Chapter 4 - Sebuah Ide

48 7 0
                                    

Aku pergi ke rumah William untuk memberi tahunya mengenai info yang kudapatkan. Aku duduk di ruang tamunya sedangkan ia pergi untuk mengambilkan susu coklat yang sudah ku stock di kulkas nya.

Aku menyerahkan buku kecil itu padanya ketika ia sudah kembali duduk di hadapanku. Aku juga menceritakan bagaimana proses investigasiku kemarin dan bagaimana aku bertemu dengan detektif Kang. "Aku ingin menemui pacarnya, tapi aku tidak tahu bagaimana caranya. Apa kau ada ide?"

"Aku ada kenalan di tim itu selain detektif Kang, dia temanku saat aku SMA. Kurasa dia bisa membantu."

Aku mengangguk penuh antusias, aku senang sekali akhirnya aku bisa menemukan jalan keluar.William menelpon temannya itu, setelah beberapa saat aku menunggu, William berkata padaku bahwa pada hari Sabtu besok aku boleh bertemu dengan temannya di Felice Kitchen asal William ikut menemaniku.

-------------------------------------II--------------------------------------------

Dan disinilah kami, duduk di meja dekat pintu. Aku duduk di samping William dan Dave di depan kami. Aku jujur kepada Dave kenapa aku sangat ingin memecahkan kasus ini. Awalnya ia tidak percaya bahwa aku bisa melihat hantu tetapi dengan bantuan Park aku bisa meyakinkan Dave walau dengan sedikit bumbu bumbu mistis.

Dave setuju untuk membantu kami, Dave memberikan beberapa informasi yang telah didapatkan tim nya dan aku pun juga begitu. Aku mengatakan segala kemungkinan yang bisa saja ada.

"apa kau sudah menemui pacarnya?" tanyaku ketika makanan datang.

"sudah.. ternyata dia Kim Ji Yeon selebgram yang terkenal di sosmed itu. Dia terlihat sangat terkejut dan sangat sedih, aku kasihan padanya"

"bolehkah aku bertemu dengannya?"

"kita sudah pasti tidak bisa menemuinya sebagai polisi. Ini bukan wewenang kita," sahut William.

"akan kuberi kalian alamatnya, untuk selanjutnya silakan kalian pikirkan sendiri," kata Dave sambil merobek kertas di buku kecil ku.

Di dalam mobil William mengusulkan untuk pergi ke alamat itu terlebih dahulu dan sisanya akan kami pikirkan sesampainya disana. Mobil melaju dengan kecepatan sedang, melewati jalanan yang masih sepi. Percakapan kecil terjadi antara aku dan William yang mungkin tidak terlalu perlu kuceritakan disini. Sekitar 15 menit kemudian kami sampai di rumah di alamat tersebut.

Tiba tiba terlintas dibenakku sebuah cara agar bisa mewawancarai nya bukan sebagai polisi. Tentu saja kami membutuhkan persiapan dan tidak mungkin kami lakukan pada hari itu juga. Setelah membisikkan kepada William rencanaku, William mengantarku pulang.

William duduk di ruang tengah sementara aku mengambil laptop di kamar. Aku menyerahkan laptopku dan aku berjalan ke dapur untuk mengambil minum serta cemilan. Kulihat William, si pintar IT itu membuka laptop dan mulai menjalankan rencana kami.

Aku kembali dengan cemilan dan minuman di kedua tanganku. Aku menaruhnya di meja dan duduk di sebelah William. Aku melihat progress yang William lakukan, tak sampai beberapa jam William sudah berhasil mendapatkan nomor telepon pacar Park In Jeong dan kini saatnya kami membuat name tag suatu perusahaan broadcasting.

"halo dengan Kim Ji Yoen? Saya Lim Ae Ri perwakilan dari SBB broadcasting. Jadi SBB broadcasting ingin meliput beberapa selebgram untuk menjadi topik kami di majalah edisi bulan depan, 'meraih untung dengan sosial media,' saya ingin bertanya apakah anda bersedia untuk menjadi salah satu narasumber kami?" kataku di telepon.

Kim berkata bahwa ia bersedia untuk menjadi salah satu narasumber kami. Pada hari Selasa besok kami akan kerumahnya untuk bertanya-tanya sekaligus mengorek informasi mengenai Park.

"kita dapat ikan hari ini," kataku pada William sambil menyeringai.

The Hidden Truth of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang