15 | BALAS DENDAM

361 30 0
                                    

Arga berjalan keluar dari dalam rumahnya Kanilya, dia lalu bertemu dengan seorang gadis berseragam SMA dan terlihat lebih muda darinya.

Sejenak mereka saling terdiam dan saling memandang, sampai kemudian gadis tersebut tersenyum. Arga pun membalas senyumannya, setelah itu dia memasuki mobilnya.

"Ganteng banget tuh cowok" Ucap perempuan tersebut sembari tersenyum memandangi mobil Arga yang melaju pergi.

"Sesil?" Panggil Ibunya Kanilya dari depan pintu rumah.

Sesilya Violett, begitulah nama gadis dengan wajah putih dan terlihat imut itu. Rupanya dia adalah adiknya Kanilya, dan Ibunya Kanilya juga adalah Ibu kandungnya.

"Mamah" Sesil pun langsung memeluk Ibunya dengan sangat erat.

Sesil menumpahkan seluruh rasa rindunya kepada sang Ibu tercinta, sudah lama dia tidak bertemu dengan Ibunya sebab dia lebih senang tinggal bersama Kakek dan Neneknya di kampung.

Sejak kecil, Kanilya dan Sesil sudah diurus oleh Kakek dan Nenek mereka, karena kedua orangtua mereka selalu sibuk dengan pekerjaan kantor.

Hingga membuat mereka lebih nyaman tinggal bersama Kakek dan Nenek mereka. Sesil memutuskan untuk tinggal bersama mereka dan bersekolah di kampung.

Tetapi tidak dengan Kanilya, karena dia tidak di izinkan orangtuanya untuk terus tinggal bersama Kakek dan Nenek. Sebab orangtua mereka juga mau berkumpul dengan mereka.

Sesil sudah benar-benar nyaman dengan Kakek dan Neneknya, jadi orangtua mereka mengizinkan Sesil untuk tetap tinggal di kampung. Sedagkan Kanilya harus tetap ikut tinggal bersama kedua orangtuanya di kota.

"Mamah kangen banget sama kamu" Ibunya pun mengecup kening Sesil dengan penuh rasa rindu.

"Aku juga kangen sama Mamah"

Tak lama kemudian, Ayah Sesil keluar dari dalam mobil dan menghampiri mereka. Ayahnya itulah yang sudah mengurus pemakaman Kakek dan Nenek sembari menjemput Sesil pulang kembali bersama mereka.

"Maafin Mamah ya? Mamah nggak bisa hadir ke pemakaman Kakek sama Nenek. Soalnya Mamah harus nemenin Kakak kamu yang lagi sakit"

"Iya Mah, aku udah tahu dari Papah. Nggak apa-apa kok"

"Mah, tadi itu Arga?" Tanya Papah.

"Iya, dia habis jengukin Kanilya"

"Ooh, tapi kok dia nggak pamitan dulu ya sama Papah?"

"Mungkin aja dia nggak lihat Papah, soalnya Papah ada di mobil"

"Iya mungkin"

"Itu pacarnya Kak Lya ya Mah?"

"Kakak kamu sih nggak pernah bilang kalau itu pacarnya, tapi kalau dilihat sih kayaknya emang Arga itu pacarnya"

"Papah sih setuju kalau Kanilya sama Arga, dia anaknya baik"

"Udah baik, ganteng lagi. Kayak Papah kamu dulu" Ucap Mamah sembari tersenyum pada Papah. Membuat Papah terkesipu malu.

"Eumz Mamah bisa aja, ya udah masuk yuk?" Papah pun mengajak anak dan istrinya itu masuk ke dalam rumah.

Sementara itu.

Kanilya sedang duduk di tempat tidurnya sembari memakan buah apel pemberian Arga. Tak lama kemudian, Sesil datang memasuki kamarnya.

Melihat kedatangan adiknya yang sudah lama tak bertemu, Kanilya langsung tersenyum senang. "Sesil?"

"Kakak" Sesil pun langsung memeluk Kakaknya dengan sangat erat dan penuh rindu.

Hantu Tampan [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang