Tutor | nomin [✓]

9°

Jaemin pergi menuju ke ruang UKS dan melihat Siyeon disana.

"Siyeon." Panggilnya.

"Eh Jaemin, kenapa?" Tanya Siyeon.

"Club PMR masih buka pendaftaran?"

"Club ini mah selalu buka pendaftaran kok, lo mau daftar?"

"Iya nih."

"Tumben, bukannya lo sibuk ngajar."

"Iya sih, tapi kata temen gue si ketos wajib in semua anak buat ikut club."

"Ohh gitu."

"Ya mau ga mau lah, dibanding kena ocehan ketos sama guru."

"Bagus deh lo daftar club ini, soalnya kita mah bebas sama santai banget kerja nya. Paling cuma kadang harus ngumpul buat briefing aja."

Kemudian Siyeon membuka laci meja dan mengeluarkan kertas dari sana.

"Nih formulir pendaftarannya, lo isi dulu, kumpulin nya nanti aja pas istirahat atau pas pulang."

"Okedeh, makasih ya."

"Yoi sama-sama."

Jaemin masuk ke kelasnya dan segera mengisi formulir pendaftaran tersebut.

"Oi Jaem, ngapain lo? Pagi-pagi udah nulis-nulis aja." Ujar Haechan.

"Ngisi formulir pendaftaran club."

"Ohhhh."

"Woiiii!! Jaem! Jaemh!" Oceh Minhee yang kehabisan nafasnya karena berlari saat menuju kelas."

"Kenapa? Atur nafas lo dulu sana."

"Lo ga liat papan jurnal?"

"Ga, emang kenapa?"

"Ada foto lo di deket mobil Jeno, lo ngapain sama dia?"

"Hah?!" Jaemin kaget.

"Lo liat aja sana sendiri."

Jaemin melangkahkan kakinya keluar kelas.

"Ikut Jaem." Ujar Haechan.

.

Benar.

Terdapat foto dirinya saat berada di samping mobil Jeno, itu dirinya tadi waktu sedang berbicara dengan Jeno.

Siapa yang mengambil foto tersebut? Untuk apa di tempel di papan jurnal?

Semua anak yang melihat foto itu heboh dan memotret nya.

Jaemin tebak mereka pasti akan membuat rumor aneh dan di sebar ke setiap grup.

Tidak apa-apa, dia tidak peduli juga dengan hal itu.

Lalu kemudian Jeno menghampiri papan jurnal, mereka saling bertatap muka. Namun Jaemin segera pergi dari sana seakan-akan Jaemin tidak mengenalnya.

Terakhir Jaemin melihat ekspresi kaget dari wajah Jeno.

•••

Jaemin menuju ruang UKS untuk mengumpulkan formulir pendaftaran nya, dia melihat Siyeon sedang duduk dihadapan tumpukan kertas.

"Siyeon."

"Iya?"

"Nih formulirnya."

"Oke deh, nanti gue chat lo kalo ada briefing ya."

"Iya sip. Gue duluan ya."