Chapter 11 - Ruangan Rahasia

44 8 0
                                    

Aku kembali ke rumah Kim Ji Yeon, kali ini bersama Woo Hyeon. Aku tidak membuka kedok ku sebagai polisi meskipun aku sudah mendapat izin untuk menangani kasus ini. "apa boleh aku melihat lihat? Aku sedang mencari inspirasi untuk desain rumah karena tahun depan aku akan menikah. Rumah ini minimalis tetapi modern sesuai sekali dengan tipeku, mungkin saja aku bisa mendapat inspirasi dari sini," kataku berbohong pada Kim. Kim mengangguk sambil tersenyum.

Aku melangkahkan kaki ku memutari seisi rumah setelah mendapat persetujuan dari pemilik rumah. Sebagian dinding yang tertempeli wallpaper serasa menambah kemewahan rumah minimalis ini. Ada beberapa tempat di sudut rumah yang sengaja di desain vintage untuk menambah gaya estetika dalam berfoto, mengingat dia adalah seorang selebgram. Kim dengan apik memilih perabotan rumah bernuansa kaca sehingga meskipun ia tinggal di rumah yang sederhana namun ada kesan mewah di dalamnya.

Aku memutar langkah memasuki sebuah ruangan di sebelah kamar mandi. Pintunya terbuka dan itu adalah studio foto Kim. Aku mengenalinya karena aku pernah men-stalk ig Kim. Ia menggunakan wallpaper yang sama dalam foto itu. Di sudut ruangan ada sofa berwarna putih yang memiliki lingiran silver.

Di sudut yang lain ada sebuah lemari berwarna abu abu muda dan putih dengan kaca di pintunya. Lemari itu cukup besar dan tinggi. Mungkin saja cukup jika digunakan untuk menyimpan 2 mayat. Aku membuka lemari itu dan menemukan banyak baju bagus di sana. Aku melihat baju-baju yang tergantung di sana dan menemukan bahwa dibalik baju-baju yang tergantung ada sebuah pintu. Pintu itu diamankan oleh sebuah kata sandi. Aku baru saja teringat akan pesan berisi angka yang pernah ku dapatkan dari hp lama ku. Dengan segera aku membuka note kecil yang sudah pernah ku tulisi angka tersebut

090213

Aku segera memasukan angka yang tertulis pada gagang pintu ruang rahasia tersebut dan benar saja, pintu tersebut langsung terbuka. Pintu tersebut mengarah ke sebuah lorong sepanjang kira kira 2m, di ujung lorong tersebut ada sebuah ruangan berisi tas, jam tangan, perhiasan, sepatu, dan baju. Semua barang yang ada di sana adalah barang branded dengan harga selangit. Aku menaruh pandangan ke sekeliling ruangan tersebut dan menemukan beberapa hal yang aneh menurutku.

Lemari yang berdiri kira kira 3 meter tingginya itu diisi dengan tas mahal yang beberapa diantaranya ada 2 pcs dengan model yang sama. Ada pula sepatu di rak lain dengan model yang sama, 'apa ia terlalu kaya sehingga membeli 2 barang mahal dengan model yang sama?' pikirku. Di sebelah lemari sepatu terdapat sebuah kotak kaca kecil yang berisi pakaian bayi. Terdapat 2 buah baju disana, satu berwarna pink dan satu lagi berwarna ungu pastel. Dilihat dari ukurannya, kedua baju tersebut memiliki ukuran yang sama. Di samping baju tersebut ada sepatu bermodel sama dan berwarna sama dan dengan ukuran yang sama. 'apa ia hamil anak kembar?' pikirku seraya melangkahkan kaki keluar.

Aku kembali ke ruang tamu dan melihat Woo Hyeon dan Kim disana. "bagaimana berkelilingnya?" tanya Kim kepada ku. Aku tersenyum dan menjawab, "rumah mu ini bagus sekali, aku menyukainya, rumahnya tidak terlalu besar tetapi terlihat mewah. Aku juga suka dengan nuansa putih dan silver yang diberikan sehingga menambah kemewahan rumah ini. Kau bahkan memiliki studio foto sendiri ya"

"ya pacarku menyukai warna putih sedangkan aku menyukai silver jadi kami memadukan warna itu. Tapi naas sebelum kami sempat meninggali rumah ini bersama, ia meninggal," kata Kim sambil menundukkan kepalanya, namun sesaat kemudian ia melanjutkan kata-katanya, "kau melihat studio foto ku ya?"

"aku tadi pergi ke toilet dan pintu studio nya terbuka, jadi aku melihatnya sekilas. Kau pernah memposting sebuah foto di instagrammu bukan?"

Kim mengangguk. Obrolan setelah itu adalah obrolan basa-basi antara aku dan Kim. Bagaimana dengan Woo Hyeon? Ia hanya menyimak sambil merutuk kesal sepertinya. Setelah membicarakan banyak hal, aku dan Woo Hyeon pamit.

"bagaimana? Apa ada yang mencurigakan?" tanya Woo Hyeon di dalam mobil.

Aku menggeleng, "tapi aku tadi menemukan sebuah ruang rahasia disana."

"ruang rahasia? Apa isinya?"

Aku tidak menjawab pertanyaan Woo Hyeon. Aku hanya diam, mencoba untuk berpikir. Setelah itu aku langsung menelpon William. "apa Kim Ji Yeon punya alibi?"

The Hidden Truth of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang