35.8K 5.4K 2.1K
                                    

"Naaa.." Panggil Jeno.

"Hm?"

"Gue sebenernya tuh pinter."

"Terus?"

"Gausah belajar ya?"

"Nih materinya."

"Naaaa.."

Jaemin sedang sibuk dengan hp nya.

"Naaa..." Panggil Jeno selembut mungkin.

"Apasih!? Berisik!"

"Sini temenin gue tidur.'

"Ck."

"Gue besok mau tanding basket, gaboleh capek-capek belajar, ntar gabisa mikirin taktik buat nyerang lawan."

"Terus, lo kira gue peduli?"

"Na, tadi latihannya capek banget.

Gue pengen istirahat, temenin gue dong."

"Gila lo ya!?"

"Iya gila karena lo."

"Ck, gue pulang."

Jeno langsung berjalan menghampiri Jaemin lalu menarik nya ke ranjang.

Kemudian Jeno tidur sambil memeluk Jaemin.

"JENO! GILA LO YA!?" Berontak Jaemin.

"Na, mama udah anggep lo kayak anaknya sendiri, jadi kita harus akur."

"JENO! LEPAS!"

"Gamau."

"PELUK AJA SANA CEWE LO!"

"Gaberani, takut kelepasan."

"GUE MASIH LURUS!"

"Kayaknya gue dah belok gegara lo."

Jaemin masih terus memberontak sampai akhirnya dia mendorong Jeno.

Jeno terjatuh dari kasur, lalu secepat mungkin Jaemin keluar dari kamar Jeno.

Kenapa jantung gue jadi deg-deg an sih!? -Jaemin.

•••

Sebentar lagi lomba basket akan di mulai.

Jeno menyuruh Jaemin untuk menontonnya di bangku depan.

Tapi sampai sekarang Jeno masih belum melihat Jaemin.

Jeno mulai memasuki lapangan dan dia belum menemukan Jaemin.

Beberapa menit kemudian Jaemin duduk di bangku depan yang sudah di pesan Jeno.

Entah apa ini hanya perasaan Jaemin saja namun dia melihat Jeno kurang bersemangat.

Sekarang waktunya istirahat, Jeno mengambil air lalu melirik ke arah bangku depan dan dia melihat Jaemin.

Seketika Jeno tersenyum, begitu pula Jaemin tanpa dia sadari.

Jeno melanjutkan lagi permainan nya, sesekali ia menoleh ke arah Jaemin.

Entah apa yang terjadi pada Jaemin namun setiap kali Jeno melihat ke arahnya dia tersenyum membuat Jeno tambah bersemangat.

Tanpa dia sadari ada yang menatap mereka dengan sinis.

5 : 3

Tutor | nomin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang