Chapter 15

9.1K 1.1K 47
                                    

SM

"Libur?" Tanya Taeyong pada atasannya, memastikan telinganya tidak salah dengar.

"Ne" Taeyong tak tahu harus merespon bagaimana.

"Seminggu, kalian bisa gunakan untuk istirahat di dorm" Taeyong hendak bertanya tapi namja bermarga Lee itu bungkam.

"Kembalilah Taeyong aku hanya memberitahumu itu" Taeyong mengangguk dan undur diri. Sekeluarnya dari sana managernya sudah menunggu.

"Ada apa, Taeyong-ah?" Tanya sang manager.

"Ah ani, hyung, sebenarnya ada apa? CEO Lee tak biasanya memberi libur seperti ini, apalagi ini kami sedang proses comeback" Managernya terdiam sejenak sebelum menarik lengan Taeyong ke tempat sepi.

"CEO Lee sedang diancam, karena beliau tidak menyerahkan salah satu member NCT kepada orang-orang tak dikenal" mata Taeyong membulat kaget, jadi CEO nya selama  ini diancam?

"Bagaimana dengan WayV?" Managernya menggeleng tak tahu.

"Aku belum bisa mengontak manager WayV" Taeyong mengangguk paham.

"Sekarang lebih baik kau aku antar kembali, CEO meminta semua member tak ada yang keluar dari dorm. Besok kalian akan dikirim ke Jepang, kalian akan dititipkan ke tempat kenalan sajangnjm, kabari ini pada member lain, aku harus mengurus tiket dan lainnya" Taeyong mengangguk.

"Hari ini tidurlah bersama di dorm 127, supaya besok lebih mudah berangkatnya"

"Ne hyung"
.
.
127's Dorm

Chenle baru saja tiba setelah dijemput oleh managernya. Kedatangan Chenle di dorm 127 menimbulkan banyak pertanyaan dari hyung disana.

"Kau tidak salah dorm kan, Le?" Tanya Taeil memastikan.

"Aku diminta ke sini hyung oleh manager hyung, katanya member dream lainnya akan menyusul." Jawab Chenle.

Selang beberapa menit dari Chenle menjawab pertanyaan Taeil, bel dorm berbunyi. Jungwoo membukanya dan menemukan empat member dream berdiri dibalik pintu, juga ada Taeyong di belakang mereka.

"Hyung?" Taeyong memberi kode pada Jungwoo bahwa dia akan menjelaskannya nanti. Jungwoo memberi celah agar orang-orang di depan pintu masuk.

"Kalian? Taeyong?" Yuta nampak bingung dengan situasi.

"Ayo duduk, aku jelaskan semuanya" semua menurut dan duduk di ruang tengah.

Taeyong menceritakan apa yang diberitahukan oleh manager mereka, sekaligus ucapan CEO mereka yang memberi libur.

Jaemin dan Jeno yang mendengar penjelasan Taeyong mengeluarkan geraman marah. Mark dan Jisung yang ada di kanan-kiri Nomin itu terkejut. Geraman keduanya nampak seperti binatang buas.

"Jadi kita akan ke Jepang besok?" tanya Jaemin yang diangguki Taeyong. Jeno melirik Chenle, namja bersuara lumba-lumba itu menatap Jeno balik.

"A-ada apa, hyung?" Tanya Chenle dengan takut, tatapan Jeno seolah bisa menembus kepalanya.

"Kau mau bekerja sama, Zhong?" Jelas ini bukan Lee Jeno, ini Xander Archambault yang tengah menahan emosi.

"Kerja sama apa hyung?" Tanya Chenle pelan.

"Pinjamkan kami pesawat keluargamu untuk pemberangkatan besok ke Jepang, bersedia? Aku harap kau mau jika ingin kita semua selamat." Chenle spontan mengangguk.

"Akan aku bicarakan dengan kakekku, hyung" Chenle hendak beranjak, namun ditahan Jeno.

"Disini saja, aku yang menjelaskannya nanti." Chenle mengangguk.

[NOMIN] The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang