Sore ini warga desa di sibukkan oleh persiapan munggahan, tradisi rutin setiap kali memasuki bulan ramadhan setiap tahunnya.
Sejak sore tadi, selesai sholat ashar, para warga mulai berbondong-bondong menuju balai desa, sambil membawa makanan masakannya yang dibawa dari rumah masing-masing untuk nanti makan bersama.
Acara yang akan di mulai dari sholat maghrib berjamaah, lalu di teruskan acara inti yaitu makan bersama, setelahnya mereka akan melaksana sholat isya juga sholat tarawih berjamaah di masjid.
Para remaja desa sibuk berbenah menyiapkan acara tersebut, mulai dari meja, juga alas duduk yang digelarkan di halaman balai desa.
Termasuk jisoo yang ikut serta dalam mempersiapkan semua ini, dia dari tadi kesana kemari membantu mempersiapkan.
"Loh ini teh kenapa masih belum dipasang?" tanya jisoo kepada yuju yang kebetulan lewat.
Yuju melihat spanduk yang jisoo pegang, "ohh iya teh, kebetulan tali rapia nya habis teh, tadi mingyu mau beli tapi nya teh disuruh pak kades buat nyusulin pak ustadz."
Jisoo mengangguk paham, kebetulan dia saat ini nganggur dia pun menawarkan diri, "ya udah atuh tali nya biar teteh yang beli, biar cepet selesai juga udah hampir jam 5 ini."
"Ohh iya atuh teh, boleh punten ya teh jadi ngerepotin." Ucap yuju merasa tak enak.
"Gapapa kali, kalau gitu teteh teh pergi dulu yaa.." pamitnya langsung pergi keluar dari halaman balai desa.
Di jalan menuju warung bu yuri, dia di kejutkan oleh lelaki yang baru saja keluar dari rumah besar itu.
"Ehh kamu, anaknya pak jiyong kan?" tegur taeyong begitu melihat gadis yang dia temui pagi tadi dihadapannya.
Jisoo mengangguk, "Iyaa."
"Saya mau tanya, kalau minimarket deket sini atau gak sejenisnya gitu dimana?" tanya nya.
"Ahh, kalau minimarket mah ada nya teh di desa sebelah, kalau disini mah ada nya teh warung, tapi lumayan lengkap juga kok disana." jelas jisoo membuat lelaki di depannya mengangguk paham.
"Emm, mas nya mau ke warung? Kebetulan saya juga mau kesana, kalau mas mau bareng saja." kata jisoo membuat yang dihadapannya bingung. Tapi tak lama, "oke kalau gitu, sebentar saya tutup pintu dulu."
Entahlah, ada perasaan aneh saat gadis itu memanggil dirinya dengan sebutan 'mas'.
Mereka pun jalan bersama ke arah warung bu yuri, sesampai disana mereka masing-masing mencari apa yang diperlukan.
"Ehh neng jisoo, gimana udah selesai di balai desa?" tanya bu yuri, jisoo menjawab sambil tersenyum, "belum bu, ini teh masih siap-siap, tapi kaya nya teh sebentar lagi juga selesai bu."
Taeyong yang sudah mendapat apa yang di perlukan langsung menyerahkan untuk membayar.
"Loh ini teh siapa? Baru liat ibu teh? Sodara kamu ini teh?" tanya bu yuri melihat taeyong. "Bukan bu, dia teh dari kota yang lagi bikin proyek sama abah juga.." jawab jisoo, bu yuri mengangguk paham.
"Hatur nuhun, bu."
Mereka pun kembali, selama mereka berjalan tidak ada pembicaraan, canggung, sampai saatnya taeyong pun memberanikan membuka suara.
"Btw, kita belum kenalan, pagi tadi kamu tiba-tiba pergi.." ucapnya melirik sekilas gadis di samping, jisoo meringis pelan, sesaat mengusap leher nya, "ahh itu.."
"Saya taeyong." Taeyong mengulurkan tangannya, jisoo menatap tangan taeyong kemudian menjabat uluran tangannya, "Jisoo.."
Dari perkenalan itu lah mulai obrolan lain dari keduanya, tak terasa terlalu asik mengobrol mereka sudah sampai di depan villa taeyong,
"Makasih yaa, sudah mau antar saya.." ujar taeyong, jisoo membalasnya dengan senyuman, "Ehh iya, kan sekalian juga saya teh beli ini." menunjuk jinjingan di tangannya.
"Emm, kalau mas mau datang aja ke balai desa, sekalian berbaur juga sama warga desa sini.." ajaknya setelah tadi sempat jisoo menjelaskan tentang acara yang akan dilaksanakan di balai desa malamz ini.
Taeyong mengangguk, "iyaa nanti saya, teman, dan adik saya akan kesana.."
"Ya sudah, saya teh pamit dulu mau ke balai desa lagi.." pamit jisoo, kemudia pergi meninggalkan taeyong disana.
Setelah sholat maghrib berjamaah, acara inti pun di mulai dengan dibukanya sambutan dari pak kades, dilanjutkan dengan makan bersama.
Kini taeyong, jaehyun, dan mark berdiam sedikit menjauh dari keramaian, sambil sesekali meminun teh dalam gelas plastik.
Taeyong tak bosan menatap gadis disana yang tengah tertawa bersama warga lain, entahlah gadis itu sudah menarik perhatiannya sejak mereka bertemu.
Jaehyun, dia tersenyum tipis menatap gadis itu yang kini berlarian mencoba beberapa makanan yang ada disana, lucu.
Sedangkan, Mark menatap bergantian taeyong dan juga jaehyun yang berdiri di samping kanan kirinya.
"Ini mereka dari tadi kenapa sih? Jadi serem gue.." gumamnya.
Mark melihat apa yang dilihat jaehyun dan bergantian juga melihat apa yang dilihat taeyong.
"Lohh si teteh cantik." ucap mark membuat taeyong juga jaehyun kaget, maksudnya mark ini apa.
"Huh?"
Mark pun menunjuk gadis yang dilihat taeyong tadi, "teh jisoo.." dan bergantian ke gadis yang dilihat jaehyun tadi, "teh rose.."
Taeyong dan jaehyun sontak menatap mark, dengan ekspresi --errr sulit dijelaskan.
"Lo kenal mark?" taeyong kaget, ini adiknya kenal dari mana, kan tadi dia gak ikut. Mark menggangguk, "kenal lah.."
"Nihh gue kasih tahu.." mark menyuruh kedua orang ini mendekat, "mereka tuh tadi nolongin gue, kan gue ditinggalin tuh sama lo berdua, nahh teteh cantik lah yang ngebantuin gue, pas gue nyasar di desa ini, mereka juga sempet ngajak gue keliling desa ini, warga nya asik ternyata ramah-ramah.."
Yahh mereka kalah duluan dari adiknya, mark. Mark pun tersenyum bangga.
Pusing gak sih kalian, karna kebanyakan kata 'teh'? Jujur gue sendiri yang nulis pusing:"))Baybay..
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh! | taesoo ft. jaeros
FanfictionWishlist tahun ini 'Semoga ketemu jodoh, biar puasa tahun depan ada yang temenin...' ps; lokal ver. (edisi ramadhan) ©piiroroo | 2020