13 | PEMAKAMAN

368 28 0
                                    

Kanilya tengah terduduk di kasur kamarnya sembari memandangi foto Arga di ponselnya. Dia memandangi foto tersebut dengan perasaan penuh bahagia.

Dia sangat bahagia karena Arga benar-benar memperlakukannya dengan penuh perhatian. Padahal hubungan mereka tercipta karena paksaan dari dirinya.

"Arga bener-bener nepatin janjinya buat jadi pacar yang perhatian buat gue. Padahal hubungan gue sama dia itu terjadi karena paksaan gue. Tapi gue yakin, seiring berjalannya waktu, Arga pasti bakalan jatuh cinta sama gue."

Kanilya terus memandangi foto Arga dengan penuh senyuman. Sampai kemudian dia mencium foto Arga lalu bergegas tidur.

Malam semakin malam, hingga waktu menunjukkan pukul 00:00 dini hari.

Kedua orangtua Arga sedang tertidur pulas di dalam kamar mereka, tiba-tiba pintu kamar mereka terbuka. Terlihat dua orang pria tak dikenal masuk secara diam-diam.

Mereka tak dikenali karena mereka menggunakan masker penutup kepala. Mereka datang sembari membawa kayu besar dan pisau yang sangat tajam.

Perlahan, mereka mulai mendekati Ayah dan Ibunya Arga. Sampai kemudian Ayahnya Arga menyadari keberadaan mereka, dia mulai terbangun dan panik.

Salah satu penjahat tersebut langsung memukul punggung Papah hingga dia jatuh pingsan, tak lama kemudian Mamah terbangun dan langsung panik ketika melihat hal tersebut.

"PAPAH!" teriak Mamah panik. "SIAPA KALIAN? PERGI KALIAN!"

Suara teriakan Mamah itu terdengar sampai ke kamar Arga, dan membuat Arga langsung terbangun dari tidur. Dia kemudian langsung bergegas pergi ke kamar orangtuanya.

"Kita ditugasin buat ngebunuh lo sama anak lo supaya Bos kita bisa nikah sama suami lo." jawab si penjahat 1.

"Bos? Siapa Bos kalian?"

"Nggak usah banyak tanya lo! Ayo bunuh dia!" ucap penjahat 2.

Kedua penjahat itu lalu mulai menyergap Mamah. Setelah itu mereka membunuhnya dengan menusukkan pisau tajam ke perutnya. Hingga akhirnya Mamah meninggal.

"Hahahahaha." kedua penjahat itu tertawa memandangi Mamah yang terbaring tewas dengan perut bersimbah darah.

Tak lama kemudian, Arga datang. Dia langsung terkejut begitu melihat kedua orangtuanya terbaring tak sadarkan diri, dan dia langsung histeris saat melihat Ibunya tergeletak dengan bersimbah darah di perutnya.

Arga langsung berlari menghampiri Ibunya yang sudah tak bernyawa lagi. "Mamah, Mamah bangun Mah!" dia mencoba membangunkan Ibunya. "Mamah bangun jangan tinggalin Arga!"

"Hahahaha." kedua penjahat itu terus tertawa.

"Mamah!" Arga memeluk sang Ibu tercinta yang sudah tidak bernyawa lagi. Dia memeluknya dengan berlinang air mata kepedihan.

"Ayo kita bunuh anak ini juga!" kata penjahat 1.

"Tunggu sebentar. Biarin dulu dia meluk-meluk jasad Ibunya dulu sebelum dia ikut mati, haha!" balas penjahat 2.

Arga kemudian meletakan jasad Ibunya kembali di lantai. Setelah itu dia mengepalkan kedua tangannya dengan penuh kemarahan atas kematian Ibunya. Lalu perlahan dia mulai kembali berdiri.

"Berani kalian ngebunuh Mamah gue, BERANI KALIAN!" Arga membentak kedua penjahat itu dengan sangat murka.

"Halah banyak bacot lo bocah! Ayo bunuh dia!" kata penjahat 1.

Si penjahat 1 berlari ke arah Arga dan langsung menusuk perut Arga dengan pisau tajam. Sementara si penjahat 2 memukul kepala Arga dengan sangat kencang menggunakan kayu besar.

Hantu Tampan [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang