Ekskul 1.3

893 119 27
                                    

Keesokan harinya rapat kembali diadakan, lagi lagi Chuuya tidak bisa membolos karena dia membawa jaketnya Dazai jadi Dazai bisa meminjamkan lagi. Disamping itu ada Tachihara yg menjemputnya kekelas agar Chuuya tidak bisa bolos.

" Kau kenapa disini ?!? " Pekik Chuuya saat melihat Tachihara berdiri di seberang kelasnya.

" Aku menunggu Chuuya-san, ayo kita keruang ekskul. " Jawab Tachihara dengan senyum indahnya. Dazai melihatnya jijik

" Hee... Ada anak kelas satu, mau nemuin Gogol senpai yg kece ini yahh " celetuk Gogol tiba-tiba.

" Tidak, aku hanya ingin memastikan Chuuya tidak bolos ekskul lagi. " Balas Tachihara ramah.

" Waahh... Dia memang merepotkan yah.. pukul saja kalau begitu " saran Gogol sambil menjitak kecil si pemilik mata azure itu.

" Heey,sakit !!! " keluh Chuuya.

" Ahhh anak kelas satu, Tachihara ya..." Satu lagi bertambah, Fyodor ikut nimbrung.

" Anak kesayangan Kunikida-sensei dan Ango-sensei. " Celetuk pemuda yg sibuk melihat kelereng yg baru saja ia dapat. Tangannya sibuk memutar mutar kelereng itu ntah apa yg ia cari didalamnya.

" Ranpo-san, apa kabar? " tanya Tachihara ramah.

" Kau sudah bertambah besar ya... "Ujar Ranpo sambil menepuk nepuk kepala Tachihara.

Dazai dkk hanya melihat dengan tatapan bingung, sudah besar??? Tentu saja mereka kan umurnya tidak beda jauh.

" Apakah kalian memiliki hubungan ?? " Celetuk Chuuya. Dazai dan Fyodor hanya menatap Chuuya bingung, Mengapa Chuuya lebih tertarik dengan hal yg tidak ada hubungannya dengannya.

" Hahah... Dia ini adalah muridku dulu " jawab Ranpo dengan bangga.

" Sekarang dia lebih berguna untuk sekolah daripada aku, yahh kalau aku mau aku juga bisa melampaui dia. Tapi aku terlalu malas. " Jelasnya lagi.

" Waahh... Pantas saja Tachihara adalah anak terpintar seangkatannya. " Ujar Chuuya dengan mata berbinar.

Jika di angkatan Tachihara yg tertinggi adalah Tachihara. Diangkatan Chuuya adalah Ranpo.

" Sudah cukup berbangga dirinya, bukankah kita ada rapat yg harus didatangi. " Potong Dazai kesal. Dazai merasa kalau Tachihara sedang caper dengan Chuuya. Ditambah lagi Chuuya sangat menyukai orang yg berada diatasnya, bukan menyukai seperti nge-fans atau romantis. Tapi, secara rival. Dia memang menyukai orang yg diatasnya agar ia bisa menyainginya. Walau tau begitu Dazai tetap ingin Chuuya bersikap biasa aja, karena seangkatannya Chuuya adalah 3 besar dengan posisi dua adalah Dazai, jadi Chuuya tidak perlu bersikap seperti itu.

" Ahh iyaa.... Baiklah Ranpo-san, Gogol-san, dan... "

" Fyodor "

" Dan Fyodor-san aku dan Chuuya pamit keruang ekskul dulu permisi. " Pamit Tachihara sambil menyeret Chuuya ke ruang ekskul.

Dazai ditinggal sendiri dengan Ranpo dan Gogol yg sedang menertawakannya.

" Jangan ngambek disini bodoh, cepat kejar " ujar Fyodor menahan tawa.

" Sialan bocah itu " ucap Dazai sambil berjalan mengikuti Chuuya dengan kouhainya yg sedang berjalan cepat.

" Jangan berani berani dengan muridku ya, hahah " tegur ranpo sambil sesenggukan karena tertawa.

Chuuya yg tanganya sedang digenggam oleh Tachihara hanya diam, dia masih tidak sadar. Matanya berbinar harap, Dia merencanakan agar Chuuya bisa belajar bareng dengan Tachihara. Chuuya ingin mengalahkan Dazai. Chuuya tidak ingin dibawah Dazai. Bukan artinya Tachihara menjadi gurunya tapi akan sangat menyenangkan jika mempunyai teman belajar.

Those WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang