Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semenjak acara buka bareng beberapa hari yang lalu itu, jisoo atau pun taeyong, mereka sama-sama kaya menjauh gitu.
Entahlah..
Mungkin karena taeyong yang tau kalau jisoo itu sudah jadi calon istri orang, ataupun jisoo yang sering melihat kedekatan taeyong dengan seulgi.
"TETEH UDAH DITUNGUIN JAEWON ITU, CEPET ATUH KASIAN NUNGGU LAMA.." teriak dara dari luar kamar jisoo.
"Iyaa ambu.."
Jisoo dengan cepat bersiap, namun tak sengaja matanya menangkap sesuatu yang disimpan di atas sofa kecilnya.
Jaket milik taeyong..
Ngomong-ngomong kenapa jaket itu bisa ada di jisoo, jadi dia temuin jaket nya itu di rumah kayu pas sama jaewon waktu itu, kayanya taeyong kelupaan sama jaketnya. Akhirnya jisoo bawa aja, niatan mau ngembaliin ke taeyong tapi dia nya lupa terus.
Jisoo langsung memasukan jaket itu kedalam paperbag, dia bakalan ngembaliin jaket itu ke taeyong, mumpung inget kebetulan bakalan lewat villa taeyong juga.
"Dah siap?" tanya jaewon berdiri, langsung mengampiri jisoo.
Jisoo tersenyum mengangguk, "udahh.. ohh iya a nanti teh mampir dulu ya ke villa nya mas taeyong, mau ngembaliin jaket nya tea yang waktu itu ketinggalan.."
"Iyaa, nanti kita teh mampir dulu aja.."
Mereka berdua pun pamitan sama ambu dara yang lagi masak di dapur, langsung pergi.
"Jisoo?"
Jisoo menoleh begitu namanya dipanggil, kebetulan sekali mereka berpapasan di depan villa. Melihat kantong belanjaan di tangan taeyong, mungkin seulgi dan taeyong baru saja berbelanja.
"Ini saya teh mau ngasihin jaket nya mas taeyong, kayanya pas itu teh ketinggalan yaa.." jisoo menyodorkan paper bag nya yang dibawa tadi ke taeyong.
Taeyong pun mengambil dan sekedar mengecek isi paperbag didalamnya. "Ahh, makasih.."
"Jis mampir dulu ayo, masuk dulu.." ajak seulgi, jisoo menggeleng merasa tak enak karena dia sudah punya janji dengan jaewon.
"Maaf mbak, mungkin teh lain kali.." tolaknya halus, membuat seulgi sedih. "Yahh padahal aku tuh mau ngajak masak-masak soalnya kebetulan--"
Belum sempat seulgi melanjutkan bicaranya, mobil yang berhenti di dekat mereka lebih menarik perhatian.
"Mommy!"
Seorang anak laki-laki berumur 5 tahunan keluar dari mobil, langsung berlali ke arah seulgi. Diikuti seorang lelaki yang juga turun dari arah kemudi mobil, berjalan mendekat.
