Tutor | nomin [✓]

11°

Selama jam pelajaran Jeno tidak bisa fokus karena kejadian kemarin.

Padahal Jaemin sudah bilang bahwa mereka harus bersikap seakan-akan hal itu tidak pernah terjadi.

Tapi Jeno tidak bisa tidak memikirkan nya.

"JENO!" Teriak guru yang mengajar.

"Eh? Iya pak?"

"Coba jawab pertanyaan bapak yang tadi."

"Hah? Yang mana ya?"

"Kamu ga dengerin bapak ya!?"

"Denger kok pak."

"Sekali lagi kamu ga fokus di kelas saya, lebih baik kamu gausah ikut kelas bapak lagi!" Oceh guru itu.

"Iya pak."

Ah sial kejadian itu benar-benar memenuhi seluruh otak Jeno.

Disisi lain, Jaemin seperti biasa.

Dia tampak tidak terganggu sama sekali dan benar-benar seperti sudah melupakan kejadian itu.

Dia tetap aktif menjawab pertanyaan dari guru dan tetap fokus selama di kelas.

•••

"Lo kenapa sih?" Tanya Hyunjin.

"Gatau." Ucap Jeno sambil memejamkan matanya dan duduk di sofa base camp.

"Lo lagi banyak pikiran?" Tanya Yunseong.

"Jangan kebanyakan mikir entar cepet tua, soalnya kan lo dah tua."

"Sialan lo Junho." Disusul dengan tawa dari 2 orang lainnya.

"Lo pada masih inget dare yang pas kemaren-kemaren an?"

"Yang mana?" Ujar Hyunjin.

"Inget, kenapa?" Ucap Yunseong.

"Gue udah cium dia."

"HAH!!!!??"

"Gausah teriak Jin."

"Lo serius?" Ucap Junho tidak percaya.

"Halah, paling cuma nempel bibir doang." Remeh Yunseong.

"Engga, gue....lumat."

"WAH MANTEP LAH!" Hyunjin tentu saja paling heboh.

"Lo beneran?" Junho masih tidak percaya.

"Bener, kok ga percayaan amat sih."

"Wow? Lo bahkan gamau cium pacar-pacar lo selama ini." Celetuk Yunseong.

"Mana nih video nya, sebagai bukti." Ucap Hyunjin.

"Gue ga videoin lah bodoh!"

"Beneran ga lo cium dia?"

"Bener Seong."

"Jeno nge gas banget nih ye."

"Lah, emang dare nya gitu kan?"

"Yah gue ga nyangka aja lo beneran ngelakuin itu." Ujar Hyunjin.

Ketiga temannya masih heboh, sedangkan Jeno kembali memejamkan matanya.