Chapter 3

13.2K 1.5K 64
                                    

X Place

00.15 KST

Laki-laki berpakain serba hitam itu berdiri bersandar pada bangunan di belakangnya. Nampak matanya yang menerawang kosong.

"Xander." panggilan seseorang membuatnya berpaling.

"Kau lama sekali." gumam Xander kesal.

"Maafkan aku, aku berusaha mendapatkan ini." laki-laki di depan Xander menurunkan tasnya dan mengeluarkan dua revolver dari dalam tasnya beserta dengan pelurunya.

"Yang satu dengan kaliber 44, yang satu berkaliber 22. Sudah dengan pelurunya. Kau mencari yang ini, kan?" sosok Xander tersenyum puas.

"Tapi untuknya butuh Glock 45 GAP, bukan revolver sepertiku." laki-laki di hadapannya menyeringai samar.

"Dalam proses, bersamaan dengan Dearest Eagle Mark XIX, aku sedang mendesain ulangnya dengan peredam suara." Xander mengangguk puas.

"Oh aku kemari juga bukan karena senapan ini, tapi juga ini." sosok dihadapannya mengeluarkan map coklat.

"Daftar orang yang harus segera disingkirkan sebelum semakin menjadi. Tugasmu dan dia yang ini, jika kau mengkhawatirkan tentang mereka yang datang kemari, serahkan pada kami untuk saat ini, kau dan dia hanya perlu fokus pada tugas yang ini." Xander mengangguk.

"Baiklah."

.

.

WayV Dorm in Korea

08.00 KST

Kun menggeram kesal saat acara memasaknya diganggu oleh Ten.

"Ten, kalau kau memang tak mau membantu segeralah pergi mandi dan bersiap, kau bilang ingin memberi kejutan pada yang lain." Ten yang mendengarnya mengangguk.

"Baiklah, aku pergi dulu, aku memang sejak awal tak ada niat membantumu sih." berikan Kun kesabaran agar dia tak melempar pisau ditangannya pada sahabat selinenya itu.

"Ge, mau Winwin bantu?" Kun melirik namja yang setahun lebih muda darinya dan menggeleng.

"Sebentar selesai, lebih baik kau minta Lucas, Xiaojun, Hendery, dan Yangyang untuk segera mandi." Winwin mengangguk patuh dan pergi dari area dapur, lalu Kun kembali pada acara memasaknya.

.

.

NCT Dream's Dorm

08.15 KST

Jaemin nampak berkutat dengan segala peralatan dapur. Namja manis bersurai pink itu sudah nampak rapi dan segar.

"Jaemin?" Renjun keluar kamar masih dengan muka bantal miliknya.

"Pagi, Renjunnie!" sapa Jaemin dengan nada ceria. Renjun yang baru saja selesai minum menatap sahabatnya heran. Semalam namja manis bersurai pink itu nampak lemas dan tak bertenaga, sekarang dia sudah kembali ceria.

"Pagi, Na." balas Renjun telat, namun Jaemin mengacuhkannya. Tak lama Jeno keluar kamar dengan kaos hitam dan celana jeans, sudah rapi dan wangi, tak lupa kaca mata yang ia gunakan.

"Mandi sana!" titah Jeno pada Renjun yang kini tengah meletakkan kepalanya di atas meja makan.

"Males." Renjun mengabaikan sosok Jeno dan ingin melanjutkan tidurnya jika saja dia tak merasakan tubuhnya melayang.

"JENOOOOO!" Jaemin hanya geleng kepala melihat tingkah dua teman selinenya itu. Keluarnya Jeno dari kamar mandi diiringi sumpah serapah Renjun, kini namja tampan itu beranjak untuk membangunkan Jisung.

[NOMIN] The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang