"Hah ...."
Feyn mengembuskan napas panjang. Gadis berambut pink itu memangku wajah dengan tangan kiri seraya melempar pandangan ke luar jendela. Saat ini ia berada di kelas, mengikuti pelajaran jam pagi tentu saja. Ramainya suasana kelas tak begitu Feyn perhatikan. Sedari tadi gadis itu hanya menatap keluar jendela sembari memikirkan sesuatu.
Masih melekat di benak Feyn tentang pernyataan Floe kemarin. Tentang siapa ia, kekuatannya, dan betapa mengerikan kekuatan kakaknya. Selama beberapa hari Feyn ada di LA, dia memang tak terlalu memperhatikan dan mengabaikan hal-hal ajaib dan aneh yang tak seharusnya dia lihat. Benar, Feyn menolak kenyataan. Dirinya masih belum percaya dengan segala yang dia lihat di LA.
"Hei, Feyn. Kau kenapa?" tanya Vio yang ada di sebelahnya.
Feyn yang sedang melamun tersentak karena Vio tiba-tiba bertanya. Kepalanya tertoleh ke asal suara. Vio ada di samping kanannya, menatap dengan raut datar seperti biasa.
"Ah, ti-tidak apa-apa kok!" jawab Feyn gelagapan.
Vio menaikkan satu alis curiga. Tidak biasanya sahabatnya itu melamun. Feyn tampak memikirkan sesuatu dan sepertinya sangat serius.
"Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu," ucap Vio lalu memangku wajah dengan tangan kanan bertumpu di meja. "Apa yang kau pikirkan? Kalau tidak keberatan, cerita saja."
"Ehm ...." Feyn tampak ragu untuk menceritakan kejadian kemarin pada Vio. Tapi mungkin saja Vio tahu sesuatu tentangnya atau beberapa hal yang ingin Feyn ketahui.
"Vio, apa kau tahu--"
BRAK!
Pintu ruang kelas tiba-tiba saja dibuka dengan keras, menyela ucapan Feyn. Seorang pria berbadan kekar memasuki kelas 1-B. Langkahnya menggebu-gebu dengan wajah yang sangar. Ditambah lagi, di punggungnya menempel sayap kelelawar yang membentang serta terdapat dua tanduk kecil berwarna merah di kepalanya. Ras demon tentu saja. Dan itu membuat sebagian penghuni kelas 1-B bergidik ngeri.
Pria itu memiliki rambut ikal sepundak berwarna hitam. Dia mengenakan kaus hitam dengan celana panjang army. Tak lupa tangannya menggenggam sebuah buku dan jurnal. Tampaknya pria demon ini adalah salah satu guru yang akan mengajar kelas 1-B.
Iris semerah darahnya menyusur tiap sudut ruang kelas, serta memperhatikan satu per satu murid-muridnya. Tak lama, si pria tersenyum lebar lalu mengambil napas dalam dan ....
"SELAMAT PAGI ANAK-ANAK! KARENA INI PERTAMA KALINYA SAYA MEMASUKI KELAS KALIAN, SAYA AKAN MEMPERKENALKAN DIRI. NAMA SAYA HELIO TROFFEN DAN SEPERTI YANG KALIAN LIHAT, SAYA BERASAL DARI RAS DEMON TROFFEN. SALAM KENAL ANAK-ANAK!" Pria demon yang bernama Helio Troffen itu berkata dengan suara super menggelegar. Sontak seluruh penghuni kelas 1-B, kecuali Mr. Helio tentunya, menutup telinga mereka.
Guru ini gila!
Berisik sekali!
Kami akan diajar oleh pria ini? Sinting!
Batin hampir seluruh murid kelas 1-B. Sebagian besar mengumpat dan misuh-misuh. Sebagian lainnya, seperti Aaros dan Vio, menatap datar.
Tak peduli tidak mendapatkan balasan dari murid-muridnya, Mr. Helio tetap melanjutkan, "HARI INI SAYA AKAN MENGETES KEMAMPUAN DAN KEKUATAN KALIAN. DIMOHON UNTUK SEGERA KE AREA LATIHAN SEKARANG JUGA. MENGERTI?"
Lagi, murid-murid kelas 1-B menutup telinganya. Bahkan, headphone yang menyumpal telinga Feyn pun tak mampu menahan suara menggelegar itu.
Merasa tak diacuhkan, Mr. Helio memasang sorot tajam. Menyadari akan adanya firasat buruk, semua murid kelas 1-B membalas dengan suara yang tak kalah menggelegar. "MENGERTI MISTER!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Luminas Academy
FantasyFeyn Scarletta, gadis manis yang sebelumnya menjalani kehidupan biasa mendadak mengalami kejadian tak terduga yang membuatnya harus melanjutkan sekolahnya di Luminas Academy. Sekolah itu aneh. Sihir, kekuatan, immortal, kutukan, monster, mantra, dan...