Bagian 1.2

2.1K 251 12
                                    


" Dazai, kau lama sekali, sebentar lagi pelajaran pak Kunikida loh. Kamu suka sekali dimarahi " sambut Chuuya sambil mengejek temannya itu.

" Lagian siapa suruh Chuuya tidak ikut, mungkin kalo Chuuya ikut aku tidak akan lama" jawab Dazai merajuk, sebenarnya sih dazai sudah tidak marah dengan Chuuya karena menolak ajakannya ke kantin. Tapi dia masih ingin menjahili Chuuya.

" Haahh... Iya iya maaf, mau bagaimana lagi entah kenapa hari ini aku merasa buruk " jelas Chuuya.

Yang diberi penjelasan bukannya mengerti dan mencoba memahami tetapi dia malah menunjukan muka ngambeknya yg semakin jadi. Cukup, Chuuya sudah sampai batasnya.

" Heeii kau dengar tidak hah!!!! Aku sudah meminta maaf, jangan menjadi menyebalkan Dazai " bentak Chuuya sambil meraih kerah leher Dazai dan mendekatkan wajahnya ke wajah dazai agar Dazai dapat melihat sorot matanya.

Yap, Itulah yg dinanti nanti oleh Dazai,saat dimana Chuuya marah lalu menarik kerahnya. Karena dengan cara seperti itu dia bisa melihat dengan jelas wajah Chuuya. wajah Chuuya saat marah itu sangatlah lucu, dia sangat menyukainya. Permata saphire yg berkilau dan menyorot tajam kearahnya, semu pipi yg memerah karena marah, dan juga suara teriaknya yg terdengar merdu ditelinganya, dan juga tingkahnya yg tidak tahu diri karena melakukan semua hal itu dengan mencengkeram kerah lehernya yg sudah jelas terlalu tinggi untuk diangkat, alhasil dia hanya membuat dazai sedikit merunduk untuk memberinya pelajaran, semua itu dia suka.

" Kau putri yg sangat kasar Chuuya" batin Dazai.

" Seperti biasa, kau berisik sekali Chuuya. Apakah kau bodoh sekali sampai sampai terprovokasi oleh Dazai " terdengar interupsi dari suara lain. Fyodor ketua kelas mencoba menengahi mereka, tetapi sepertinya dia salah cara.

" apa maksudmu hah ?!! dan juga, aku sama sekali tidak melibatkanmu jadi kau jangan ikut campur " balas Chuuya yg tidak mau kalah.

" aku tidak terlibat?? Kau sangat berisik, itu menggangguku jadi aku terlibat " balas Fyodor.

" hee Fyodor, apakah kau lebih bodoh dari Chuuya?? Barusan kau bilang kalau chuuya bodoh karena terpengaruh olehku, tapi kau terpengaruh oleh omongan chuuya, bukan kah artinya kau lebih bodoh " balas Dazai membela Chuuya.

" hei Dazai cepat kembali ketempat dudukmu " ujar chuuya mengingatkan.
dia tau kalau sebentar lagi Kunikida sensei akan datang, sementara itu Fyodor masih memancing mancing Dazai sambil duduk ke tempatnya.

" hoo, lucu sekali apa yang membuat aku dan chuuya berbeda hmm... " ucap Fyodor yg masih menyulut Dazai.

" hahah, tentu saja wajar kalau Chuuya mudah terpengaruh ucapanku, Kunikida sensei saja mudah terpengaruh oleh ucapanku padahal dia guru." jelas dazai pada Fyodor dengan bangga.

" ooi dazai sialan" bisik Chuuya.

PLAK!!!

suara buku menhantam kepala Dazai dengan tidak indahnya. Dazai yg terkejut lalu menengok kebelakang. Dan betapa terkejutnya dia ternyata Kunikida sensei sudah ada dibelakangnya.

" APA MAKSUDMU HAH?!?! AKUGAMPANG DIBODOHI OLEHMU HAH?!?! SEKARANG JUGA KAMU BERDIRI DI KORIDOR KELAS !! ". Ucap Kunikida Sensei Pada muridnya yg satu ini, sebenarnya Kunikida sudah sangat muak dengan keberadaan Dazai sebagai muridnya, tapi mau bagaimana lagi.
" baik pak " balas dazai dengan senyuman.
" kenapa kau tersenyum hah?!?! Ohh apakah kau senang jika kau bisa tidak mengikuti pelajaran ku, kalau begitu cepat duduk ke tempatmu perintah " Kunikida sensei yang sepertinya sudah dibodohi lagi dengan Dazai.
" Yaahhh baik sensei " jawab Dazai dengan nada malas yang terdengar meyakinkan.

" Hahah !! sudah kuduga, Anak sepertimu kalau disuruh keluar kelas pasti kabur kekantin " ledek Kunikida Sensei sambil tersenyum puas dia merasa menang, sepertinya dia tidak sadar kalau dia baru saja dibodohi oleh Dazai.
" Percaya saja padaku Chuuya " bisik Dazai pada Chuuya yang tadi sempat mengkhawatirkannya.
" tch, dasar bodoh "



Those WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang