

REVENGE (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang