Pada akhirnya jiyong mengalah, taeyong boleh menjadi calon mantunya, asalkan taeyong bisa menjalankan beberapa syarat yang diberikan jiyong.
Taeyong tentu saja berusaha menjalankan semua syarat dari jiyong, dia benar-benar serius yakin dengan keputusan kali ini, yang jelas tidak main-main.
Banyak yang mendukungnya, membuat taeyong semangat melaksanakan syarat dari jiyong, yang kadang-kadang menyeleneh juga syarat nya itu. Tapi it's okay lah, sabar aja dulu untuk kali ini, usaha takkan mengkhianati hasil kan?
"Loh kamu mau pergi lagi?" tanya yoona melihat anaknya yang tergesah. Padahal baru aja setengah jam lalu anaknya itu pulang dari masjid, tahajud sekalian subuh bareng juga sama jiyong, donghae ikut juga.
Karena salah satu syarat agar bisa jadi mantu nya; Harus sholeh, rajin ibadah..
Taeyong tersenyum mengangguk berjalan keluar, "iyaa mahh, takut abah nunggu soalnya.."
"Yaa udahh, semangat yaa anak mamah.." yoona pun tersenyum juga, tangannya merapihkan pakaian sang anak. Tentu saja yoona sangat mendukung di garis paling depan, ketika taeyong yang berniat melamar gadisnya.
Taeyong pun mencium tangan yoona berpamitan, "Mahh taeyong pergi yaa, doain lancar.."
"Iyaa mamah pasti doain, selalu.."
Yonna menatap kepergian taeyong, dia sangat bahagia anaknya itu benar sudah dewasa, dan tentunya juga dia yang akan mempunya mantu, Hihihi..
"Kayanya bang taeyong tuhh calon-calon bucin dehh.." ucap mark melihat kepergian taeyong dari balkon lantai atasnya.
Jaehyun mengangguk setuju, "Pastilahh, keliatan wajah wajah dia tuh.."
"Lo juga kan bang?" Ejek mark melirik jaehyun yang berdiri di samping nya.
Jaehyun membalas dengan bingung, "lahh kok gue?"
"Ngaku aja dehh.."
"Sebahagia lo dah.. udah ahh gue ada janji sama rose, mau temenin cari kado untuk sodara nya yang ulang tahun ke kota, bye!" Jaehyun pun meninggalkan mark sendirian.
Hilihh...
Jisoo menatap prihatin taeyong disana yang panas-panasan, dia tak berhenti berkebun, dan kali ini lelaki itu sedang disibukkan memetik daun teh atas suruhan abahnya.
Taeyong disana panas-panasan, sedangkan abahnya itu duduk santai kipas-kipas di saung yang tak begitu jauh dari sana.
Jisoo pun berani untuk menghampiri taeyong sambil membawa minum botol juga obat titipan yoona pagi tadi sebelum dia menyusul kesini, saat dilihat abahnya itu pergi menjauh, entahh lah kemana..
"Mas, maaf yaa.. pasti teh capek yaa.." jisoo duduk lesehan disebelah taeyong yang lagi berteduh di bawah pohon, tangannya menyodorkan botol minum juga obatnya.
Taeyong menyimpan topi kebunnya setelah sempat dijadikan kipas, tangan kirinya menyeka keringat, sedangkan tangan kananya mengambil botol minuman dan obat dari jisoo.
"Udah jadi resiko keputusan saya ini.. makasih yaa, maaf saya jadi minum di depan kamu.." taeyong meminum air sampai habis, dia benar-benar haus dari tadi.
"Gapapa kok.. harus nya mas teh jangan maksain kalau memang belum fit.." ucap jisoo, iyaa jadi kemarin-kemarin saking terlalu bersemangat taeyong sampe jatuh sakit.
Walaupun emang sekarang udah mendingan, tapi tetep aja sebenernya kata dokter tuh harus istirahat dan obatnya harus dimakan habis. Masalah istirahat, emang pada dasarnya taeyong tuh keras kepala, yaa dia bodo amat gak ikutin apa kata dokter untuk perintah yang satu itu, pikirnya obat saja sudah cukup.
Kini jisoo menunduk dia menatap kedua tanganya yang saling bertautan, tentu dia jadi merasa tak enak pada lelaki disampingnya ini.
Taeyong yang sadar, tangannya pun mengenggam tangan jisoo yang bertautan, membuat sang gadis menatapnya, "maaf yaa, pasti kamu jadi kepikiran terus.."
"Engga kok mass, malahan harusnya teh yang bilang maaf teh saya, mas nya teh jadi kerepotan gini.." ujar jisoo.
"Saya udah bilang kan, saya gak merasa kerepotan kok, kamu jangan merasa bersalah gitu, ini udah jadi kepurusan saya jisoo.." taeyong tersenyum memberi pengertian kepada jisoo.
"Ekhmm.. waktu istirahat teh sudah selesai yaa.. jisoo kamu teh mendingan pulang aja, abah lupa belum kasih makan si mateo, kamu teh kasih makan dia yaa.. kasian udah hampir siang ini.." jiyong yang tiba-tiba muncul mengagetkan keduanya, otomatis mereka pun saling menjauhkan tangannya.
Taeyong pun langsung sigap bersiap berkebun lagi. Jisoo pun patuh, dia pulang ke rumah untuk memberi makan mateo -si burung beo mainan baru jiyong yang dibeli beberapa hari lalu.
Setelah semua banyak nya syarat dari jiyong berhasil taeyong laksanakan. Jiyong pun dengan berat hati membolehkan taeyong melamar anak gadisnya.
Lebaran tinggal menghitung hari, proyek yang dikerjakan pun sudah selesai beberapa waktu lalu, siang nanti taeyong dengan keluarga nya akan kembali ke kota.
"Jiss, tunggu saya yaa.. insya allah setelah lebaran nanti saya balik lagi kesini buat ngelamar kamu.." ujar taeyong serius.
Jisoo tersenyum, dia senang akhirnya semua nya selesai. "Iya mas.."
Cringe banget gak sih part ini? Wkwk
Btw, tinggal beberapa part lagi nih tamat..
Hhehe:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh! | taesoo ft. jaeros
FanfictionWishlist tahun ini 'Semoga ketemu jodoh, biar puasa tahun depan ada yang temenin...' ps; lokal ver. (edisi ramadhan) ©piiroroo | 2020