The Hidden Truth of You

Chapter 8 - Kerjasama

     Setelah surat perintah keluar, aku, William, dan tim bergegas menuju kantor kepolisian daerah Samjeon-dong. Kami disambut dengan wajah bingung para polisi disana. William segera memberikan surat pernyataan dan menjelaskan situasi disana. Aku melihat raut wajah kesal Kang Seo In tergambar jelas ketika William mulai meminta informasi yang mereka dapatkan.

     30 menit setelah basa basi William, kami memulai rapat bersama di sebuah ruangan dengan kaca disekelilingnya. Aku mendapatkan banyak informasi yang cukup membuatku menebak siapa pelakunya. Saat ini aku hanya perlu membenarkan hipotesa ku dan mencari bukti.

     Kami membagi menjadi 2 tim untuk kerja lapangan, Dave dengan detektif Kang akan mencari informasi mengenai keluarganya, sementara aku dan William akan mencari informasi dari teman temannya.

---------------------------------------------------II--------------------------------------------------

      Aku dan William kembali berada di Moonlight bar. Kami melontarkan beberapa pertanyaan kepada manager yang bertugas disana. "Pak Park kesini hanya untuk mengecek laporan financial, 2 kali dalam seminggu. Tetapi entah kenapa, dalam 5 bulan terakhir ini, Pak Park menjadi lebih sering kesini hampir setiap hari."

"bagaimana dengan pacarnya? Apa ia sering kemari bersama pacarnya?" tanyaku.

"iya.. pacar Pak Park lebih sering kesini."

     William menatapku sementara aku sedang berpikir. William masih melanjutkan sesi tanya jawab saat aku berkeliling melihat sekitar. "apa aku boleh melihat ruangan Pak Park?" tanyaku.

      Tak lama kemudian manager bar tersebut mempersilakan aku masuk untuk melihat ruangan Pak Park. Semua biasa saja, barang-barang di ruangan sebesar 4x5m tersusun rapi pada tempatnya. Beberapa foto terpampang di atas sebuah rak setinggi kira-kira 1m berbahan kayu yang diukir khas eropa. Ada salah satu foto yang mengusikku, foto yang dipasang di sebuah pigura berwarna putih dengan gliter yang jika disinari matahari akan terlihat seperti pigura silver. Di foto tersebut, tergambar jelas Pak Park bersama temannya yang menggunakan jas lab di depan sebuah universitas di Korea. Aku mengambil pigura tersebut dan membukanya. Dibalik foto tersebut tertulis, 'happy graduation for both of us, Yoon Si Jeon."

     Aku segera mengeluarkan hp ku dan menghubungi Woo Hyeon, salah satu tim mate ku. "tolong cari tahu mengenai orang bernama Yoon Si Jeon," kataku.

      Sekitar 10 menit aku menuggu Woo Hyeon menelpon ku kembali. Aku mendapat resume Yoon Si Jeon dan dari yang aku dapatkan ada beberapa hal menarik disana. Yoon Si Jeon adalah almamater universitas ternama di Korea yang tidak akan kusebutkan namanya di sini. Ia berada di sekolah yang sama dengan Park In Jeong. Ia bekerja sebagai researcher di sebuah perusahaan ternama tetapi setelah 5 tahun kemudian ia mengundurkan diri dari perusahaan tersebut.

       Aku bergegas menuju alamat yang Woo Hyeon berikan padaku setelah menelpon Dave. Perjalanan memakan waktu 30 menit untuk akhirnya bisa sampai ke rumah nya. Di perjalanan aku menelpon Dave untuk menanyakan informasi apa yang mereka dapatkan. Dave berkata bahwa ayah Park In Jeong sudah meninggal karena sakit sedangkan ibunya meniggal karena kecelakaan. Pak Park memiliki adik yang bersekolah di Canada karena mendapat beasiswa. Adiknya tidak pernah pulang sejak setahun yang lalu.

"bisa kau kirimkan catatan kartu kredit Park In Soo, adik Park In Jeong? kira kira 2 dan 1 tahun yang lalu? Dan tolong laporkan padaku jika ada transaksi dari rekening Korea?" kata William di telepon setelah aku menceritakan informasi yang kudapat dari Dave.

"untuk apa daftar kartu kreditnya?" tanyaku.

"untuk memeriksa saja."

    Ketika aku dan William sampai di depan rumah Yoon Si Jeon, sudah banyak polisi disana. Aku dan William bergegas keluar untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata disana sudah ada detektif Kang dan Dave.

"apa yang terjadi?" tanyaku.

"Yoon Si Jeon meninggal," jawab Dave.