Chapter 13 - Penolong

39 6 1
                                    

Aku segera menelpon William untuk datang ke tempatku. Dari nada bicaranya William tampak khawatir.

"haksaeng (murid)," panggil ku karena dari mukanya ia terlihat seperti masih pelajar.

"sorry?" katanya dalam bahasa inggris.

"owhh you're not a Korean?"

"No, I'm Indonesian"

"kamu orang Indonesia?"

Perempuan itu mengangguk lalu melepas kerudung hoodie nya. Sambil mengunyah permen karet dan muka datar, perempuan itu menjawab, "be careful next time." Perempuan itu melangkah kan kaki menuju pintu keluar. Ia menggunakan hoodie berwarna peach dengan celana skinny jeans dan rambut diikat ponny tail agak tinggi. "tunggu, siapa namamu?"

"Stanley. Christina Stanley"

Setelah mengatakan namanya perempuan itu pergi. Perempuan itu tidak berkata apapun selain namanya dan fakta bahwa ia orang Indonesia. Ia adalah tipikal perempuan cuek yang keren menurutku. Gayanya sedikit tomboy tetapi wajahnya memiliki perpaduan antara manis dan cantik.

Aku bersyukur perempuan itu membantuku, jika tidak mungkin aku akan kehilangan Sang Debt collector karena ia pasti akan kabur.

Tak lama setelah pertarungan seperti dalam film action tersebut, William datang dengan beberapa polisi lain. Beberapa polisi segera meringkus para pelaku penyerangan dan sang debt collector. Mereka membawa para pelaku ke kantor ku.

"bagaimana dengan tas nya?"

William mengangguk dan berkata bahwa Dave sudah mengabarinya tadi dan mengatakan bahwa tas itu adalah milik Kim Ji Yeon. Aku mulai bertanya-tanya hubungan apa yang ada diantara Sang Debt Collector dengan Kim. William memecah pikiran ku dengan bertanya, "kau memukul semua orang ini sendiri?"

"tentu saja tidak. Tidak mungkin aku bisa menghabisi 7 orang berbadan besar sendiri."

"lalu?"

"tadi ada orang yang membantuku dan ternyata dia orang Indonesia. Dia sangat keren, cantik pula"

"saking cantiknya sampai kau lupa bahwa ia seharusnya juga ikut ke kantor polisi untuk dimintai keterangan?"

"shit," umpat ku. Aku benar benar lupa bahwa seharusnya aku juga membawa perempuan tadi ke kantor polisi untuk dimintai keterangan atas kejadian tadi. Aku merasa bersalah atas apa yang ku lakukan. Tetapi mau bagaimana lagi, perempuan itu sudah pergi, lagi pula masih ada beberapa orang disini yang bisa dimintai keterangan sebagai saksi.

William pergi menuju sebelah meja kasir untuk menemui manajer yang baru saja keluar. Manajer itu menyerahkan flash disk yang tidak lain dan tidak bukan adalah rekaman cctv untuk kejadian yang baru saja terjadi. "ini cctv saat kejadian," kata manager kepada William.

Aku mengambil plastik yang sebelumnya sudah kuminta kepada salah satu pelayan di sana dan memasukan teh yang tinggal setengah ke dalam plastik sebagai bahan uji laboratorium.

"apa restoran ini ada pintu belakang?"

"ya, tapi kami selalu menutup pintu belakang, tidak pernah ada orang yang keluar masuk melalui pintu belakang."

"lalu apa guna pintu belakang itu?"

"kami membukanya untuk pengiriman bahan makanan saja," kata detektif itu tebata-bata.

"baik terimakasih"

Aku masuk ke dalam mobil setelah menyelesaikan urusan ku di restoran itu dan setelah mendengar ceramah pacar protektif, William. Aku tahu bahwa di dalam hatinya pasti ada rasa marah karena aku terlalu gegabah dengan pergi sendirian. Aku adalah tipikal orang yang tidak ingin menyusahkan orang lain, selama aku bisa melakukannya sendiri, aku tidak butuh bantuan orang lain.

Sesaat ketika aku akan menghidupkan mobil ku, pelayan dari restoran tersebut berlari ke luar dan memanggil ku. Aku melepas seat belt yang baru saja ku pakai dan keluar dari mobil. Pelayan itu menyerahkan flash disk berwarna putih sambil berkata, "ini adalah tambahan cctv 2 jam sebelum kejadian, manager kami berkata mungkin saja engkau membutuhkannya."

Aku melihat flash disk tersebut dan mengucapkan terimakasih. Ketika aku kembali mengalihkan pandanganku kepada pelayan tersebut, Park In Jeong berdiri di belakangnya. Aku tersenyum dan masuk kembali ke dalam mobil. Ketika aku melihat ke jendela luar pelayan itu sudah tidak ada, tanganku mulai dingin, jantungku tak menentu. Aku mencoba menenangkan diriku sendiri dengan menarik napas. Selanjutnya aku menginjak gas dan segera menuju kantor. 


************** cameo hari ini: Christina Stanley, salah satu karakter ku di cerita romance. hehehee, maap ya update nya lama. Sibuk online class dan UAS soalnya. happy reading

The Hidden Truth of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang