Dream'a dorm
Kejutan ulang tahun untuk Jeno berakhir gagal karena kejadian yang menimpa Renjun dan Jeno, namun tetap saja mereka merayakan hari ulang tahun si tampan pemilik mata sipit. Namun, satu orang tidak ada di sana. Na Jaemin.
"Jaemin mana?" Tanya Ten saat tak mendapati adik manisnya.
"Tidur di kamar hyung." Jawab Jeno dengan datar, di sisi lain Renjun masih menatap Jeno dengan tatapn tak percaya.
Haechan menyenggol lengan Renjun. Menyadarkan teman Cinanya.
"Ada apa, Njun? Kau melihat Jeno sampai sebegitunya?" Tanya Haechan penasaran. Renjun menoleh menatap Haechan dengan mata penuh tanya.
"Chan, kalau semisal aku punya rahasia besar, tapi tak pernah ku katakan padamu, lalu kau tau sendiri rahasia itu, bagaimana perasaanmu?" Tanya Renjun. Haechan yang mendengarnya mengernyit.
"Tentu saja aku merasa sakit hati, karena kau sahabatku tapi kau yang tidak mengatakan rahasiamu padaku, membuatku merasa bahwa kau tak begitu percaya padaku." Renjun yang mendengarnya terdiam. Lalu kembali menatap Jeno.
"Tapi, Chan bukannya sakit hati, aku justru takut." Tutur Renjun.
"Hah?!"
"Bangunkan Jaemin, Jen, dia belum makan apapun sejak siang." Jeno tak beranjak dari tempatnya. Dia tetap duduk dan meminum air putih di hadapannya.
"Jeno" nada rendah sudah digunakan Taeyong, namun tetap Jeno tak beranjak, bahkan rasa takut tak ada sama sekali, berbeda dengan member lain yang mulai was-was karena Taeyong yang sudah menahan kesal.
"LEE JEN- Hmmpphhh!" Jeno dengan kurang ajarnya membekap mulut Taeyong. Member lain membulat kaget melihat kelakuan Jeno saat ini.
"Diamlah hyung, biarkan Jaemin tidur." Jeno melepas bekapannya dan kembali duduk di kursinya. Bahkan Hendery yang ada di depan Jeno sejak tadi terkejut, Jeno bergerak terlalu cepat, membuatnya tak sadar jika Jeno pindah tempat.
"Jeno, apa yang terjadi padamu? Sejak pulang kau bertingkah aneh, kau tahu?" Tanya Taeil yang mewakili pertanyaan semua member. Sejujurnya saat ini mereka takut melihat sosok Jeno sekarang.
Jeno yang mendengar pertanyaan Taeil terdiam sesaat. Jemarinya mengetuk piring kecil berisi kue miliknya berkali-kali. Berpikir apakah saat ini saat yang tepat atau tidak mengatakan pada member yang lain. Jika bertanya pada Jaemin, namja manis itu hanya menjawab jika dia memberikan semua keputusannya pada Jeno. Mata tajam Jeno mengamati semua membernya, sebelum akhirnya menghembuskan nafas.
"Johnny hyung, saat kejadian kemarin apa ada yang mengganggu pikiranmu? Tentang kejadiannya atau tingkah Jaemin?" Tanya Jeno akhirnya pada Johnny. Namja tinggi di grup itu terdiam sesaat, mengingat kejadian yang menurutnya ganjil.
"Oh, sesaat setelah penembakkan yang berakhir mengenai kaca di belakangku, Jaemin tiba-tiba menarikku dan mengajakku bersembunyi. Sesaat kami sampai di gang, aku mencoba menghubungi Manager hyung, sedangkan Jaemin ada di depan gang untuk melihat keadaan, aku tak mengamati namun selang lima menit jika tidak salah Jaemin menarikku pergi, seolah dia tahu akan apa yang terjadi, seperti yang aku katakan kemarin, instingku mengatakan untuk percaya pada Jaemin, sesaat setelah kami pergi tong di belakang kami rusak karena tembakan." Jeno mengangguk.
"Kurasa aku harus mengatakannya pada kalian. Renjun, kau sudah terlalu tahu banyak tentang hari ini, kan?" Renjun yang ditanya tersentak kaget dan mengangguk.
"Aku ingin bercerita sesuatu hyung, aku, ah tidak, maksudku kami telah menyimpannya begitu lama." Semua mengernyit tak paham.
"Kami? Apa maksudmu Jeno?" Tanya Lucas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NOMIN] The Secret
FanfictionLee Jeno dan Na Jaemin, siapa yang tidak mengenal dua idol yang namanya tengah naik daun di bawah naungan SM Entertaiment di bawah payung NCT? Tentu saja tidak ada yang tidak kenal. Dibalik persahabatan 7 tahun lebih mereka, banyak kisah yang harus...