PSYCHOPATH BROTHER [END] •REVISI•

Bagian 61

Karena banyak yang nungguin author up, jadi up nih sekarang wkwkw
Makasih loh buat kalian yang selalu setia nunggu ff ini up lagi😘

Kita langsung aja ke ceritanya, cussss

Happy reading

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Rin, aku pergi dulu ya ada urusan mendadak. Oiya ini kartu nama aku, hubungi aku ya kalo ada perlu"

Kata namjoon sambil menyodorkan kartunya pada Rin dan segera pergi dari tempat itu

"Ohh oke baby see you next time"

Rin tampak curiga pada namjoon, sebenarnya apa yang dilakukannya di rumah sakit ini? Ya begitulah kira2 batin Rin

Rin baru teringat kalo ia telah meninggalkan hani sendirian cukup lama

"Oiya Hani"

Dengan buru2 ia pun masuk ke ruangan Hani, khawatir terjadi apa2 pada Hani

"Hai eonni.. udah beli makan nya?"

Kedatangan Rin pun disambut oleh sapaan dan senyuman manis Hani

"U-udah ko, oiya hani tadi eonni ketemu sama diaaa"

"Dia siapa eon?"

"Itu loh pacar eonni, ternyata dia selama ini di London dan sekarang baru pulang ke Korea lagi, eonni ga nyangka bakal ketemu dia disini"

"Ohh yang ada di foto itu kan? Wahh gue turut bahagia deh eonni"

"Iya makasih ya hani, oiya dia juga kasih eonni kartu nama loh. Kamu mau liat?"

"Boleh eonni"

Rin memberikan kartu nama itu pada Hani

"Kim namjoon?"

Dibacalah nama itu oleh hani dengan pelan2

"Hmm eonni kok aku ngerasa ga asing ya sama nama itu?" Tanya Hani heran pada Rin

"Haha ya kan nama itu juga banyak Hani"

"Hmm iya kali yaa eonni hehe"

Hani masih bingung "hmm bukan, gue ngerasa ada sesuatu sama nama itu" batin rin

"Oiya ini eonni kartu namanya"

"Hehe yaudah kamu istirahat gih biar cepet pulih terus bisa pulang lagi. Kasian loh JK pasti khawatir sama kamu Hani"

"Aku bahkan khawatir sama diri aku sendiri nanti" Rin berbicara pada hatinya

"Iya ya eon pasti dia marah deh ke gue gara2 gue bareng sama eonni"

"Yaudah gppa yg penting kamu sehat dlu yaa"

"Iya eonni"

.
.
.
.
.
.
.

Seminggu kemudian

"Oh iya saudari Hani, sekarang anda sudah boleh pulang. Istirahat yang cukup dan jangan terlalu membebani pikiran anda jika anda ingin tetap hidup, semoga sehat selalu ya"

Kata dokter yang merawat hani,

"Iya dok terima kasih"

setelah mengucapkan itu dokter pun meninggalkan ruangan