Those Word II

1.1K 138 5
                                    

" Ohayoouuu Chuuya !!! " Sapa Dazai pada Chuuya dengan semangat dan hanya dibalas lenguhan malas oleh si sinoper.
" Jangan gitu dong, yg abis ulang tahun gimana sih " gerutu Dazai.
Sejujurnya Dazai merasa Chuuya berubah sejak hari ulang tahunnya, dia jadi lebih pendiam bahkan dengan Dazai. Memang Chuuya jadi bersikap lebih lembut terhadapnya, tapi itu bukan Chuuya yg ia kenal dia ingin Chuuya yang dulu.
.
.
.
Dazai tidak sadar, saat ia menyiapkan kejutan ulang tahun untuk Chuuya dia sudah berulang kali membuat Chuuya ketakutan. Ya, Chuuya merasa terancam saat berada didekat Dazai, bukan maksudnya terancam seperti teror. Hanya saja Chuuya takut jika ia berbuat kesalahan dan berakhir dengan tatapan dingin Dazai lalu Dazai meninggalkannya, dia tidak menyukai tatapan dingin Dazai. Dia ingin bersama dengan Dazai tetapi saat ini ia harus jaga jarak dulu setidaknya sampai Chuuya tau sebab sebab dari kemarahan Dazai, setidaknya dia bisa menghindarinya.

" Yg tidak memberikan kado tidak pantas bertanya seperti itu " terdengar interupsi dengan nada menjengkelkan.

" Kau yg hanya memberikan permen lebih baik diam saja " jawab Dazai sinis.

" Heey Gogol, kau tau darimana ?! Kaukan tidak ada saat itu " Tanya Chuuya.

" Kita punya stalker kelas~ " ejek Dazai.

" Aku tau dari Atsushi, aku penasaran saja dengan hadiah yg diberikan kekasih pada pacarnya " jawab Gogol tanpa beban.

" Si-siapa sih yang pacaran !!! " protes Chuuya salah tingkah, dia merasa Gogol sudah terlalu jauh dengan kesalah pahamannya. Yahh walaupun Chuuya sama sekali tidak keberatan.

Dazai yg mendengar protes dari Chuuya merasa sakit, yahh sebenarnya Dazai paham kalau Chuuya hanya salah tingkah, siapapun pasti begitu jika berada diposisi Chuuya. Tapi entah kenapa dia merasa tidak menyukai bantahan Chuuya.

" Kalian berisik sekali, padahal masih pagi. Awali pagi kalian dengan hal hal yang bermanfaat  protes Fyodor dari kejauhan.

" bawa pulang badutmu ini, dia mengacau disini " balas Dazai sinis.

" urus saja dirimu sendiri " jawab Fyodor dingin.

" Ganas sekali... Mereka berdua itu apaan sih ?!? " batin Chuuya yg terlihat takut karena percakapan antara kedua teman sekelasnya ini.

.

.

.

" Akutagawa ini semua salahmu " ujar Dazai menyalahkan adik kelasnya.

" Hah ?!? aku kenapa ??? " Tanya Akutagawa bingung, dia benar benar tidak mengerti. Kakak kelasnya memang aneh.

" ano Dazai-san, memangnya Akutagawa salah apa ? " Tanya Atsushi bingung, dia merasa jika Akutagawa bersalah maka Atsushi juga harus ikut bertanggung jawab.

" Rencananya yg kemarin, dia sukses membuat Chuuya menjauh dariku " rengek dazai.

Hening menerpa, Akutagawa dan Atsushi saling bertatapan.

" Berterima kasihlah kepadaku Atsushi, kalau bukan karena pemikiran cepatku pasti kejadiannya akan lebih parah dari ini dan pasti kita akan terlibat " ujar Akutagawa.

" Apanya hah ?!? kau menghancurkan semuanya " rengek Dazai pada kedua adik kelasnya.

" terima kasih Akutagawa " balas Atsushi dengan wajah penuh syukur.

Memang benar Akutagawa yg menyelamatkan mereka dari kecelakaan yg sebenarnya. Andai saja kala itu rencana bodoh Dazai dilaksanakan. Mungkin hal ini akan lebih buruk dari yang sekarang.

" Heeeiii Akutagawa, aku tidak tau seberapa buruknya kamu sampai sampai bisa menularkannya kepada Atsushi. "

" Bukan begitu Dazai-san, rencanamu yg waktu itu lebih parah lagi. Akutagawa berhasil mencegahnya sehingga akibatnya tidak terlalu parah " jelas Atsushi.

Those WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang