08 | KETAKUTAN

484 34 1
                                    

Kanilya membuka pagar rumahnya, lalu membuang sekarung plastik sampah ke tempat sampah yang berada di depan pagar rumahnya. Tanpa dia ketahui, monster humanoid telah masuk ke dalam rumahnya melalui pintu rumahnya yang terbuka.

Setelah membuang sampah, Kanilya kembali memasuki halaman rumahnya sembari menutup pagar. Lalu dia masuk ke dalam rumahnya dan menutup pintu rumah.

Setelah Kanilya masuk ke dalam rumahnya, terlihat mobil Arga sedang melaju pulang di jalanan yang ada di depan pagar rumah Kanilya. Tak lama kemudian, dada Arga tiba-tiba terasa sangat sakit hingga membuat dia langsung menghentikan mobilnya dengan mendadak, tepat di depan pagar rumah Kanilya.

“Aaahhhh!” Arga merenges sembari memegangi dadanya yang terasa sangat sakit itu. “Kenapa dada gue sakit banget? Ahhh!” pandangannya lalu tertuju kepada bulan purnama yang sedang bersinar di langit. “Astaga, bulan purnama!”

Arga sangat terkejut setelah melihat adanya bulan purnama itu. Karena jika bulan purnama datang, dia akan berubah menjadi sosok hantu dengan merasakan kesakitan sebab jantung yang ada dalam dirinya mendadak mati.

“Nggak, gue nggak mau berubah! Ahhh!” renges Arga. “Please jangan berubah gue nggak mau! Ahhhh!”

Arga tidak ingin berubah wujud saat ini, tetapi mata dan goresan luka wujud hantunya mulai nampak di wajahnya. Rasa sakit di jantungnya yang mulai mati juga semakin menyiksanya.

“Aaaaahhhhhh!”

Arga kemudian teringat dengan perkataan Tevi dan Rissa, yang mengatakan jika dia tidak akan merasa kesakitan, apabila dia membayangkan orang yang dia sayang sembari mengatakan dalam hati, bahwa dia sedang tidak ingin berubah wujud saat ini.

Arga lalu teringat saat-saat dirinya yang sering makan bersama di sebuah kafe setiap malam minggu bersama Claudya, perempuan yang sangat dia cintai dan sayangi.

Sembari mengingat masa-masa indahnya selama menjalin kasih dengan Claudya, dia mengatakan keinginannya dalam hati untuk tidak berubah saat ini. “Please, gue lagi nggak mau berubah ke wujud hantu saat ini, please!”

Hal tersebut berhasil membuat rasa sakit di jantungnya menghilang, dan wajahnya kembali normal menjadi manusia normal. Arga kemudian menghela napas lega sembari bersandar di kursi mobilnya.

Tak lama setelah itu, Arga tiba-tiba menangis seketika setelah mengingat kenangannya dengan Claudya. Dia benar-benar sangat mencintai Claudya, akan tetapi Claudya telah menyakiti hatinya dan membuatnya hancur.

“Claudya.” untuk kesekian kalinya, air matanya kembali mengalir deras.

Sementara itu.

Kanilya baru saja masuk ke dalam kamarnya. Setelah itu dia bergegas untuk tidur. Namun tiba-tiba, pintu  kamarnya terdobrak oleh si monster humanoid yang telah memasuki rumahnya.

“AAAKKKK!” sontak, Kanilya langsung menjerit kencang dengan penuh ketakutan begitu melihat kemunculan monster tersebut ke dalam kamarnya.

Suara teriakannya itu terdengar oleh Arga yang masih berada dalam mobil. “Ada teriakan cewek, kayaknya lagi dalam bahaya.” Arga lalu menghilang dengan cahaya hitam, kemudian muncul di depan rumahnya Kanilya.

“AAAAKKK!” Kanilya melemparkan bantal dan guling serta barang-barang lainnya kepada si monster yang ingin menerkamnya. Setelah itu dia melarikan diri dari kamarnya itu.

Sementara Arga, dengan cepat dia berlari memasuki rumah tersebut untuk mencari asal suara Kanilya yang belum dia ketahui.

“AAAKKKK! TOLONG!” Kanilya berlari secepat mungkin untuk menyelamatkan diri.

Hantu Tampan [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang