25 - between Jaehyun & Ray.

1.7K 307 11
                                    

I looked him as a friends, until i realized i love him.

Hari ini ada presentasi kelompok di kelas Rose dan Jaehyun, tapi mereka berdua tidak sekelompok. Untung saja, jika sekelompok bisa jadi apa nanti mereka disana. Presentasi mereka berjalan lancar seperti biasa, selesai kelas Lisa mengajak Rose pergi ke Cafe di dekat kampus.

Karena hari sudah sore, dan tidak memungkinkan lagi untuk Rose belajar di perpustakaan. Akhirnya Rose menyetujui ajakan Lisa, saat sedang menunggu Lisa membeli makanan. Rose tak sengaja melihat Jaehyun membonceng Gyuri, Jaehyun dan Gyuri menjadi dekat semenjak mereka berdua satu kelompok presentasi.

Mungkin satu minggu kerja kelompok cukup membuat mereka menjadi dekat, akhirnya Rose melihat senyuman Jaehyun lagi setelah sekian lama Jaehyun tidak memperlihatkan dua bolongan di pipinya itu.

"Hei," tegur Lisa yang sudah selesai membeli dua kopi dan dua sandwich.

Mata Lisa reflek melihat juga apa yang Rose lihat.

Lamunan Rose terpecah. "Ah, iya. Thanks, Lis."

Mereka berdua duduk bersampingan di kursi yang kafe itu sediakan.

"Lo kangen sama dia?" tanya Lisa serius.

"Nggak," bohong Rose.

Lisa menyesap kopinya dan tertawa kecil. "Penipu,"

"Hah?" heran Rose.

"Kalian berdua sama-sama penipu, yang nipu perasaan sendiri." ujar Lisa santai.

"Tanpa lo sadari, lo udah sayang sama Jaehyun." sambung Lisa.

Rose tersentak. "Apa sih, nggak lah. Gue suka nya sama siapa, lo tau kan." kekeh Rose.

"Kenapa nggak jadian kalo gitu sama Kak Ray, dia udah balik tuh." sentak Lisa yang membuat Rose terdiam.

"Omoo, Rose ternyata belum pandai soal cinta. Pinteran gue," bangga Lisa.

"Rose," panggil Lisa.

"Jaehyun atau Kak Ray?" tanya Lisa.

Rose menunduk. "Mereka bukan pilihan,"

"Harus jadi pilihan lo,"

"Ini bukan soal siapa duluan yang suka sama lo, tapi soal siapa yang sebenernya lo jaga perasaannya selama ini. Lo itu sebenernya selama ini sayang sama Jaehyun, tapi lo sendiri gak bisa liat perasaan itu karena hati lo ketutup sama kehadiran Kak Ray." jelas Lisa.

"Percayalah, Kak Ray cuma sementara. Yang selamanya itu adalah orang yang lo selalu jaga perasaannya, ngapain lo jaga kalo lo gak sayang sama dia. Lo gak mau kan Jaehyun sakit hati gara-gara lo, kenapa lo mikirin itu. Harusnya lo mikirin Kak Ray aja, kan itu yang lo suka." lanjut Lisa.

Rose tenggelam dalam perkataan Lisa, perkataan Lisa ini berhasil membuatnya jujur pada diri sendiri. Benar, Rose menyayangi Jaehyun.

"Gue bisa liat dari mata kalian berdua, sama-sama sayang tapi malah nipu diri sendiri. Mungkin, Kak Ray balik karena dia harus selesain masalah ini. Masalah perasaan lo sama dia, setelah selesain masalah lo sama dia bukan berarti kalian bisa sama-sama. Liat siapa yang selama ini ada di samping lo, perhatian ke lo dari hal kecil sampe besar. Pernah Kak Ray nanyain kabar lo? Nggak kan," jelas Lisa lagi.

Lisa mengunyah sandwich nya. "Tapi terserah lo sih, perasaan lo juga. Gue gak mihak siapa-siapa, cuma liat mana yang paling jelas aja."

Perkataan Lisa itu sukses membuat Rose seperti baru saja keluar dari dunia yang gelap.

Nyatanya, yang selama ini disamping Rose adalah Jaehyun. Ray bahkan tidak pernah sama sekali mencoba menghubungi Rose, atau berusaha mencari kabar Rose. Juga, untuk apa Rose susah-susah melindungi perasaan Jaehyun jika ia tidak menyayanginya.

Perasaan Rose ke Ray hanyalah perasaan anak remaja yang baru mengerti soal cinta, jika Lisa tidak memberikan nasihat seperti ini mungkin sampai saat ini Rose tidak tau bahwa perasaannya untuk Ray hanyalah cinta monyet. Sesungguhnya, perasaan yang ia sadari melalui hati, pikiran, dan ketulusannya adalah perasaannya ke Jaehyun.

a story by icegrassjelly

Sore ini Ray mengajak Rose untuk jalan-jalan sebentar di dekat danau, danau dimana dulu Jaehyun mengajak Rose pergi kesini saat malam-malam. Perasaan Rose semakin kacau setelah Ray mengajaknya kesini, kenapa harus kesini?! Banyak danau lain di sini, seperti sangat disengaja Ray.

"Yuk, turun." ajak Ray dan dibalas anggukan oleh Rose.

Mereka berjalan-jalan kecil sebelum matahari menyembunyikan dirinya.

Tatapan Rose hanya kosong saja, sementara Ray menikmati angin sore sembari melihat danau yang luas itu.

Mereka berhenti, tidak. Ray saja yang berhenti berjalan. "Sini, Rose." ajaknya.

Mereka menyandarkan tangan mereka di pembatas danau itu sembari menikmati pemandangan.

Ray tertawa kecil. "Pergilah, Rose."

"Hah?" tanya Rose.

"Pergi sama Jaehyun, hati kamu disana kan." jawab Ray.

Rose mengerutkan dahinya, darimana Ray tau soal ini. "Kok.."

"Raga kamu disini, tapi hati kamu gak sama aku. Pergilah, aku bahagia kamu udah dewasa sekarang." Ray tersenyum tulus.

"Tapi, nggak gitu kok." potong Rose.

Ray memegang kedua bahu Rose. "Stop bohongin diri sendiri, Jaehyun deserve you."

"Yang hati kamu pilih bukan aku, tapi Jaehyun. Di hati kamu, ada tembok yang nggak bisa aku tembus." lanjut Ray.

Rose tidak tahan lagi, ia akhirnya menangis. Ray memeluknya, pelukan terakhir sebelum Rose tidak bersama dirinya lagi.

Ray mengetahui mengetahui hal ini melalui, siapa lagi kalau bukan Lisa. Lisa menceritakkan semuanya pada Ray, hingga akhirnya Ray mengerti Jaehyun lebih cocok dengan Rose dibanding dirinya yang gengsi ini.

Terlalu banyak keraguan didalam dirinya.

Untuk mencari kabar Rose pun ia malu-malu dan terlalu banyak berpikir, bagaimana bisa ia menyatu dengan Rose yang polos.

Ray ikhlas saja, asal Rose bisa bahagia. Ia tidak dapat menjamin kebahagian Rose jika Rose bersama dirinya.

To be continue.

Part ini terinspirasi dari salah satu episode 'Reply 1988' (Korean Drama)

Nulis part ini pake perasaan.

Rasanya pengen up langsung double hehe.

[✔] unpredictable ; jaeroséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang