-7-

869 97 7
                                    


LINE

Bright🌞
|Saint, kau Dimana?

Saint🐰
|Ini masih menunggu dosennya datang

Bright🌞
| Aku tunggu diparkiran.

Setelah saint mengumpulkan tugasnya itu. Saint bergegas ke parkiran dan ia melihat bright melambai lambaikan tangannya.
Buru buru saint melangkah kesana.

"Ayo naik"

"Bright, aku bisa pulang sendiri"

"Saint, kenapa susah sekali ?,kan hanya pulang bersama"

"Baiklah kali ini saja ya?"

"Baiklah"

"Pake helm dulu", bright menyerahkan helm

Saint lalu naik ke atas motor gede bright. Sontak wanita" yang duduk disekitaran tempat parkir menjerit.

"Pegangan saint"
Dijawab gelengan oleh sain

"Ya sudah", ucap bright lalu melajukan motornya dengan cepat. Otomatis saint kaget dan ia meremas jaket bright agar tidak jatuh.

"Pegangan yang benar, seperti ini", sambil menarik tangan saint agar memeluknya"
*dasar modus

TIN TIN TIN

Reflek saint melihat kearah belakang siapa yang membunyikan klakson.
Saint melihat jalanan sangat lebar, mobil apapun bisa menyalipnya dari samping. Tapi anehnya mobil ini tetap berada di belakang mereka sambil terus membunyikan klaksonnya.








Perth baru saja pulang dari pekerjaannya. Ia sangat lelah karna tadi ia habis manggung bersama grupnya dari kemarin. Tapi ia sangat senang karna banyak fans nya menunggu dan mendukungnya dengan semangat dan tidak kenal lelah. Arah pulang menuju ke apartemennya ia mengambil arah yang melewati kampusnya saint dan ia.

Saat ia berhenti di depan gerbang kampus itu. Perth melihat saint pulang bersama laki laki. Ia sangat marah dan berniat untuk mengikuti motor itu. Perth melihat dari belakang saint memeluk pinggang laki laki itu dengan erat. Seketika wajah Perth menjadi kesal dan masam.

TIN TIN TIN

Ia melihat saint menengok kebelakang tetapi saint tidak mengenali dirinya. Karna ia memakai mobil temannya, title.
Perth terus mengikuti saint sampai motor yang ditumpangi saint berhenti di sebuah pusat perbelanjaan.
Perth sangat lelah ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya pulang.

Saat Perth sudah tiba diapartemennya ia melemparkan tasnya di sofa. Wajahnya yang biasanya ceria sekarang terlihat kusut. Keningnya berlipat lipat dan tatapan matanya terlihat ingin membunuh.

Mean yang melihat hal tersebut tidak peduli. Dia pikir mungkin Perth kelelahan karna seharian full ia bekerja. Mean memaklumi hal itu dan mengabaikan tingkah Perth dengan fokus ke drama yang ia tonton.

Plan masuk ke apartemen Perth tanpa permisi, ia langsung membuka lemari es dan mendapatkan sepiring semangka lalu ditaruhnya piring tersebut dimeja.
"Kau kenapa lagi Perth?" Tanya plan sambil memasukkan semangka kedalam mulutnya

The lucky oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang