Seorang polisi bername tag C.Reynaldo tampak berjalan menyusuri lorong di lantai 3 dengan langkah tegapnya. Badan tinggi dengan kulit putih dan rahang yang tegas itu menjadi pusat perhatian setiap orang yang di laluinya.
Hari ini dia akan menjenguk kekasihnya yang tengah di rawat di rumah sakit ini. Setelah mendapat kabar dari sahabatnya yang merupakan kakak sang kekasih ia segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat kekasihnya di rawat seusai menjalankan tugas malamnya.
Kini ia berdiri tepat di depan pintu kamar inap kekasihnya tersebut. Namun saat tangannya hendak membuka pintu, seseorang dari dalan sudah lebih dulu membukanya. Keduanya nampak tercengang dan saling pandang beberapa saat.
"Emm, maaf. Saya permisi." ucap laki-laki tersebut seraya beranjak meninggalkan pria yang masih terpaku di tempatnya.
"Ah. .ya silahkan," jawabnya menggeser tubuhnya guna memberi jalan. Lalu ia pun masuk ke kamar inap di depannya itu.
"Kak Aldo," sapa Ify begitu Aldo masuk dan menutup pintu kamar inapnya. Sedangkan yang di sapa hanya tersenyum seraya berjalan mendekat ke arah tempat tidur Ify.
"Gimana keadaan kamu ?" tanya Aldo. Kedua tangannya terulur untuk memeluk kekasihnya itu. Ify pun langsung menghambur ke pelukan Aldo yang kini ada di depannya.
"Ify udah baikan Kak. Darimana kakak tahu Ify di sini ?" tanya Ify yang masih asyik memeluk kekasihnya itu.
Aldo pun terkekeh dengan tingkah Ify yang setiap ketemu selalu memeluknya seperti ini. Tangannya mengusap pelan rambut Ify menyalurkan rasa sayangnya pada gadis cantik di pelukannya ini.
"Tadi malam abang kamu yang memberitahu, terus tadi pagi Cakka minta kakak buat jagain kamu," tutur Aldo.
Ify pun melepaskan pelukannya, ia menatap Aldo sambil memanyunkan bibirnya. Ia kesal karena abang dan sepupunya yang selalu berlebihan terhadapnya. Hingga membuat kekasihnya kini harus menjaganya padahal Ify tahu Aldo baru saja pulang dari tugas malamnya, mengingat Aldo yang kini masih memakai seragamnya menunjukan bahwa ia belum sempat pulang demi menemui dirinya.
"Hhh. . Mereka selalu saja berlebihan," ujar Ify malas. "Ify kan gak kenapa-kenapa, jadi merepotkan kak Aldo kan," lanjutnya.
Sementara Aldo tersenyum melihat Ify yang kini merenggut. Ditangkupkan kedua tangan kokohnya di wajah Ify, lalu perlahan ia mencium kening Ify penuh sayang. Ify hanya diam saja menerima perlakuan Aldo. Aldo memandang teduh ke manik mata Ify, menampakan betapa tulusnya ia mencintai Ify.
"Itu karena mereka sangat menyayangi mu, begitu pun kakak. Jangan memaksakan diri lagi, jangan sakit lagi karena kita semua khawatir, gak mau lihat kamu terdampar di sini. Mengerti ?" jelas Aldo yang dibalas anggukan oleh Ify.
Ify tahu mereka sangat menyayangi dirinya. Ify hanya merasa risih karena terkadang mereka se-berlebihan itu terhadapnya. Tetapi Ify bersyukur ia dikelilingi oleh orang-orang yang sangat menyayangi dirinya. Gabriel, Cakka, Aldo, juga sahabatnya.
Ah. . Tiba-tiba Aldo teringat laki-laki yang tadi sempat berpapasan dengannya ketika ia akan masuk ke kamar inap Ify. Ia mendudukan dirinya di bangku samping tempat tidur Ify. Meletakan dagu nya di kedua telapak tangan yang bertumpu pada tempat tidur Ify.
"Ohya, tadi siapa yang datang ? Sepertinya kakak baru lihat dia," tanya Aldo.
"Teman satu kantor Ify kak, namanya Mario. Kebetulan kita magang bareng, dia dari SMK Aegle Cakrawala jurusan Multimedia." jelas Ify.
"Oh beda sekolah, pantas kakak kayak asing lihat dia." kata Aldo. Matanya nyaris saja tertutup menahan kantuk. Maklum saja semalaman Aldo tidak tidur karena melaksanakan tugasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
December Rain
RandomTentang cinta, bukan sekedar rasa ingin memiliki namun pada hakikat nya sebuah ketulusan mencintai itu adalah bagaimana kita bisa merelakan orang yang kita cintai untuk sebuah pengabdian. Meski pada akhir nya sakit karena luka itu ada, namun jangan...