"Phi tidak membohongiku?, kau tidak menyembunyikan sesuatu kan?", tanya saint meyakinkan dirinya sendiriPerth tidak menatap mata saint. Ia terlalu takut untuk mengatakannya..
.
.
.
.
.
.
.
.
"Phi aku sudah mengatakannya padamu di jauh jauh hari sebelum aku menerimamu. Jika kau tidak bisa hanya mencintaiku katakanlah. Kau dan aku berbeda phi. Phi kau mempunyai segala yang kau mau,jika kau ingin barang kau bisa membelinya atau kau bisa memilih wanita mana saja untuk jadi pacarmu itu bukan sesuatu yang sulit untukmu. Kau seorang artis pasti banyak wanita atau pria yang menyukaimu. Aku menerimamu harus menerima kenyataan itu. Awalnya aku percaya tapi semakin kesini aku tidak begitu yakin kepada diriku sendiri apakah aku bisa terus percaya kepadamu atau tidak, aku takut kau bosan dengan ku dan berpindah hati ke -""Cukup saint. Aku tidak bisa melihatmu menangis lagi. Ini sudah membuat hatiku terluka, maafkan aku sudah membuatmu tidak yakin kepadaku", memegang tangan saint sambil sesekali mengecup telapak tangannya.
Saint hanya terus menangis. Entah kenapa Air matanya tidak bisa berhenti untuk mengalir untuk saat ini. Saint sudah terlanjur mencintai perth tapi saint tidak ingin merasakan sakit hati seperti ini lagi. Perth menatap mata indah saint yang sekarang basah karena kebodohannya. Perth langsung menarik tubuh saint kedalam pelukannya yang hangat untuk menenangkan saint.
"Saint, aku berjanji tidak akan menyakitimu lagi ,berikan aku kesempatan. Aku mohon"
"Ini sudah kedua kalinya phi seperti ini. Jika kau lebih menyukai wanita aku bisa meninggalkanmu sekarang phi. Aku menyadari posisiku",lirihnya sambil menahan tangisannya.
Perth menggelengkan kepalanya,"tidak tidak seperti itu saint, ini hanya kesalahpahaman".
"Aku yakin pasti ada seseorang yang merencanakan ini",batin perth.
Saint dari tadi terus menerus menangis dibahu perth sampai bajunya basah karena airmata dan ingus saint bercampur menjadi satu, sampai ia tertidur karena terlalu lelah menangis. perth yang merasakan hembusan nafas saint yang teratur menoleh kesamping lalu memandang wajah indah saint yang sedang tertidur , mengusap matanya yang bengkak dan mengusap ingus yang masih sedikit tertinggal di hidung saint. Perth tertawa sendiri.
.
.
.
.
.
.
"Perth kau harus menerima tawaran ini"
"Untuk apa? aku tidak akan menerima tawaran itu"
"Tapi jika kau menerima kontrak ini, kau mendapatkan banyak keuntungan"
"Aku tidak menginginkannya menjadi lawan main gadis itu, lagipula aku takut membuat orang yang mencintaiku tersakiti"
"Kau harus profesional disini perth, ini hanya masalah pekerjaan. Lagi pula jika kau menjelaskan kepada kekasihmu, dia pasti mengerti. Hei ini dunia entertainment perth, mengertilah"
"Aku akan memberi kan mu waktu untuk berpikir, besok aku harus menerima jawaban "iya" dari mulutmu ini", sambil memukul mulut perth dengan gulungan kertas. "Dan iya, jika kekasihmu itu memang benar-benar mencintaimu pasti dia mengerti pekerjaanmu sebagai apa".
Perth berjalan meninggalkan ruangan itu, ia masih memikirkan jawaban apa yang akan ia berikan. Ia memikirkan masalah selalu menimpanya saat ini, saat ia memikirkan setiap kesialannya. Perth merasakan menabrak bahu seseorang. tanpa berbalik ke hadapan orang itu, perth hanya menundukkan kepalanya.
"Hei bukannya kau orang yang menolongku di hari itu?", ucap gadis menghentikan jalannya perth
"Maaf, mungkin kau salah orang nyonya", lirihnya dengan wajah kusut
"Tidak kau, ya kau yang menolongku kemarin, perth tanapon"
"Maaf aku tidak sedang ingin berbicara saat ini", sambil menundukkan kepalanya. Perth segera meninggalkan wanita itu.
.
.
.
"Hei bro, kenapa dengan wajahmu?"
Perth menghela nafas dengan sangat pasrah, "Masalah yang sekarang dihadapanku phi, sangat sulit untuk dihadapi"
"Hei kau pasti bisa menghadapinya, pasti ada jalan perth. Tuhan tidak akan memberikan umatnya masalah yang sulit untuk dihadapi, sekarang tergantung pada dirimu. Bagaimana kau menjalaninya. Pasti ada berkah setiap masalah yang kau hadapi, mana bara semangatmu perth?"
"Semangatku sudah hilang sekarang phi",sambil meneguk minumannya.
"Dia memaksaku untuk menerima tawaran menjadi peran utama diseries"
"Lalu, itu kan bagus untuk karier mu"
"Tapi, aku tidak mau menyakiti hati seseorang yang aku sayangi phi"
"Tinggal kau jelaskan kepadanya, hei kekasihmu pasti mengerti perth. Jika kekasihmu itu tidak percaya denganmu biarkan aku yang menjelaskannya. Aku akan membantumu perth"
"Jika saint tidak mengerti bagaimana phi?"
"Aku yakin saint pasti mengerti kau bekerja di dunia entertIment perth, itu akan menjadi resikonya mencintaimu"
Perth hanya diam, ia akan menyerahkan ini kepada tuhan, semoga tuhan berada dipihaknya kali ini.
Sesampainya dirumah perth langsung menerjang ranjangnya, ia sangat lelah menjalni hidup sekarang. Seketika wajah saint terbayang bayang di pikiran perth dan beberapa menit perth menuju mimpinya.
Setibanya saint dirumah, ia menaruh tasnya di sofa dan langsung mandi. Setelah itu saint mengerjakan tugas hariannya seperti biasa. Memasak setelah itu membersihkan rumah. Ia sudah mencuci pakaian perth tadi pagi jadi tugasnya setidaknya berkurang untuk sekarang.
Saint naik kekamarnya meletakkan tas dan berganti pakaian menjadi santai dengan baju kaos berwarna baby blue dengan celana selutut berwarna cream, menambah kesan imut pada diri saint. Saint mengetuk pintu kamar perth, tapi tidak ada balasan dari perth. Saint masuk kedalam kamar perth melihat kekasihnya itu masih tertidur dengan pulas, dengan mulutnya terbuka sedikit memunculkan suara dengkur dari sana, membuat saint gemas melihatnya.Saint dengan cepat mengambil ponsel dari sakunya ingin mengabadikan momentnya. Jika foto ini di jual pasti harganya sanagt fantastis monolognya, apalagi ini foto dengan kualitas hd dan masih hangat hangatnya.
"Kau sedang apa", kata perth yang saat ini masih memejamkan matanya
Saint terkejut langsung memasukkan ponselnya kedalam sakunya lagi, "emm, tidak hanya ingin membangunkanmu. Aku sudah selesai masak, ayo bangun setelah itu makan"
"Aku masih sangat lelah, aku ingin mengisi energiku dulu", setelah itu saint terkejut karna perth menariknya. Lalu memeluk saint
" emm, phi aku sesak, aku sulit bernafas. Kau terlalu-"
"Bisakah mulutmu diam sebentar saint, aku bilang ingin mengisi energiku", lalu mengeratkan pelukannya lagi.
Saint menerima dengan ikhlas perlakuan perth (yakali enggak ikhlas). Ruangan sunyi selama beberapa menit. Lalu perth memandang wajah saint lalu mencium pipinya
"Mengapa kau begitu manis saint?, aku tidak bisa membayangkannya"
Saint langsung mendongakkan kepalanya menatap perth dengan puppy eyesnya "Membayangkan apa phi"
"Jangan menampilkan tatapan seperti itu saint, jangan pernah jika itu bukan aku", sambil mencolek hidungnya.
"Saint, aku ingin membicarakan sesuatu"
"Membicarakan apa phi?"
"Aku ditawari series, lawab main bersama wanita. Bagaimana pendapatmu?"
"Aku akan mendukungmu phi"
"Jika kau mengatakkan aku tidak boleh menerimanya, aku akan menolak tawaran itu saint"
"Jika aku mengerti pekerjaanmu dibidang apa phi, aku tidak bisa egois jika itu tentangmu. Ada banyak fans yang mengidolakanmu , itu saja awalnya membuatku sedikit cemburu. Tapi seiring berjalannya waktu aku menerimanya karna kau bekerja dibidang yang mengharuskan kau berinteraksi dengan fansmu. Yang terpenting aku yang memiliki hatimu bukan yang lain"
"Jika seperti ini, kenapa kau menangis waktu melihat foto itu?"
"Itu beda phi, itu tidak ada hubungannya dengan pekerjaan maupun fansmu. Apalagi foto itu memperlihatkan phi seperti menciumnya, jelas membuatku marah apalagi wanita yang ada difoto itu cantik", pertanyaan perth membuat mood saint memburuk.
"Hei saint, kau yang paling banyak menempati hatiku setelah ibukku. Dan ingat kau yang pling cantik dan imut".
"Phi kau membuatku lupa untuk mengajkmu makan. Makannannya psti sudah dingin gara gara kau"
Perth hanya tertawa mendengar ocehan saint, mereka lalu bangun dan makan
.
.
.
.Maaf baru up setelah sekin lama gak up
Semoga ceritanya masih nyambung yaw😅
See you next chap❤️🖤Ndnsksddxdjdjdjdjjdjdjd
KAMU SEDANG MEMBACA
The lucky one
FanfictionSaint mahasiswa ekonomi dengan sikap polosnya dan ketulusannya bertemu dengan laki laki tidak terduga. Suatu hal yang mengharuskan saint mengikuti perintahnya. Bagaimana jika idola yang kamu kagumi tiba tiba menyukai dan menytaakan cinta padamu?