Part 4

295 14 8
                                    

Pagi ini seusai sarapan Rio bersiap untuk berangkat. Selama magang ini Rio tinggal bersama neneknya di daerah Cimahi, Bandung. Neneknya yang berusia sekitar 70 tahun itu hanya tinggal sendiri di rumahnya. Anak-anaknya semua merantau di luar kota. Dan betapa senangnya nenek yang sering dipanggil Ceu Uci itu ketika dua cucunya tinggal bersamanya meski hanya selama masa magang saja. Namun Marsal yang merupakan kakak kembarnya Rio itu sering pulang terlambat bahkan sampai tak pulang sekali pun. Meski pun kembar tetapi hubungan Mario dan Marsal tidak sebaik anak kembar pada umumnya. Selain karena kepribadian mereka yang bertolak belakang, juga faktor internal dalam keluarga mereka yang mengharuskan mereka terpisah sejak kecil. Mario tinggal bersama paman dan bibi nya, sementara Marsal ikut dengan sang papa. Dan saat ini keduanya tengah melaksanakan magang di kota yang sama.

"Kak Acel gak pulang lagi ya nek ?" tanya Rio sambil mengikat tali sepatunya.

"iya, Acel belum pulang. Mungkin dia sibuk," jawab nenek Uci singkat. Ada rasa khawatir dalam hati nya mengingat Marsal yang jarang pulang. Tidak seperti Rio yang selalu pulang tepat waktu.

"Yaudah Rio berangkat dulu ya nek, nenek hati-hati di rumah," pamit Rio sambil menyalami dan mencium tangan sang nenek.

"Iya kamu juga hati-hati jangan ngebut bawa motornya," balas nenek. Rio mengangguk lalu menjalankan motornya menuju kantor tempat ia magang.

Selama perjalanan fikirannya tak pernah lepas dari sosok Marsal kakaknya yang tak pulang.

'Hhahh. . Tidak bisakah kita seperti yang lain kak, selayaknya saudara ? Kenapa kita seperti ini ?' gumam Rio disertai nafas lelahnya.

Sungguh Rio sangat ingin hubungannya dengan sang kakak baik-baik saja. Sejak kepergian Mamanya dan diri nya yang dibawa oleh pamannya sikap Marsal menjadi berubah. Marsal yang dulu selalu bersamanya kemana pun, selalu berusaha melindunginya kini menjadi acuh dan tak peduli padanya. Hanya tatapan sinis yang Rio terima saat tak sengaja dirinya berpapasan dengan Marsal di rumah neneknya.

 Hanya tatapan sinis yang Rio terima saat tak sengaja dirinya berpapasan dengan Marsal di rumah neneknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Seusai melaksanakan apel pagi seluruh siswa siswi peserta magang kembali ke ruangannya masing-masing. Hari ini Cakka dan teman-temannya ditugaskan di Lab Multimedia, satu ruangan dengan Mario dan Dea dari SMK Aegle Cakrawala.

Setelah diberi pengarahan oleh guru pembimbing, mereka pun mulai melaksanakan tugas yang diberikan. Berbagai jenis kamera tertata rapi dalam lemari kaca. Tugas mereka kembali mencatat data secara detail dari setiap kamera yang ada.

Sementara itu Mario dan Dea mulai mendapatkan materi pembelajaran sesuai dengan jurusan mereka. Hening, semua fokus pada kegiatan masing-masing. Beruntung hari ini Cakka dan teman-temannya tidak lagi satu ruangan dengan Allan yang sering membuat keributan.

"Aarrrgghh. ."

Ify terduduk sambil memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit. Buku yang ia pegang pun terjatuh di lantai.

December RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang