-18-

361 59 13
                                    

Setelah apa yang terjadi hari ini, saint memutuskan tidak pulang kerumah perth untuk saat ini, ia tak sanggup bila melihat wajah perth, tak sanggup untuk tidak memaafkan kesalahannya. Ini sudah keterlaluan baginya apalagi perth tidak menjelaskan apa apa kepadanya. Saint akan menginap disalah satu asrama temannya untuk malam ini.

Perth saat ini belum mengetahui akan berita tentang dirinya dan mook. Seperti biasa, sebisa mungkin perth akan pulang kerumah sehabis syuting selesai. Ia tidak ingin melewatkan harinya tanpa melihat wajah manis kekasihnya sebagai penambah energi untuk melaksanakan aktivitasnya dihari selanjutnya. Sesampainya ia dirumah, ya rumahnya sangat sepi tidak seperti biasanya, saint tidak datang menyambutnya. Perth menelusuri setiap kamar tapi saint tidak ada, memanggil nama saint dan hasilnya nihil tak ada jawaban. Perth mengambil ponselnya dan mencari nomor saint , disaat ingin menelpon kekasihnya, malhan ada telpon masuk ke ponselnya. Dia plan, rekan satu grup band nya.
"Perth, kau tidak membaca artikel gosip hari ini?!",ucapnya

"Tidak, aku tidak tau phi, lagipula mengapa aku harus membaca berita gosip. Aku tidak berminat phi"

"Tapi ini serius, kekasihmu siapa tau sudah membacanya"
Perth tiba tiba berhenti , ia langsung mengambil ponselnya yang lainnya. Untuk melihat artikel tentang dirinya. Dan ya perth tercengang saat membaca artikel tersebut.

"Kau sudah membacanya perth?, apa kekasihmu baik baik saja saat membacanya?", tanya plan

"Phi, saint belum pulang, bagaimana ini? Aku sangat khawatir padanya."

"Sekarang hubungi kekasihmu, perth. Jika tidak masalah ini akan makin mrlebar kemana mana"

"Apa dia memaafkanku kali ini phi, aku tidak yakin kepada diriku"

"Apa salahnya mencoba perth"

"Baik phi aku akan menelponnya sekarang"
Perth sudah berusaha mungkin menelppn saint tapi tidak ada jawaban dari kekasih manisnya itu.
Perth keluar sambil menghirup udara segar, siapa tau bisa menenangkan pikirannya. Suara notifikasi terdengar dari ponsel perth, itu pesan dari kekasihnya.

"Phi mari kita hentikan hubungan ini. Aku sudah mencoba bertahan tapi aku tidak bisa lagi mempertahankannya, tolong jangan cari aku. Aku tidak akan meminta bayaran", tulisnya

Perth tidak bisa berbuat banyak untuk saat ini, jika ia ada diposisi saint pasti ia juga mengatakan hal semacam itu. Tapi berita ini sangat keterlaluan. Perth sangat kesal dengan dirinya mengapa ia mau menerima tawaran drama itu. Yah nasi sudah menjadi bubur jika ia menolaknya sekarang toh ia mendapatkan sangsi dengan memebayar denda 2xlipat bayarannya sebanyak episode dalam drama itu.

Hari hari perth lewati dengan tidak ada gairah hidup sama sekali begitu halnya dengan saint, ia sempat seminggu tidak kuliah karena sakit. Ia sangat terpukul dengan kejadian ini.
Beda halnya dengan perth harus dipaksa membuat chemistry dengan lawan mainnya agar drama yang ia bintangi laku dipasaran. Melakukan eye kontak, saling menyentuh pipi dan berpelukan didepan televisi, sangat memuakan pikirnya.

Ditempat lain, Saint berfokus untuk cepat cepat menyelesaikan kuliahnya disini agar ia bisa pulang bertemu dengan maenya, semakin hari bright semakin mendekati saint semenjak berita kencan perth dan mook. Awalnya saint sanagt risih karena dimana ia berada pasti ada bright, entah di kantin , di toilet maupun diruangan kelas. Setiap ajaran baru saint memilih pelajaran yang mampu ia ambil dan di ajaran kali ini entah dari mana, bright mengikuti pelajaran yang diambil oleh saint. "Kau, kenapa bisa mengikuti aku terus bright. Kau tak bosan?", tanya saint.

Bright hanya menyengir "untuk apa aku bosan, melihat wajahmu yang manis ini setiap hari"sambil menyolek dagu saint.

"Hentikan jangan menyentuhku", memukul tangan bright
*sabar saint jika laporan akhirmu selesai maka kau bisa pergi dari sini secepatnya* pikirnya

The lucky oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang