Perth berpesan kepada saint untuk cepat cepat ke apartemennya. Tentu saja saint akan menuruti perintah itu tetapi saint masih memikirkan ucapan Perth kemarin . Pertama saint tidak mengambil pusing jugaan Perth tidak mungkin menyukai pria seperti dia, pikir saint.
Saat saint sudah didalam apartemen ingin menutup pintu dari dalam ia langsung ke dapur. Tapi sekarang tempat ini tidak begitu kotor.
"Hei saint kau sudah datang?"
Perth dengan rambut yang basah, bertelanjang dada dan memakai celana pendek selutut menghampiri saint yang sedang memasak.
Saint langsung menggelengkan kepalanya , mengusir pikiran kotornya saat melihat tubuh telanjang Perth yang bergerak mendekatinya.
Tapi, tidak bisakah dia memakai bajunya. Perut yang berisi roti sobek itu membuat pikiran polos saint menjadi rusak.
.
.
.
.
.
.
.
Saint sedang menyiapkan makan malam untuk Perth. Ia hanya berdua diapartemen Perth. Ini terasa sangat canggung bagi saint. Makanan malam sudah selesai, saint menatap Perth yang tengah asik bermain psp nya. Ia sangat takut untuk memanggil Perth.
"Kau sudah selesai?", suara Perth membuyarkan lamunan saint
"Iya aku sudah selesai phi", Perth berjalan mendekat kearah meja makan
"Ayo kita makan bersama ,duduklah",sambil menepuk nepuk kursi Disampingnya.
Demi Tuhan saint tidak bisa berpikir lagi. Dulu saat fanmeet Perth yang diadakan di bkk ia ingin sekali bertemu dan makan bersama Perth tapi sayangnya ia tdk mendapatkan tiket,karna stok tiket terbatas. Dan sekarang ia malahan dibayar untuk bersih bersih bahkan sekarang makan disamping idolanya. Nilai plusnya bisa bertemu dengan Perth setiap hari
"Mengapa melamun?,kau memikirkan apa?",tanya Perth
"Aku tidak menyangka bisa duduk bahkan makan dimeja yang sama denganmu phi. Aku merasa sangat senang", ujar saint dengan mata yang berbinar
Perth hanya menjawab dengan senyuman kearah saint.
Selesai makan,saint membersihkan meja dan mencuci semua piring. Ini sungguh melelahkan baginya, belum lagi jadwalkuliah yang sangat padat. Pikirnya tak apa selagi matanya tetap sehat dan bugar selama ada disini, apalagi ia disungguhkan dengan wajah Perth yang tampan. Itu nilai plus nya."Apa kau mau pulang?",tanya Perth
"Hmm,tugasku sudah selesai",sambil mengambil jaketnya yang digantung
"Menginap lah disini, temani aku menonton. Aku akan memberikanmu gaji lebih" tawar Perth
Tentu saja saint tidak bodoh, mana mungkin saint mau menolak tawaran yang sangat menggiurkan ini. Pastinya Saint menerima tawaran Perth jugaan besok hari libur. Ia tidak kuliah.
"Baiklah phi",menaruh kembali jaketnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saint menemani Perth menonton diruang tengah. Mereka menonton drama yang sedang tayang ditv. Mereka berdua sangat menikmati drama tersebut sampai sampai mata Perth tidak bisa dibuka lagi ia sangat lelah lalu tertidur di bahu saint.
Saint mendapati Perth tengah tertidur dibahunya sangat kaget saat melihat begitu dekat jarak wajah perth dengan wajahnya, bayangkan seberapa malu saint sekarang . Saint ingin menghilangkan diri dari tempat ini. Dilihatnya terus wajah Perth yg sedang tertidur. Ia terkesima dengan Perth biarpun ia tidur tapi ia masih sangat tampan.
Beberapa saat entah mengapa saint ikut mengantuk ia tertidur bersama Perth di sebuah sofa, dengan kepala Perth masih setia dibahu saint.Saint terbangun dan mendapati dirinya sedang berbaring diranjang yang ia kenal. Ia melihat isi kamar yang ia tempati sekarang dan ini tidak asing baginya.
"Saint"
Seseorang berbisik kearahnya,suara yang sangat saint kenal. Ia menoleh kesamping dan mendapati Perth yang tengah berbaring Disampingnya.
"Kau sudah bangun?"
Ucapnya tersenyum, sangat silau mengalahkan matahari yang sudah terbit.
Saint memukul mukul wajahnya dengan agak keras. Ternyata sakit,ia mengira ini hanya mimpinya. Dan Perth hanya memandanginya sejak dari tadi.Sudah lewat seminggu sejak saint mendapati Perth tertidur Disampingnya.
Sekarang saint berada dikantin kampusnya. Ia menunggu sembari makanannya datang, dan tangannya sibuk memainkan ponselnya.
"Hey,boleh aku duduk disini?", saint mengalihkan tatapannya dari arah ponselnya . Kepalanya sedikit terangkat melihat sipembicara. Ternyata bright, temannya yang memiliki wajah tampan.
Makanan saint sudah datang dengan perlahan saint menyuapkan sesendok nasi kedalam mulutnya. Ia tidak berani menatap bright. Karena dari tadi ia merasa temannya itu menatapnya penuh lekat.
"Kau tidak makan, kenapa melihatku seperti itu?",ucap saint yang tdk berani menatap wajah bright.
"Aku sudah memesannya, tunggu ada nasi dimulutmu",menatap nasi yang menempel di sudut atas bibirnya
"Di sebelah mana?",sambil mengusap ujung bibirnya
"Bukan disitu", bright mengulurkan tangannya berniat untuk menghilangkan nasi yang menempel disudut atas bibirnya.
"Sudah hilang, kau imut saat makna saint"
Saint merona dan tak bisa menutupi malunya.Perth mendengus kesal saat ia melihat rumahnya seperti kapal pecah. Kulit makanan ringan dan kulit kuaci bertebaran diruang tamunya, ditambah banyak kaleng soda maupun bir yg berserakan disudut meja.
Yatch yang menjadi dalang kekacauan ini, memilih menonton daripada melihat plototan mata Perth. Dengan santai ia memisahkan biji dan kulit kuaci dan mengumpulkan biji kuaci trsbt diatas meja, lalu menatap Perth dengan santai seperti tidak terjadi apa apa.
"Kau ingat Seona, adik kelas kita dulu?"
Mean mendengus, "oh yang mempunyai badan besar berbokong tebal dan memiliki dada yang besar itu?"
Yatch berdecak keSal "itu seksi namanya"
"Terus ada apa dengan seona? Kau berhasil menidurinya?",tanya Perth yang mengumpulkan kulit kuaci yg berserakan
"Aku sangat ingin tidur dengannya, tapi sayangnya dia tidak mau".
"Lupakan saja itu, ngomong ngomong bagaimana kecanmu bersama bua?", tanya mean
Perth mengendurkan bahunya " tidak ada yang spesial, biasa saja"
"Bagaimana menurutmu bua itu cantikkan?"Bua siapa yang tak kenal dengannya. Dia adalah model dan penyanyi yang bekerja ditempat mean. Maka dari itu mean denga semangat menjodohkan mereka, karena ia tahu bua wanita yang sangat baik.
"Aku sangat setuju jika kau pacaran dengan bua. Dia itu cantik dan baik kurang apalagi dia?",ucap mean
Dengan helaan nafas yang panjang Perth memeriksa ponselnya.
"Apa yang kau pikirkan Perth?", yatch berdecak tidak biasanya Perth kurang fokus seperti sekarang ini.
"Kalian disini dulu jika perlu kalian menginap saja disini,aku keluar dulu sebentar"Perth mengambil dengan cepat kunci mobil yang berada diatas meja.
"Hei kau mau kemana!"
Perth tidak menjawab ia nampak terburu buru wajahnya panik bercampur kesal.Plan yang sedang meminum jus hanya melihat apa yang terjadi "Percuma kau menjodohkannya dengan wanita. Selera Perth sudah berbeda. Dia menyukai pria yang bermuka imut, kulit putih dan manis.
"Maksudmu?",yatch menaikkan sebelah alisnya
"Kita liat saja nanti, siapa yang bakal Perth pilih"TBC
semoga kalian suka yaLagi suka sama couple yang satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The lucky one
FanfictionSaint mahasiswa ekonomi dengan sikap polosnya dan ketulusannya bertemu dengan laki laki tidak terduga. Suatu hal yang mengharuskan saint mengikuti perintahnya. Bagaimana jika idola yang kamu kagumi tiba tiba menyukai dan menytaakan cinta padamu?