Day 1 [ I can't do This ]

1.4K 187 1
                                    

" Mustahil, ini mustahi Atsushi Akutagawa !!! " Protes Dazai pada kedua adik kelasnya.

" Apa yg mustahil Dazai-san ? " Tanya Atsushi.

" Seharusnya aku taruhan tadi " tanggap Akutagawa.

" Memang Atsushi doang yg paling ngerti, huhuhu " jelas Dazai sambil memasang wajah terharu.

" Jadi gini, kita batalin aja ya "

* BRAKK

Bunyi meja di gebrak oleh Atsushi, Akutagawa terkejut dengan perilaku Atsushi yg tiba-tiba marah seperti itu.sangat jarang Atsushi marah, karena itu Akutagawa terkejut.

" Tenang Atsushi, Kakak kelas kita memang bodoh. Kita tetap akan menjalankan rencananya kok " jawab Akutagawa menenangkan Atsushi.

" Susah tauk !!! " jawab Dazai sebal, dia merasa dia yg paling dirugikan.

" Dazai-san bodoh!!!! Aku selama berhari-hari ketakutan karena omongan kalian yg tidak jelas dan bisa bisanya Dazai-san mau batalin rencana yg sudah kubuat jadi sempurna seperti ini, yahh walaupun bukan aku yg mengusulkan tapi ini menyebalkan !!!" jawab Atsushi panjang lebar.

Saat itu Dazai dan Akutagawa hanya bisa mendengar ceramahan dan curhatan suka duka Atsushi, tidak ada yg berani menghentikannya atau menyela perkataannya.

" Akutagawa kamu yg ngajarin Atsushi jadi seperti ini ya " tanya Dazai sarkas.

" Kau yg membentuk karakternya Dazai-san " jawab Akutagawa tenang.

Mereka mendengar ocehan Atsushi sampai bel masuk berbunyi. Bersyukurlah pada bel masuk itu, karena itu mereka bisa terbebas dari Atsushi. Karena bel sudah bunyi Dazai beranjak pergi meninggalkan mereka berdua.

" Oi Jinko, Ayo kita masuk ke kelas " potong Akutagawa pada temannya yg masih ingin menceritakan dukanya selama mereka berteman.

" Akut ga asik !!! " Jawab Atsushi sebal karena dia tidak bisa membantah perkataan Akutagawa. Entah kenapa bisa seperti itu...

.

.

.

" Chuuya, kemarin kenapa kamu tidak datang ke tempat Mori sensei. Dia menunggumu " jelas Fyodor pada Chuuya yg sedang memainkan pensilnya.

" Kemarin aku sakit, jadi aku tidak bisa datang. " Jawab Chuuya tanpa berpaling dari kegiatannya.

" Jangan bodoh Chuuya, kalo sakit kan bisa sekalian berobatnya. " Jelas Fyodor.

Mendengar hal itu dia hanya menjawab dengan ohh panjang.

" Hei biar aku jelaskan padamu, kau adalah pasiennya Mori sensei. Dan penyakit yg ada ditubuhmu bukanlah penyakit yg ringan, jadi jika kau masih ingin hidup Tepatilah janjimu "
Jelas Fyodor.

" Kalau mau nanti kau kujemput " tutupnya.

Setelah mengatakan hal itu Fyodor kembali ketempatnya. Dia berhasil membuat Chuuya bertatap sendu mengasihani diri sendiri. Tapi Chuuya tidak bisa mengelak, karena keadaannya memang begitu.

Mereka berdua tidak tahu bahwa sedari tadi Dazai mencoba menguping pembicaraan mereka. Walaupun tidak berhasil seratus persen tapi ia bisa menangkap nama Mori sensei, mengapa Mori sensei menunggunya? Siapa Mori sensei?, tapi yg lebih jelas lagi tentang pembicaraan mereka adalah Fyodor telah melukai kesayangannya. Sempat terpikir oleh Dazai untuk menanyakan hal ini kepada Chuuya. tapi jika ia bertanya bisa bisa dia ketahuan menguping. Jadi ia simpan rasa penasarannya rapat rapat.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, waktu yang Dazai paling benci pun tiba. Dazai dengan malas memasukan semua buku bukunya ke dalam tas. Perlahan~ perlahan ~
Dia masih ingin bersama Chuuya.

Those WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang