Kerumah Chuuya

1.6K 194 9
                                    

Bunyi bel rumah Chuuya sudah berbunyi dari pukul 4 pagi, hanya saja Chuuya terlalu malas untuk membuka pintunya.

" Ga ada akhlak, bertamu jam segini " gerutu Chuuya saat terbangun karna suara bel yg terus berbunyi. Tidak ada niatan untuk membuka pintu, Chuuya meneruskan tidurnya.

Ok cukup, Dazai kesal karena daritadi Chuuya tidak membuka pintunya. Dia membuka pintu rumah Chuuya dengan skill khusus miliknya, diambilnya penjepit rambut yg biasa ia bawa entah untuk apa, ia putar putar di lubang kunci "cklek" pintu sudah bisa dibuka, dia bersyukur selalu membawa benda terampil ini.

Hal pertama yg dilakukan Dazai saat berada dirumah Chuuya adalah memeriksa bak cuci piring karena dari sana dia dapat mengetahui apakah kemarin Chuuyanya makan atau tidak dan ternyata benar saja, kemarin dia tidak makan.

" Kemarin katanya mau masak,hmm...''

Yang kedua, dia harus memeriksa kamar Chuuya, yg ini level kesulitannya sangat tinggi. Jika ia membangunkan Chuuya kemungkinan dia babak belur sangatlah besar. Dari memeriksa kamar Chuuya dia dapat mengetahui penyebab dari Chuuya tidak makan malam itu.

Dazai membuka pintu kamar Chuya dengan perlahan bahkan sampai suara pintu terbuka pun tidak terdengar sama sekali. Chuuya memiliki aroma khas sendiri yg membuat dazai candu, aromanya sangat manis. Dazai lupa akan tujuannya untuk melihat meja belajar, dia malah mendekat kearah Chuuya.

" Chuuya kau manis sekali " pujinya dalam hati.

Dazai terus memperhatikan wajah Chuuya saat tidur, kapan lagi ia bisa melihat wajah seseorang yg dia sukai dengan tenang, tapi tunggu...
Banyak sekali keringat di wajah Chuuya, ini bukanlah hal wajar bagi orang yg sedang tidur, apalagi kamar ini tidak panas sama sekali.
Dazai tempelkan tangannya pada dahi Chuuya dan ternyata benar saja dugaannya, Chuuya sakit. Dahinya panas tubuhnya meringkuk kedinginan nafasnya berderu kasar, segera Dazai menambahkan selimut ke tubuh Chuuya lalu menelpon kakaknya Kouyou, tidak lama setelah itu Kouyoupun datang ke rumah Chuuya.

Jujur saja Dazai tidak sanggup melihat Chuuya kesakitan, sedari tadi ia merasa ingin menangis apabila melihat Chuuyanya dalam kondisi sakit seperti ini. Ntah apa bayangan Dazai pada Chuuya yang pasti ia tidak bisa melihat Chuuya dalam kondisi sakit.

Beberapa lama kemudian Kouyou pun keluar dari kamar Chuuya, sambil membawa air bekas kompresan. Dazai langsung menghampiri kakaknya, niatnya tadi ia ingin menanyakan kondisi Chuuya, tetapi ia urungkan setelah melihat tatapan marah dari kakaknya.

" Kau ngapain disini Dazai? " tanya Kouyou dingin.

" Aku merasa Chuuya sakit kemarin. jadi karena khawatir, aku datang kesini pagi-pagi sekali " jawab Dazai merasa bersalah, bagaimanapun datang kerumah orang pada jam 4 pagi itu tidak sopan.

Si lawan berbicara hanya diam dan menatap kearah Dazai memastikan bahwa jawabannya jujur. Tidak lama, Kouyou menurunkan emosinya lalu berbicara dengan perlahan pada Dazai kalau yg dia lakukan salah walaupun akhirnya ada bagusnya dia datang kesini sepagi ini. Dazai yg sudah merasa bahwa kakaknya sudah tidak marah akhirnya memberanikan diri bertanya

" Kouyou nee-san, apakah Chuuya baik baik saja? Dari kemarin dia terlihat pucat dan lemas" tanya Dazai

" Kalau itu aku kurang tau Dazai, tapi yang aku tau pasti kali ini Chuuya sedang demam." jawab Kouyou.

Memang benar Kouyou tau kalau Chuuya sedang demam, tapi mengingat saat tadi dia mengompres Chuuya ada darah yg keluar dari hidungnya dan bibirnya yg sangat pucat, pasti Chuuya memiliki penyakit lain. Dia tidak mungkin memberi tahu adiknya tentang adanya kemungkinan penyakit lain dalam diri Chuuya, bisa bisa dia akan bertindak berlebihan.
Setidaknya ketidaktahuan lebih bagus saat ini.

Those WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang