19°

26.9K 3.7K 571
                                    

Mereka tiba di UKS dan Jeno langsung tidur di ranjang.

"Lo kenapa bisa sampe lemes gini?"

"Belom makan."

"Dari pagi?"

"Iya."

"Tapi tadi lo masih bisa main basket tuh."

"Eh? Lo liat?"

"Hah?! Iya ga sengaja liat." Panik Jaemin.

"Tadi belom lemes, abis selesai main langsung begini deh."

Jaemin memberikan air dan obat kepada Jeno, "Nih minum."

Jeno meminum obatnya dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

"Nanti gue gausah ngajar dulu ya, biar lo istirahat aja."

"Gak! Lo tetep ke rumah gue tapi gausah belajar."

"Terus gue ngapain disana?"

"Temenin gue lah."

"Hhhhh, terserah deh." Jaemin sebenarnya mau saja menemani Jeno, namun hanya gengsi untuk jujur.

Jaemin berjalan menuju pintu, "Gue ke kelas dulu ya."

"Ya, nanti lo pulangnya harus bareng gue."

"Hm."

.

Jeno menunggu Jaemin dengan wajah yang pucat dan masih lemas di depan kelasnya, bahkan dia sampai berjongkok di samping pintu kelas. Murid yang keluar dari kelas dengan bingung menatap Jeno, untuk apa seorang Lee Jeno berjongkok di samping pintu kelas mereka. Bukankah dia terlihat seperti gembel?

Jaemin keluar dari kelasnya dan menatap Jeno dengan bingung.

"Lo ngapain jongkok kayak gitu?"

"Nungguin lo, udah yuk ke mobil."

"Lo bisa jalan?"

"Bisa lah, buktinya kan gue jalan dari UKS ke kelas gue buat ambi tas terus baru ke kelas lo."

"Yaudah."

Sesampainya di mobil Jeno langsung menyalakan mesin mobil.

"Lo yakin bisa nyetir?" Jaemin benar-benar khawatir terhadap Jeno, dan juga bagaimana jika Jeno terlalu lemas lalu kehilangan kendali saat menyetir dan membuat mobil mereka kecelakaan? Jaemin sangat tidak ingin hal buruk seperti itu terjadi kepada mereka.

Jeno terkekeh penuturan Jaemin, "Bisa Na, lo khawatir banget ya sama gue? Sampai segitunya."

"Hah? Apaan? Siapa yang khawatir sama lo coba."

Tidak ada percakapan lagi di antara mereka sampai tiba di rumah Jeno. Tentu saja mereka langsung menuju ke kamar Jeno. 

Jeno ingin merebahkan bdannya namun lngsung mendapat ocehan dari Jaemin.

"Ganti baju dulu Jeno, seragam sekolah kan kotor."

"Iya bawel."

Jaemin mendengus kasar, dia tidak terima kalau dirinya di bilang bawel.

Setelah Jeno berganti baju, dia juga memberikan Jaemin pakaian ganti. "Nih, lo juga ganti baju sana."

"Buat apa?"

"Kan lo mau nemenin gue istirahat di rumah."

"Ya iya, tapi kan gue nemenin lo sambil duduk di kursi."

"Ck, udah ganti baju aja sana. Atau mau gue temenin?" Sambil memasang wajah usil.

Tanpa menanggapi Jeno, dia dengan cepat menuju kamar mandi untuk berganti baju.

Tutor | nomin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang