.
.
.
.
.
.
.
.
"Aku akan membersihkan semua tempat yang sudah disentuh oleh pria brengsek itu", jelas perth dengan nada ketus"Nanti jika sudah sampai rumah kau tunjukkan bagian dimana saja yang sudah di pegang oleh dia. Kau mengerti saint?"
Saint hanya menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti. Perth tidak tau seberapa malunya saint saat ini.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kini mereka berdua sudah berada dirumah perth. Perth menuntun saint masuk kedalam kamarnya."hmm phi perth, saint mau mandi", ucapnya malu malu
"Iya, mandilah. Aku akan memanaskan masakan yang tadi aku beli. Untuk kita makan sehabis kau mandi", terang perth.
"eits aku lupa kau mandi dikamar mandiku saja, biar cepat", sambil menunjukkan kamarmandi dikamarnya.
Saat perth berjalan menuju dapur ia berdoa didalam hati. Karna sebenarnya ia tidak bisa melakukan hal yang berkaitan dengan dapur. Dan sekarng terjadi Dari makanan yang perth beli ia sudah menjatuhkan 2 dari 4 makanan tersebut. Lagi lagi gagal, hanya memanaskan masakan saja perth tidak becus. Sekarang memanaskan MAkanan ketiga,mudah ditebak. Dia menjatuhkan makanan lagi saat hendak menuangkannya ke mangkuk karena penggorengannya terlalu panas. Ini makanan terakhirnya bisa dikatakan ia berhasil tapi tetap saja itu sedikit gagal karna sup yang ada dipenggorengan jatuh mengenai kaki nya sebelah kanan. Tentu saja perth berteriak dan membuat suara gaduh didapur.
Saint yang mendengar itu, langsung berlari dan jongkok dihadapan perth. Ia dengan cepat menyingkirkan sup yang mengenai kaki perth. lalu cepatcepat mengambil air untuk membasuh kaki perth agar tidak melepuh. "Jika phi tidak bisa lebih baik biar aku saja yang memanaskannya. Apa sakit?, sesakit itukah phi?" sambil mengelap dengan sangat lembut kaki perth yang sedikit memerah. Perth tersenyum melihat kekhawatiran di wajah saint yang jatuhnya manis di mata perth. "shhh, aww", sambil tersenyum melihat saint. " Maafkan aku phi, apa masih sakit.", raut wajah saint seketika berubah menjadi sedih. Perth merasakan basah di kakinya. ternyata itu air mata saint yang jatuh mengenai kakinya.
"Hei saint, kenapa kau menangis?"
"karna aku kau jadi luka seperti ini phi", sambil menahan isakan tangisnya.
"sudah berhentilah menangis, nanti saja lukanya akan sembuh. Jugaan tidak terlalu parah. Ini hanya memerah sedikit saint. Sekarang kamu tidur saja nanti aku menyusul. Aku mau membersihkan kekacauan ini dulu". Saint menggeleng ke arah perth, "Maafkan aku phi". "Aku ingin disini bersamamu" Perth menghela nafas, menggenggam erat tangan saint" ishh, kau sangat keras kepala.Aku tidak apa apa saint, jika sekali lagi kau meminta maaf aku akan mencubit pipimu. agar pipimu ini makin melar", ucap perth sambil mencubit pipi saint dengan gemas dijawab cengiran oleh saint.
"Sekarang phi mau makan pakai apa, kan semua makanannya sudah tumpah", menunjuk makanan di tempat sampah yang tadi jatuh berantakan dilantai. "Yang ada tinggal , nasi sama sup ayam yang sedikit ini". sambil mengangkat mangkuk sup memperlihatkan isinya kearah perth.
"Emm apa saja yang penting kau yang memasaknya saint", menampilkan senyumannya. Saint membuka kulkas dan melihat hanya ada telur disana" Phi hanya ada telur, apa phi mau kubuatkan telur goreng?" dijawab dengan anggukan oleh perth " tidak masalah",ucapnya. Saint sudah selesai menyiapkan telur goreng dan naso diatas piring dan menaruhnya didepan perth.
Perth segera menarik tangan saint agar duduk disampingnya. Untung saja piring berisi nasi dan telur goreng yang sudah saint siapkan tidak jatuh. "Saint temani aku makan ya, telur goreng, nasi dan sup ayam ini tambah enak jika memakannya sambil melihat senyuman mu yang manis"., ucap perth bersemangat, lalu melahap makanan yang ada didepannya. Dengan sesekali melirik senyuman saint. Perth berakting sangat menikmati makan malam yang sederhana itu agar saint tidak bersedih lagi karena terus melihat luka perth yang tambah memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The lucky one
FanfictionSaint mahasiswa ekonomi dengan sikap polosnya dan ketulusannya bertemu dengan laki laki tidak terduga. Suatu hal yang mengharuskan saint mengikuti perintahnya. Bagaimana jika idola yang kamu kagumi tiba tiba menyukai dan menytaakan cinta padamu?