Kunci Surga

58 3 0
                                    

orang kok yang di bicarakan soal akherat terus, kayak pernah kesana.
itu yang di omong orang ke saya kalau saya bahas akherat dan langit, ya gak papa mungkin orangnya gak pernah baca alqur'an dan mungkin juga sering baca tapi tidak tau artinya, padahal kadang yang ngomong itu juga kyai, padahal di dalam alqur'an hampir semua pembahasan menuju bahasan akherat. dunia ini di nilai tidak ada nilainya. karena akan di tinggalkan.

semua nabi dan rasul itu di perintahkan Allah untuk memperingatkan manusia agar tau asal usulnya, dan tak lupa jalan kembali, yaitu kita itu dari surga dan seharusnya kembali ke rumah asal kita, kayak umpama kita rumahnya di tuban, lalu jalan jalan rekreasi, ketika pulang maka pulang kembalinya ke tuban lagi.

kita aslinya dari surga, nabi adam kakek buyut kita dari surga maka kita sebagai anak cucunya juga berarti keturunan orng orang surga, surga itu tempatnya di langit sana, karena asalnya dari surga maka kita seharusnya kembalinya ke surga, kalau kembali ke neraka itu namanya nyasar.

jadi nabi nabi itu juga ruhnya dari surga, juga wali wali itu ruhnya dari surga, mereka sebelum jadi manusia masih berupa ruh, mereka tinggal di surga, lalu di turunkan ke bumi masuk ke dalam jasad bayi, agar bisa hidup di dunia dan memberi peringatan dan kabar gembira, bahwa kita itu dari surga, maka seharusnya kembali ke surga ke rumah asal kita tinggal, di turunkan nabi dan wali yang sudah sebelumnya sebagai ruh yang tinggal di surga, agar perkataan dan peringatan juga ucapan tentang surga itu lebih berkesan, berbobot karena melihat surga dan mengalami kehidupan di surga, makanya nabi nabi, wali wali itu mengajak dan mengajarkan dzikir lailahailallah, kuncinya surga, kalau kembali ke surga tdk punya kuncinya, bagaimana bisa masuk, maka di ajarkan kuncinya surga, dan kunci itu bergerigi, geriginya harus pas, gerakannya harus pas, melafadzkan lafadz lailahailallah harus pas, setiap tingkatan surga, ada pintunya, dan setiap pintu ada kuncinya dan setiap kunci hanya cocok dengan satu pintu, kunci pintu surga firdaus tidak sama dengan surga iliyin, makanya gerakan lailahailallahnya beda, kok punya kunci surga hanya kayak colokan telinga gak ada rengget renggetnya, ya berarti bukan kunci surga, kok melafadzkan lailahailallah hanya di lafadzkan saja, ya itu tidak cocok dengan pintu surga mana saja, ya gak papa... setidaknya gak masuk surga asal tdk di siksa.

kenapa yang di ajarkan semua nabi dan semua auliya itu lailahailallah yang benar, karena kuncinya surga itu lailahailallah.
jadi mau ke surga harus bawa kuncinya, kalau tidak bawa kuncinya tidak akan bisa masuk.

dan surga itu di akherat, maksudnya akherat itu setelah berakhir kehidupan kita di dunia ini, surga itu di langit 100 ke atas, kalau kedudukan kita tdk sampai ke langit 100 maka setelah kita meninggal, ini bukan setelah hari kiamat, tapi saya katakan setelah kita meninggal, maka tdk bisa kembali ke asal kita yaitu ke surga.

jadi orang yang sudah meninggal itu akan kembali ke alam ruh, itu bisa di bawah langit, atau di langit, di langit itu kalau belum tingkatan kita langit 100 ke atas, maka belum sampai ke surga.

percaya boleh, tidak percaya juga tidak papa, saya tugasnya hanya memberitahu saja, tdk tugas saya untuk menjadikan agar orang percaya.

saya sampaikan atau tidak saya sampaikan sebenarnya bagi saya juga tdk menambah dan mengurangi keadaan saya, karena saya  sudah jelas jalan pulangnya, pulang sekarang atau nanti tiada beda.

ketika orang orang mengatakan ke saya, orang kok yang di bicarakan akherat, surga, langit, la memang asal saya dari sana, kalau saya bicara harga cabe dan harga daging, malah nanti saya bicara gak bermanfaat karena saya tidak tau ilmunya.

orang orang yang menolak para nabi dahulu,mereka itu  takut kedudukannya di rebut, kenikmatan dunianya di rampok dan kenyamanan hidup di dunia ini sudah mendarah daging, merasa cocok dg dunia ini, orang juga takut ketenarannya, kedudukannya, nama besarnya, harta, jamahnya saya rebut, di kiranya saya juga sama seperti dia, butuh pangkat, nama besar, harta, jamaah, pengikut.....

semoga paham.........

Kyai Nur CahyaningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang