Yuta's POV

10.5K 877 168
                                        

Ini adalah sequel asli dari The Secret, jadi tidak ada hubungannya dengan Sequel sebelum-sebelumnya yang aku post. Pada dasarnya, FF ini tidak ada happy ending, dan berisi angst.

Selamat membaca~

.

.

.

.

.

NCT 127's Dorm lantai 10

Aku duduk sendirian menatap kosong ke arah luar, hujan deras hari ini mengguyur Seoul, kebetulan sekali aku sedang tidak ada jadwal. Aku meraih ponsel yang ada di meja, mengecek tanggal dan jam yang tertera di sana.

"Ternyata sudah lama sekali ya?" gumamku. Aku mendekat bangun dari dudukku dan berjalan menuju beranda dorm. Pintu gesernya yang awalnya tertutup itu aku buka. Angin dan air langsung menerpaku saat aku melangkah keluar. Kudekati beranda dan kutadahkan tanganku, menikmati tetesan air hujan.

"Kau bilang mengirim pesan lewat angin bisa sampai padamu, hari ini angin tidak terlalu kencang, adanya hujan, apa hujan juga bisa mengirim pesan rinduku padamu di sana?" tanyaku pelan.

"Jika semisal air hujan bisa mengantar pesan rinduku padamu, aku ingin menitip padanya. Hey, adikku sayang, bagaimana kabarmu hari ini? Hyung beberapa hari ini sangat sibuk hingga lupa bertanya mengenai kabarmu. Apa kau baik di sana? Apa di sana kau tersenyum dan tertawa bahagia bersama keluargamu? Hyung belum bisa berkunjung lagi ke tempatmu, tapi hyung janji minggu depan hyung ke sana, sendiri, mengunjungimu, seperti yang biasa hyung lakukan sebelum hyung sibuk belakangan ini." Aku menarik tanganku yang telah basah, kepalaku mendongak menatap langit yang masih menangis.

"Hyung janji minggu depan hyung ke sana, jadi tunggu hyung ya?" aku mengukir senyum tipis sebelum kuputuskan untuk masuk ke dalam kembali.

Saat aku masuk kembali aku terkejut saat seseorang menyodorkan sebuah handuk kepadaku. Saat mendongak aku melihat Taeyong berdiri di depanku dengan senyum kecil di bibirnya.

"Keringkan tanganmu" aku membalas senyumnya dan mengambil handuk, kukeringkan tanganku yang basah. Taeyong menutup pintu balkon yang tadi aku buka.

"Kau sudah pesan tiket?" tanyanya padaku, aku mengangguk.

"Ajak Johnny bersamamu, dia pasti akan membantumu dalam berkomunikasi nanti supaya kau tidak tertipu." aku terdiam sejenak sebelum akhirnya mengangguk.

"Mau ikut?" tawarku, Taeyong menggeleng.

"Aku di sini saja, kau hanya perlu menyampaikan salamku nanti padanya." Aku hanya mengangguki ucapannya. Aku menatap Taeyong dalam diam, setelah kepergiaannya, Taeyong menjadi lebih diam, dan dari apa yang aku dengar, dia menyalahkan dirinya sendiri karena satu orang keluar dari NCT, satu lagi dirumahkan meski yang dirumahkan sudah kembali tahun lalu. NCT juga mendapat tambahan dua member, yakni Sungchan dan Shotaro beberapa bulan setelah kepergiaannya.

"Ada apa datang berkunjung kemari? Tidak biasanya." ujarku basa-basi, kami berdua berjalan ke arah sofa dan duduk di sana.

"Tidak ada apa-apa sih, hanya ingin datang berkunjung saja." aku meraih ponselku dan melihat jam sekali lagi.

"Tidakkah seharusnya kau berkunjung ke dorm Dream? Jisung masih belum bisa melepas dia sampai sekarang meski semua barang-barangnya sudah kita buang. Anak itu masih belum bisa menerima kepergian 'eomma' dan hyung kesayangannya begitu saja, meski sudah bertahun-tahun berlalu." aku melirik Taeyong yang menghela nafas.

[NOMIN] The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang