Jaehyun berangkat kerja kali ini penuh dengan rasa khawatir, biasanya ia biasa saja meninggalkan mama nya dirumah. Tapi kali ini, ia benar-benar khawatir dan rasanya tidak ingin bekerja.
Tapi jika ia tidak bekerja, ia mendapat uang dari mana?
Jaehyun juga memutuskan untuk meminta cuti sementara pada Taeyong, agar ia bisa fokus ujian. Ujian semakin dekat, persaingan semakin ketat. Jaehyun harus bisa kuliah, bagaimana pun caranya ia akan berusaha demi membanggakan mama nya.
Karena dahulu, jauh sebelum mama nya mengidap penyakit Skizofrenia. Mama nya pernah berkata, ia ingin anaknya satu ini masuk ke Universitas terbaik di Indonesia. Jaehyun ingin mewujudkan mimpi mama nya, walau keadaan mama nya tidak memungkinkan lagi.
"Hai, nama kamu siapa?" Jaehyun didatangi segerombol perempuan yang sedang mabuk dan berpakaian seksi.
Sudah menjadi hal biasa bagi nya, namun hal ini sungguh membuatnya tidak sama sekali tertarik. Bukan, bukan Jaehyun tidak normal. Hanya saja, sayang sekali masa muda nya dihabiskan dengan perempuan yang bukan menjadi pilihannya.
Sekali lagi, ia juga memikirkan ibunya.
Jaehyun cukup terkenal di kalangan anak muda kota Jakarta, namun hal tersebut tidak membanggakan sama sekali baginya.
"Jadi lo mau cuti?" tanya Taeyong.
Jaehyun mengangguk. "Iya, boleh bang?"
"Ya boleh aja sih, asal lo beneran harus masuk Universitas terbaik di Indonesia. Gue bakal biayain lo satu semester kalo lo berhasil lulus disana,"
Jaehyun terbelalak kaget. "Hah? Serius bang?"
"Yes, why not."
"Tapi, gue udah banyak berhutang sama lo. Gak mau lagi nyusahin,"
Taeyong meminum minumannya lalu tertawa. "Emang selama ini gue nganggep itu semua hutang? Nggak kan, gak perlu dibalikin lah. Lo udah kayak adik gue sendiri. Sans,"
"Gak deh bang, ngerepotin banget."
"Kalo lo gak mau justru lebih repot nih,"
"Haa yaudah deh, kita liat nanti gue bakal berhasil apa nggak."
"Oh iya, ngapain sih bang kemarin nemuin gue sama Chaeyeon." tiba tiba Jaehyun teringat pertemuannya kemarin dengan Chaeyeon.
"Gak tau, dia yang minta gue iyain aja."
"Yaelah, lain kali jangan. Bikin naik darah aja," Jaehyun memutar bola matanya.
Taeyong terkekeh pelan. "Lah, kan niat dia baik buat selesain masalah."
"Dari awal aja masalah itu udah selesai, ujung-ujungnya ngajak deket lagi." balas Jaehyun.
"Udahlah males bahas manusia itu," gerutu Jaehyun.
"Hadeh, ada-ada aja. Btw, gimana cewek yang waktu itu?" tanya Taeyong.
"Oh, she's great." jawab Jaehyun singkat.
"Udah dapet hatinya?"
"Belum,"
"Ah lo lama, keburu dipepet yang lain ini mah." ejek Taeyong.
"Sabar atuh, butuh proses. Lagian, gue juga gak semudah itu mau pacaran."
Taeyong mengerutkan dahinya. "Why?"
Jaehyun menggelengkan kepala nya sambil tersenyum miris. Kemudian ia menceritakan soal ibunya yang terkena penyakit komplikasi pada Taeyong.
Taeyong sangat iba, sedih, sekaligus marah pada Jaehyun yang terlalu lalai menjaga ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] unpredictable ; jaerosé
FanfictionWe build a love story, and then we ruined it. Kita membangun sebuah kisah cinta, lalu kita hancurkan. start: 1 January 2020 end: 30 July 2020 © icegrassjelly