Chapter 9 - Korban Kedua

41 9 1
                                    

Aku menghela napas ku seakan tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Detektif Kang menjelaskan bahwa ia menduga Yoon Si Jeon meninggal karena overdosis obat. Ketika ditemukan di rumahnya, Yoon Si Jeon sudah tak bernyawa dengan busa di mulutnya. Detektif Kang juga menyerahkan selembar kertas yang berisi surat wasiat, karenanya kasus ini akan termasuk kasus bunuh diri.

"ini bukan kasus bunuh diri," kataku mengelak.

"bagaimana bukan? Sudah ada surat wasiat disini," kata detektif Kang.

"kau bilang mulutnya berbusa saat kau menemukannya bukan? Warna mukanya juga sama dengan mayat Pak Park yang kita temukan di bar. Mintalah tim forensik untuk mengautopsi mayat Yoon Si Jeon."

William menarik tanganku setelah ia membuka hp nya. Kami berdiri di samping mobil, "kau bertanya untuk apa daftar kartu kreditnya bukan?" William menyerahkan hp nya yang menunjukan daftar kartu kredit Pak Park dalam sebuah pdf.

"Meskipun adiknya sudah mendapat beasiswa di Canada, Park In Jeong tetap membiayainya dengan mengirimkan uang setiap 2 bulan sekali. Uang yang dikirimkan pun juga termasuk lumayan besar. Kau berkata ia terakhir pulang 1 tahun yang lalu bukan? 1 tahun yang lalu Pak Park berhenti mengiriminya uang. Jika tebakanku benar, adik Pak Park datang ke Korea untuk menemui kakanya, ia mungkin akan bertanya ada masalah apa denganmu. Tetapi yang aneh disini, tepat pada saat adiknya datang ke Korea, ia menggunakan kartu kreditnya untuk membayar tagihan rumah sakit. Kita harus ke rumah sakit itu." kata William menjelaskan kepadaku.

"aku baru saja mendapatkan informasi, aku dan William akan mengeceknya, jika kalian menemukan sesuatu jangan lupa kabari aku." kata ku kepada Dave dan detektif Kang.

--------------------------------------------II---------------------------------------------------

"경찰이다 (kami polisi)" kata William. Kami menanyai beberapa pertanyaan kepada perawat yang ada disana. Setelah melihat riwayat rumah sakit perawat tersebut berkata bahwa 1 tahun yang lalu, ada orang bernama Park In Soo dirawat disini karena luka lebam dan beberapa luka di tangannya.

"sepertinya ada masalah antara kakak beradik itu, kita harus mencari tahu apa masalahnya," kataku kepada William setelah kembali masuk ke dalam mobil.

'ting..' aku mengecek kedua hp ku tetapi tidak menemukan apapun.

"sepertinya hp mu yang bunyi," kataku kepada William.

"kamu aja yang lihat," aku menatapnya sejenak lalu mengambil hp dari kantongnya.

"Damn," umpat ku

"language"

"sorry," aku terkejut ketika melihat foto yang dikirimkan Detektif Kang ke ponsel William. Foto itu berisi foto di sebuah figura berwarna silver. "bingo, you know what? Park In Jeong, Kim Ji Yeon, dan Yoon Si Jeon, berteman sejak SMA." kata ku kepada William.

Aku segera menelpon Seung Joon, salah satu tim mates ku untuk meminta rekaman cctv di sekitar rumah Kim Ji Yeon pada hari kejadian pembunuhan Pak Park dan ketika Yoon Si Jeon ditemukan tewas.

'bip...'

Sebuah notifikasi terdengar kembali. Kali ini berasal dari hp lama ku.

090213

Hanya sebuah angka yang aku dapatkan, tidak ada pentunjuk lain angka apa itu dan jika itu sebuah kode, kode untuk apa. Dengan cepat aku menuliskan angka itu ke sebuah note kecil dan kembali memasukkan hp tersebut ke dalam tas ku.

Hampir 1 jam berlalu. Tepat pada pukul 13.15, Seung Joon memintaku datang langsung ke kantor polisi untuk mengidentifikasi rekaman cctv. Aku dan William segera bergegas kesana.

The Hidden Truth of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang