Kedudukan Akherat

48 0 0
                                    

hidup di dunia ini perjuangan untuk kita punya kedudukan di akherat, di akherat itulah kehidupan yang kekal abadi, bukan di dunia ini, mati itu adalah awal perjalanan panjang di akherat sana kelak, jika kita meninggal tanpa punya derajad di akherat maka kita mati sia sia, mungkin kita hanya menjadi tahanan
di akherat di siksa sampai kiamat nanti datang, tapi kalau kita punya derajad kedudukan di akherat maka di akherat adalah awal tugas kita kelanjutan di dunia ini, bisa jadi kita di lahirkan kembali sebagai orang lain untuk bertugas melanjutkan pencarian derajad di dunia ini, atau di bumi yang lain, karena selain bumi yang kita tempati ini, masih ada 6 bumi lain, yang jika bumi ini kiamat, maka bumi lain yang 6 itu masih belum kiamat, dan akan kiamat satu persatu berurutan, setelah semua kiamat baru semua manusia di kumpulkan untuk menerima catatan amalnya, jika di bumi ini kita tidak menanam amal sebanyak banyaknya maka kita tak akan mempunyai derajad apa apa di sisi Allah. dan untuk memiliki amal yang banyak itu, tdk bisa kita bekerja beramal sendirian.

.di umpamakan orang sholat sampai ngebul keluar asapnya karena siang malam sholat, belum tentu punya derajad di sisi Allah, karena amal itu butuh keikhlasan dan benar dalam menjalankan. Lalu agar orang² beriman itu banyak amalnya, Allah memberi anugerah ujian ujian, Allah memberitahukan keutamaan beramal dengan berjamaah, bersama sama lebih baik dari amal sendirian, dan Allah mendatangkan iblis untuk di jadikan ujian, agar manusia cepat naik derajadnya, tapi kebanyakan manusia kemudian malah tertipu daya oleh tipuan dan rekayasa iblis.
lalu bagaimana kita agar tdk tertipu daya dengan tipuan dan tipudaya iblis, caranya ya mudah, jangan sampai kita mengikuti sifat sifat iblis, sifat iblis itu apa..?
.sifat iblis itu yg pertama ANA KHOIRUM MINHU, merasa diri lebih baik dari yang lain, saya lebih baik dari dia, itu tipuan iblis yang pertama, kita akan di jejali oleh rasa merasa lebih baik dari yang lain, lalu dia akan memasukkan bahwa kita pantas mendapat yang lebih baik dari yang orang lain dapat, setelah tipuan itu tdk mempan, maka kita akan di bisik bisiki dengan iri dengki, iri terhadap apa yang di peroleh oleh orang lain, entah soal harta, pangkat, ilmu, kedudukan, ketenaran dll, apa saja yang di dapat oleh orang lain kita iri, lalu setelah iri kita berusaha mendengki, dengan berusaha agar apa yang di peroleh orang lain itu hilang, setelah itu tdk bisa, maka kita akan di bisik bisiki dengan marah, marah dengan apa saja, karena marah itu sifat iblis, jadi kalau kita marah itu tandanya kita sudah kena jeratan iblis. kalau marah tdk bisa, maka kita di bisik bisikkan dengan rasa takut, atau rasa sombong.

jadi kalau kita berhadapan dg iblis itu jangan meremehkannya karena dia di laknat Allah dan kita tidak, merasa lebih baik dari iblis sendiri, atau jangan takut, jangan marah, jangan sombong, ujub, riak, bangga diri, kok sifat sifat itu sudah mengemuka di kita, maka kita itu tandanya sudah kena jerat iblis. selalu pertahankan sifat sabar, tawakal pada Allah, ikhlas beramal dengan selalu menulis lafadz Allah di dada, dan ridho terhadap ujian yang datang menerpa, jangan terlalu melihat keberhasilan orang lain atau apa saja yang bisa menimbulkan iri dengki, istiqomah saja memupuk diri menjadi lebih baik, jangan mencela orang lain, sebab setiap orang itu punya kapasitas sendiri sendiri. bukan kita yang memberi anugerah dan bukan kita yang mengatur manusia dengan kelebihan dan kekurangannya, setiap orang itu di buat Allah dengan kelebihan dan kekurangan sendiri sendiri agar bisa saling bekerja sama, yang satu tdk bisa mencangkul, agar bisa meminta tolong pada yang bisa mencangkul, dan pekerjaan manusia itu
berbeda beda.

----------------------------------------------------------------------------------

Ingat....!!!
.
.
.
.Jangan mengeluh bagaimanapun keadaanmu saat ini, jika kamu mengeluh itu tanda kamu tidak terima dengan keadaan yang Allah tempatkan kepadamu/ kamu tidak terima Allah tempatkan maqom kedudukanmu saat ini, kalau kamu tidak terima tandanya kamu tidak terima dengan pengaturan dan kebijaksanaan Allah, kalau kamu sedang menempuh jalan ruhani, maka kamu tidak terima dengan tuhan yang bernama Allah. Padahal sebenarnya Allah sedang mengujimu, jika kamu sedang sebagai orang yang menempuh jalan ruhani/ salik/man salaka thoriqon, maka rasa tidak terima itu adalah cara Allah menunjukkan maqom kedudukanmu itu di posisi apa..

.Yang menaruh sabar, syukur, ridho, di dalam hati kita itu Allah, jadi kita tidak order sabar di online, beli syukur di pasar, mborong ridho di grosiran. Sabar, syukur, ridho itu Allah yang menaruh di hati kita, juga rasa tidak terima , itu Allah yang naruh di hati kita, agar kita tau kedudukan kita itu di posisi maqom abidin, mukhibbin,  shobirin, apa muqorobbin, nah itu yang keluar dari batin kita menunjukkan kedudukan kita di level mana?.
jadi posisi kita sekarang apa, di terima saja jika susah, dan istiqomah dalam amaliyah.

Entah km tukang batu, kuli bangunan, tukang bakso, tukang bubur, dll itu proses, jika kamu istiqomah menjalankan amaliyah, maka Allah akan mengangkat derajadmu. Dan menjadikan makin ringan pekerjaanmu dan makin berkah.

Saya dulu juga pernah jadi tukang batu, malah bukan di indonesia, tapi di saudi, walau saya sebenarnya tukang tulis kaligrafi, tapi ada orang yang memaksa saya jadi kuli bangunan, memanggul semen sesak, mengangkat bata blok yang beratnya 5kg, di suruh menulis kaligrafi di tengah padang pasir, saya sabar, terima walau di dzolimi, walau akhirnya orang yg menyuruh saya di tabrak bus di lindas di tengah jalan.
saya juga pernah jualan bakso, jualan warung makan lamongan, tukang cat, tukang batu dll, bagaimana ketika kita di posisi begitu, batiniah kita itu sabar menerima atau tidak? Kalau sabar, berarti kita sedang menjadi wali walinya Allah, karena Allah beserta orang yang sabar.

jadi uap yang di timbulkan dari batiniah kita itu yang menunjukkan maqom kedudukan kita.
Apa yang keluar dari bau mulut kita itu yang menunjukkan apa yang kita makan, kalau baru makan jengkol maka uap di mulut kita bau jengkol.

#SangKyai
..............

Kyai Nur CahyaningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang