Chapter 2 - Kasus Baru

60 7 2
                                    

                                                                                         Chapter 2

Kasus Baru

William tampak khawatir dengan apa yang terjadi padaku. Aku menghela nafas dan mulai berusaha kembali pada kenyataan yang ada. Kukedipkan mataku berkali kali untuk mengumpulkan kesadaran setelah melihat hal mengerikan barusan.

"kau kenapa? Ceritakan padaku apa yang kau lihat?" tanyanya penasaran.

Kejelaskan semua apa yang kulihat begitu pula dengan pesan yang ada di hp itu. Aku berkata padanya, "aku akan menyelesaikan kasus ini sendiri, kau nikmati saja dahulu liburanmu."

"aku ikut denganmu, ayo kita pecahkan kasus ini bersama sama."

"aku tidak ingin menyita waktu liburanmu dan baru saja kemarin kita menyelesaikan kasus"

"aku tidak akan meninggalkanmu sendirian dan aku tidak peduli dengan liburanku. As long as I'm with you everyday feels like holiday."

Aku tertawa mendengar kata-katanya yang seperti itu, tidak biasanya ia berkata seperti itu. "ihh alay, nih makan, biar ga alay gitu." kataku sambil menyuapinya sesendok ice cream.

'bip..' satu pesan masuk lagi ke ponsel itu, atau lebih tepatnya ponsel terkutuk itu.

Samjeon-dong. Moonlight bar

Kami bergegas menuju alamat yang tertera di layar ponsel setelah kami selesai dengan dessert kami. Mobil menyusuri jalan di daerah Samjeon-dong utnuk mencari dimana bar tersebut. Dekat dengan persimpangan jalan, banyak orang berkumpul di depan sebuah bangunan, ada pula polisi yang sedang berjaga disana. Kami memarkirkan mobil di dekat bangunan tersebut dan melihat apa yang terjadi disana. Itulah bar yang kami cari, moonlight bar dengan garis polisi yang sudah terpasang. Kami turun dan aku berjalan di belakang William yang diperbolehkan masuk karena kami juga seorang polisi.

Sesampainya didalam, William berbincang dengan detektif yang bertugas disana yang tak lain dan tak bukan adalah kawan lama William saat ia masih bekerja dengan James. Sementara Wiliam berbincang bincang, aku melihat tkp.

Nama : Park In Jeong

Umur : 27

Pekerjaan: pemilik bar

Penting: dibunuh, kepala terpenggal dengan mulut berbusa

Begitulah informasi yang kudapat dari polisi yang berjaga disana. Kulihat foto yang telah diambil tim forensik, disana terlihat bekas lipstik di kerah sebelah kanan. Setelah mendapat semua informasi yang kumau aku kembali ke mobil dengan William.

"ada noda lipstik di sebelah kanan, kemungkinan dia punya pacar" kataku sambil melihat foto di ponselku.

"kath.. sepertinya kita tidak bisa ikut campur dalam kasus ini, kasus ini telah diberikan kepada detektif lain dan ini bukan daerah yuridiksi kita"

"apa tidak bisa kasus ini diberikan kepada kita?"

William menggeleng. Aku bingung harus bagaimana, disatu sisi aku harus membantu pria bernama Park In Jeong itu agar dia tidak menggangguku lagi tetapi aku tahu jika kasus ini ku teruskan, pekerjaan kami lah yang menjadi taruhan nya.

Entah kenapa, dalam batinku sendiri aku ingin sekali membantu orang ini. Aku tahu dari caranya menatap ada sesuatu yang tak bisa dijelaskan, ada sesuatu yang belum selesai. Ada sesuatu yang ingin dia ketahui.

"aku tetap akan mengambil kasus ini, meski tidak terjun secara langsung ke lapangan, aku tetap akan memecahkannya," kataku pada William.

William hanya diam, menganggukkan kepala. Mungkin ia sudah mengenalku, ketika aku sudah memutuskan untuk memulai sesuatu, aku akan menuntaskannya. 

The Hidden Truth of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang