28 - polaroid

1.8K 283 7
                                    

Jaehyun mengajak Rose sarapan ke tempat pertama kali mereka berdua juga sarapan. Masih ingat?

Warung legendaris andalan Jaehyun setiap pagi, saat masih masa-masa sekolah. Warung ini juga berjasa bagi cerita mereka, jika bukan karena janji yang mereka buat di warung ini, cerita mereka tidak akan pernah sampai sejauh ini.

"Kali ini, aku beneran bawa kamu kesini sebagai pacar. Bukan temen," kata Jaehyun ke Rose.

"Jadi keinget dimana masakkin kamu nasi uduk itu pertama kali," ujar Rose lalu tertawa.

"Itu pengalaman, jangan dilupain."

"Kenapa aku mau ya waktu itu, padahal kita baru kenal sebentar." tanya Rose pada dirinya sendiri.

"Tuhan punya banyak cara, Rose." jawab Jaehyun.

"Tapi kamu nggak pernah gombal-gombal kayak cowok lain," ujar Rose.

"Buat nunjukkin kasih sayang, gak harus gombal. Cowok lain mainstream, aku mau yang beda." jawab Jaehyun.

"Iyain aja,"

"Oh iya, aku mau nanya ini." lanjut Rose.

"Kamu dulu bilang pernah kerja di club, emang boleh anak sekolah masuk club?" tanyanya.

Jaehyun menjawab. "Boleh, karena pemiliknya kenal sama aku."

"Lalu, nggak pernah ketauan?"

Jaehyun menggeleng dan tersenyum bangga.

"Anak di sekolah kita juga nggak kepoan kan soal aku, yaudah santai aja."

"Malahan, aku liat juga dulu ada anak sekolah kita masuk club itu."

Rose ber-oh.

"Kamu juga dulu pas jemput kakak kamu, bisa masuk tuh." kata Jaehyun.

Rose terkekeh. "Iya, terobos aja. Penjaga nya waktu itu lagi ngilang,"

"Untung nggak ketangkep," timpal Jaehyun.

"Tapi kakakku tau sama kamu,"

"Iya, aku terkenal disana." sombong Jaehyun.

"Cih," remeh Rose.

Mereka hari ini memutuskan pergi berdua keliling kota Jakarta setelah kuliah selesai. Dari pagi sampai malam, keduanya terus-terusan menempel tidak ingin lepas. Sampai tadi di koridor kampus jadi bahan gossip kakak senior mereka, apalagi Jaehyun dikenal sering digoda kakak tingkat.

Namanya juga baru jadian, kemana-mana harus sama-sama.

Jaehyun tidak memberikan helm ke Rose seperti biasanya, kali ini ia yang memakaikan langsung ke kepala Rose.

Aku tanya sekali lagi, perempuan mana yang pipinya tidak merah jika diperlakukan seperti ini.

Jaehyun tertawa, menampilkan dua bolongan khas di pipinya. "Ada tomat di pipi," ujarnya.

Mereka sampai di pasar malam, disini banyak sekali orang berjualan makanan. Dari makanan ringan hingga berat, juga orang yang berjualan aksesoris-aksesoris lucu.

Jaehyun menggenggam tangan Rose, biar gak ngilang katanya.

"Kamu mau nggak?" tanya Jaehyun.

"Mau apa?"

"Itu," tunjuk Jaehyun pada gerobak mie ayam.

Rose langsung antusias. "Mau!"

"Orang-orang pada nggak kerja apa ya, rame banget padahal hari kerja." kata Rose saat mereka sudah memesan dua porsi mie ayam.

[✔] unpredictable ; jaeroséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang