Seoul, 2020
NCT Dream Dorm
20.00 KST
"Ahh~ lelahnya~" pria bertubuh mungil berdarah China itu menghempaskan tubuhnya pada sofa ruang tengah dorm.
"Kalian akan dapat libur, gunakan waktu libur kalian sebaik mungkin, mengerti?!" manager dream itu memberi petuah yang hanya diangguki malas oleh para member dream.
"Haechan-ah, kau menginap di sini?" tanya Jaemin pada sahabat berkulit coklatnya itu.
"Tidak, aku akan ke dorm atas, lagian kamarnya juga penuh kan? aku tak mau menganggu istirahat kalian." jawab Haechan, namja yang biasanya penuh energi itu kini nampak lemas.
"Lalu kenapa kau ikut kemari?" tanya Jeno.
"Ambil piyamaku yang tertinggal." Haechan langsung melengos masuk ke kamar Jaemin dan Jisung.
"YAK! HAECHAN HYUNG! AKU GANTI BAJU!" teriakan Jisung menyambut Haechan.
"Heh, diam! Ganti baju ya ganti saja, aku juga tak nafsu melihatmu!" gertak Haechan kesal. Namja manis itu segera menuju lemari Jaemin dan mengambil piyama beruangnya yang tertinggal.
"Renjun, pergilah mandi terlebih dulu." sekeluarnya Haechan dari kamar dia mendapati Jaemin yang tengah membujuk Renjun yang sudah menutup matanya untuk segera mandi.
"Shhhtt! Aku sudah lelah, Na." Renjun memutar tubuhnya membelakangi Jaemin. Jaemin hanya bisa menghela nafas.
"Sudah biarkan saja kali ini, besoknya jangan dibiarkan lagi." ujar Haechan yang diangguki Jaemin.
"Aku kembali ke dorm 127, bye!" Haechan segera keluar dorm dream dan naik ke lantai atas ke dorm NCT 127.
Chenle diantar pulang ke rumahnya sendiri, jadi di dorm hanya ada Renjun, Jeno, Jaemin, dan Jisung saja.
"Na, mandi sana." Jeno datang dengan handuk di atas kepalanya. Bisa diidentifikasi bahwa si namja berhidung mancung itu baru saja selesai mandi.
"Aku pergi mandi dulu." ujar Jaemin yang diangguki Jeno. Tak lama Renjun membuka matanya dan menatap Jeno.
"Jeno" namja yang tengah memakai kacamatanya itu kini menatap Renjun.
"Hm?" sahutnya.
"Jaemin apa sedang ada masalah?" tanya Renjun sembari bangkit dari posisi berbaringnya.
"Ada, jelas terlihat jika dia memang ada masalah, tapi selama dia tak bercerita pada kita, akan lebih baik jangan memaksanya dan membiarkanya dulu." jawab Jeno panjang. Dia bersahabat cukup lama dengan Jaemin, dan sangat hafal tindak tanduk namja manis tersebut.
"Kau yakin dia akan baik-baik saja?" Renjun masih khawatir dengan Jaemin yang sejak tadi sudah diam tak bersuara. Sediamnya Jaemin, dia pasti akan tetap menimbrung percakapan member dream mau itu bermanfaat atau tidak, tapi tadi tidak, menatap mata para member saja dia enggan.
"Untuk saat ini iya, nanti jika memang dia nampak sangat kacau, baru kita tanya." Jeno beranjak untuk mengambil minum.
"Oh ya, pergilah mandi! Keringatmu bau!" Renjun melotot sebal.
"Sial kau Jen!" Jeno hanya terkekeh puas.
.
.
Di kamar Jisung dan Jaemin
Jaemin langsung membaringkan tubuhnya di kasur, membiarkan Jisung yang menatapnya heran.
"Jaemin hyung tidak lapar?" Jaemin menggeleng.
"Jika kau lapar minta Jeno atau Renjun untuk memesankan makanan, atau kau bisa pergi ke dorm hyungdeul." Jaemin menjawabnya tanpa menatap Jisung sama sekali.
"A-ah, baiklah hyung, selamat beristirahat."
"Hmm"
Jisung lebih memilih keluar daripada dia menganggu sang hyung yang sepertinya ada pada mood yang buruk.
Di luar kamar, dia menemukan Jeno yang bermain dengan ponselnya.
"Jeno hyung, aku lapar, pesankan makanan, ya?" Jeno mendegus malas.
"Minta makan ke Taeyong hyung di lantai atas sana." Jeno mengusir Jisung yang mengganggu waktu bermainnya.
"YAK! Jeno hyung!" Jeno menyerah, daripada maknaenya rewel dan membangunkan Jaemin yang istirahat juga Renjun yang sedang bersantai, Jeno akhirnya memesankan makanan untuk Jisung.
"Renjun! Kau mau pesan makanan tidak? Aku dan Jisung mau pesan makanan di restoran China!" teriak Jeno karena Renjun ada di dalam kamar.
"PESANKAN! TERSERAH!" balas Renjun ikut berteriak. Jeno segera memesan dan tinggal menuggu diantar saja.
"Jisung nanti kau yang ambil ya, aku mau mengecek keadaan Jaemin dulu." Jisung mengangguk.
Jeno melangkah masuk ke kamar Jisung-Jaemin. Dia melihat namja manis itu tengah bergelung dengan selimut. Posisinya membelakangi pintu, Jeno tersenyum kecil, dia masuk dan mengunci pintu dari dalam.
"Tak mau bercerita padaku, hm?" tanyanya yang berhasil membuat Jaemin membuka matanya.
"Tidak untuk sekarang, hanya mimpi buruk saja tadi saat tak sengaja tidur di pesawat." jawab Jaemin masih dengan posisi membelakangi Jeno.
Jemari Jeno menyusuri surai Jaemin dan menyisirnya pelan, kebiasaannya. Dia mengusap kepala Jaemin.
"Kalau begitu istirahatlah." Jaemin mengangguk pelan, menikmati usapan Jeno di kepalanya. Jeno tersenyum tipis menatap Jaemin yang mulai memasuki alam tidurnya.
.
.
"Aku, Xander telah bersumpah untuk selalu ada disisimu, Lysander sayang."
.
.
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
[NOMIN] The Secret
FanfictionLee Jeno dan Na Jaemin, siapa yang tidak mengenal dua idol yang namanya tengah naik daun di bawah naungan SM Entertaiment di bawah payung NCT? Tentu saja tidak ada yang tidak kenal. Dibalik persahabatan 7 tahun lebih mereka, banyak kisah yang harus...