Chapter 19

9.3K 1.1K 145
                                        

Sapporo, Jepang

Total sudah seminggu ke21 member NCT diasingkan di Jepang. Dan selama seminggu itu mereka telah mengalami bagaimana rasanya diteror. Semenjak kekadian "Jeno palsu" itu, selama seminggu ini sudah ada empat kali kiriman tak menyenangkan mampir di depan pintu setiap pagi menyapa. Haechan, Chenle dan Jisung sudah hampir gila karena tekanan ini. Membuat Taeyong harus memutar kamar lagi minggu ini.

Kamar 1 dihuni Taeyong, Mark, Haechan, Chenle, dan Jisung.

Taeyong sengaja memasukkan tiga orang tersebut bersamanya dan Mark. Karena saat ini ketiganya sangat membutuhkan Taeyong.

Kamar 2 dihuni Johnny, Jaehyun, Jaemin, dan Yuta.

Kamar 3 dihuni oleh Winwin, Renjun, Jeno, dan Jungwoo.

Kamar 4 dihuni oleh Doyoung, Kun, Xiajoun, dan Yangyang.

Kamar 5 dihuni oleh Ten, Lucas, Hendery, dan Taeil.

Taeil sempat protes disatukan kamar dengan Lucas, karena dia yakin kamarnya tak akan tenang. Namun keputusan Taeyong tak bisa diganggu gugat. Jeno yang hendak mengeluarkan protesnya langsung bungkam saat Taeyong mendelik padanya.

Jaemin yang melihat keadaan saudaranya hanya bisa menangis dalam diam. Dia ingin sesegera mungkin menyelesaikan ini. Tapi, masih ada hal yang harus dia dan Jeno lakukan. 'Menangkap tikus' belum selesai. Jeno dan Jaemin seminggu ini keluar masuk secara bergantian. Jaemin bahkan mengabaikan demam yang ia derita agar semuanya selesai dengan cepat. Dia mengabaikan perintah Jeno dan membuat namja tampan itu sempat marah padanya selama dua hari.

"Jaemin" Jaemin mendongak menatap Yuta.

"Ada apa hyung?" Yuta menggeleng dan duduk di samping Jaemin. Saat ini keduanya sedang ada di kamar. Yang lain ada di luar, Taeyong dan Mark mengurus Haechan, Chenle, dan Jisung.

"Tidak ada apa-apa sih, hanya rindu bicara berdua denganmu" Jaemin tersenyum. Dia lalu menarik Yuta untuk ikut berbaring dengannya. Kini keduanya berbaring berhadapan di atas ranjang.

"Hyung, aku juga rindu bicara denganmu. Seminggu ini aku sudah banyak bicara dengan Taeyong hyung. Kau tahu kan hyung? Aku dan Taeyong hyung tidak terlalu dekat. Aku pikir aku tak akan bisa bicara dengannya sedekat kemarin, ternyata bisa." Yuta membiarkan adiknya terus berbicara. Jemarinya memainkan surai biru si adik.

"Lalu?"

"Aku ingin dekat dengan Taeyong hyung seperti Mark hyung dan Haechan. Kemarin aku juga mulai bisa dekat lagi dengan Johnny hyung dan Jaehyun hyung. Sekarang malah sekamar lagi." Jaemin terkekeh saat menceritakannya.

"Bagaimana kabarmu?" Jangan anggap Yuta bodoh atau konyol. Pertanyaan ini ingin sekali Yuta tanyakan setiap kali dia bertemu Jaemin. Namun selalu tertahan. Dan sekarang, dia bisa menanyakannya.

"Kabarku? Hyung kita bertemu hampir setiap hari, dorm kita hanya beda satu lantai, seharusnya kau tahu kalau aku baik-baik saja." Yuta tertawa mendengar jawaban Jaemin.

"Kau benar, Jaem. Harusnya aku tahu kau baik-baik saja, tapi entah kenapa hyung selalu merasa kau tidak baik?" Jaemin tertegun sesaat.

"Hyung, aku selalu dijaga Jeno, aku baik-baik saja. Lihat?" Yuta hanya mengukir senyum.

"Ne, hyung yang bodoh bertanya seperti tadi." Jaemin memeluk sang hyung yang langsung dibalas oleh Yuta.

"Hyung tahu tidak? Aku berterima kasih hyung menanyakan itu padaku. Aku kadang iri dengan member dream yang lain. Jisung jadi kesayangan semua member, Jeno jadi kesayangan Doyoung hyung, Haechan jadi kesayangan Taeil hyung dan mungkin sekarang Johnny hyung, Chenle jadi kesayangan Jaehyun hyung, dan aku tak bisa seperti Renjun yang bisa dekat dengan yang lain dengan mudah. Aku selalu bertanya, hyung yang menjadikanku kesayangan ada tidak ya? Dulu aku dekat dengan Hansol hyung, sekarang Hansol hyung sudah tak ada." Yuta mengeratkan pelukannya.

[NOMIN] The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang