Part 13

190 16 0
                                    

Weekend yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Cakka dan teman-temannya kini tengah bersiap untuk pulang. Sebelum menuju ke rumah masing-masing, mereka sepakat untuk menjenguk Ify terlebih dahulu.

Ada waktu dua hari bagi mereka untuk menghabiskan waktu di rumah, untuk sekedar melepas rindu dengan keluarga. Sebenarnya mereka bisa saja pulang pergi ke tempat magang yang jaraknya bisa di tempuh satu jam perjalanan dari rumah masing-masing. Namun karena mereka ingin merasakan hidup mandiri, mereka pun memutuskan untuk kost sama-sama.

Kini mereka telah sampai di depan gerbang rumah Ify yang tertutup rapat. Tak berapa lama gerbang dibuka oleh pria paruh baya yang merupakan satpam di rumah Ify. Pak satpam yang sudah sering melihat Cakka berkunjung pun kemudian mempersilahkan mereka masuk.

Pintu utama terbuka setelah Cakka menekan bel di sampingnya. Seorang wanita tua berseragam pelayan dengan lap tangan tersampir di bahu kanannya menyambut kedatangan mereka dengan ramah.

"Eh den Cakka, mau ketemu neng Ify ya ? Silahkan masuk," sapa Bi Siti.

Cakka pun mengangguk, lalu mereka pun masuk ke rumah Ify. Setelah menutup pintu Bi Siti pun berlalu menuju dapur, mengambil minum untuk Cakka dan teman-temannya.

"Duduk dulu geh, gue ke kamar Ify bentar," suruh Cakka.

Mereka pun duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Sementara Cakka langsung beranjak menuju kamar Ify di lantai atas untuk memberitahu kedatangan teman-temannya.

Tak lama Bi Siti kembali dengan nampan besar di tangannya. Kemudian ia meletakan minuman beserta cemilan di atas meja.

"Silahkan diminum dulu," ucap Bi Siti seraya tersenyum.

"Terima kasih Bi," jawab Agni mewakili teman-temannya.

Bi Siti pun mengangguk lalu segers beranjak untuk menyelesaikan pekerjaannya di dapur.

"Oh iya Bi, Kak Iyel nya ada enggak ?" tanya Shilla.

Sontak Bi Siti memutar kembali tubuhnya saat Shilla menanyakan keberadaan Gabriel.

"Den Iyel ada di belakang, mau saya panggilkan ?"

"Oh gak usah bi, biar Shilla aja yang nyamperin."

Bi Siti pun tersenyum.

"Yasudah kalau begitu saya permisi," pamitnya lalu segera beranjak meninggalkan ruang tamu.

Mereka hanya mengangguk lalu menikmati cemilan yang tersedia di atas meja.

"Gue ke belakang dulu ya," pamit Shilla setelah ia meletakan gelas berisi jus jeruk yang baru saja ia minum ke atas meja.

"Ngapain lo ?" Agni kepo.

"Ck, ya nyamperin kang pacar lah, ya kali mau bantuin Bi Siti," jawab Sivia.

"Oh iya gue lupa," kata Agni seraya menepuk jidatnya.

Shilla pun beranjak meninggalkan teman-teman absurdnya itu. Sementara Alvin masih asik dengan kripik kentangnya. Ia enggan mencampuri obrolan teman perempuannya.

Tak lama Cakka turun bersama Ify yang masih memakai baju tidurnya dan jangan lupakan muka bantal Ify pagi itu karena Cakka memaksanya untuk turun. Biasanya Ify baru akan keluar kamar hampir masuk jam makan siang.

"Huaaa Ipy gue kangen," teriak Sivia langsung menubruk tubuh Ify, memeluknya erat.

Hampir saja Ify terjengkang ke belakang karena Sivia kalo saja Cakka tidak menahan punggung Ify dengan tangannya.

"Pelan-pelan ndut, lo kayak anak beruang ketemu induknya aja tau gak," ledek Cakka.

Ify terkekeh sementara Sivia hanya memeletkan lidahnya ke arah Cakka.

December RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang