"So.. would you marry me?"
"Percuma ya gue pergi sejauh itu kalo ternyata rumah gue cuma lo."
"Do you know what's harder than letting go? It's being stuck and running in circle."
"It means that we really are meant to be. Yet, fate is cruel."
"Kenali...
Seluruh kru yang bertugas sore itu bertepuk tangan dengan riuh. Mereka satu persatu membungkukkan badan pada Seungyoun selaku sutradara dalam film yang tengah mereka produksi sebelum menyibukkan diri berbenah.
"Eunsang, sini peluk gue dulu!" Seungyoun berujar pada Eunsang yang tampak menghapus riasannya dengan sedikit brutal.
Seungyoun lantas terkekeh dan menghampirinya, memberi pelukan padanya dari belakang, seolah mengabaikan para kru yang belum beranjak dari sana.
"Kak apaan sih.. lepas ah, nggak enak diliat yang lain," Eunsang menyuarakan protesnya seraya menggoyangkan bahunya, melepaskan dirinya dari Seungyoun.
"Makasih ya, akhirnya scene terakhir kita selesai hari ini. Makasih buat kerja kerasnya selama ini," cengir Seungyoun.
"Sama-sama.. makasih juga ya kak, ini padahal debutnya gue di drama, tapi lo langsung kasih gue jadi pemeran utama," Eunsang kini mengulaskan senyumnya.
"Besok ya kita makan-makannya, biar full team? Ini hari Minggu, semuanya mau istirahat di rumah masing-masing."
"Santai kak, gue mah yang penting bayarannya nggak macet," Eunsang mengedipkan sebelah matanya.
"Malam ini ada rencana nggak? Gimana kalo kita dinner berempat?" tawar Seungyoun.
"Iya, berempat. Lo, gue, lawan main lo, sama asisten gue. Mau ya? Nanti kalo baliknya kemaleman, lo nginep aja di tempat gue..."
"Halah kak, bilang aja kangen sama gue. Ribet banget pake makan-makan segala?"
"Ya nggak enaklah, masa kalian pemeran utama tapi nggak dispesialin?"
"Tanya coba sama Kak Bright, biasanya 'kan dia yang sok sibuk. Lagian kasian asisten lo masa masih harus nemenin sampe malem? Hari Minggu loh ini.. lo bayar dia ekstra nggak?"
"Oh jelas. Mana dapet bonus, tuh liat," Seungyoun menunjuk ke arah pemeran utama lainnya yang terlihat bercengkrama dengan asistennya yang berperawakan mungil dan bersurai biru muda.
"Dia kayak kesemsem nggak sih sama si Junsu? Kocak.. padahal main dramanya bareng gue, kecantolnya sama tuh bocah," dengus Eunsang.
"Ya dia juga tau kali, lo udah punya gue?" Seungyoun menaikkan sebelah alisnya, menggoda Eunsang yang kini merengut. "Lagian lo kurang manis, Sang. Bright tuh sukanya yang kecil, biar enak dipeluk mungkin."
"Loh emang gue nggak bisa dipeluk?"
"Bisa..."
"Ya terus?" sewot Eunsang.
"Cuma nggak boleh, kalo bukan sama gue. Hehe.. ini juga," Seungyoun mencuri kecupan kecil pada sudut bibir Eunsang. Eunsang dengan senang hati membalasnya, menyadari bahwa seluruh kru telah pergi dan kini tersisa mereka berempat. Ia bahkan melingkarkan tangannya pada leher Seungyoun.*
"Kak.. gue ngiri sebenernya sama si Junsu. Dia nginep bareng lo terus, bisa ngeliat lo kalo bangun tidur. Dramanya 'kan udah kelar.. boleh nggak sih kalo gue aja yang gantian nginep?" ujar Eunsang dengan ekspresi memelas yang membuat Seungyoun seketika merasa bersalah.
"Cemburu ya? Payah. Gue aja ngeliat lo take adegan ciuman sama Bright berkali-kali tadi biasa aja? Lemah lo Sang..." cibir Seungyoun.
"Ya berarti lo kurang sayang kali kak sama gue," Eunsang membuang pandangannya ke samping.
"Bukan dong, itu namanya profesional. Iya iya.. malem ini lo nginep tempat gue. Nggak usah bawa baju, oke? Cukup bawa badan aja."
"Bawa badan? Kode banget?" Eunsang mengecup dagu Seungyoun.
"Pinter deh pacar gue, cepet banget nangkepnya kalo yang beginian."
.....tbc
—————
A/N : double-up ya buat hari ini. Nggak panjang karna mereka side pair dan nggak terlalu berhubungan sama yang lain.. atau belum.
*awal mula Seungyoun - Eunsang :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di akhir seri 1, Seungyoun emang akhirnya pacaran sama Wooseok. But no.. it didn't work out well. Nanti akan dijelasin kenapa dengan mereka, dan juga sama siapa Wooseok akhirnya berlabuh.
