18°

27.5K 3.8K 382
                                    

Jaemin memandang lapangan dari jendela yang berada di lorong sekolah, dia melihat Jeno yang sedang bermain basket bersama teman-temannya.

"Hey Jaem lagi liatin apa?" Ujar Haechan.

"Hm? Ga liatin apa-apa."

"Oh, Jeno ya?"

"Ish kecilin suara lo."

Jaemin memukul kepala Haechan, "Aduh sakit Jaem!"

Jaemin hanya memasang ekspresi mengejek ke Haechan.

"Cepet kasih tau gue, apa hubungan lo sama Jeno." Desaknya.

"Hah? Gaada apa-apa."

"Jaem jangan lupa ya, gue liat yang di UKS."

"Kalau gue cerita, lo bisa simpen ini sebagai rahasia?" Ujarnya sambil menatap Haechan dengan serius.

"Bisa lah! Gue tau kalo gue kadang emang bacot banget. Tapi tenang aja gue ga ember kok." Ucapan itu membuat Jaemin yakin untuk menceritakannya kepada Haechan.

Jaemin mulai bercerita, dari pertama kali mereka bertemu sampai sekarang ini. Jaemin menceritakan semuanya termasuk saat dia dicium oleh Jeno, mengalami perlakuan dari Hyunjin, dan kejadian mereka saat di UKS. Jaemin tidak tahu harus bagaimana dan meminta saran kepada Haechan.

"Gue tau." Kata Haechan.

"Apa?"

"Lo cuma bingung."

"Bingung....?"

"Iya! Lagian lo sendiri tuh kenapa denial banget sih."

"Denial gimana?"

"Lo suka sama Jeno, tapi otak lo nolak karena ngerasa itu ga benar dan jadinya malah denial."

"Lo harus yakinin perasaan lo sendiri, kalau engga lo yang bakal kesiksa dan bingung terus."

"Gue tau kok rasanya, gue ngerti kalau lo ngerasa itu gak bener, aneh, takut, gak yakin, dan yang lainnya, tapi gaada salahnya kan untuk coba dengerin kata hati.

Ya itu keputusan lo sendiri, gue gabisa maksain lo buat berhenti atau malah ngebuat lo ngelanjutin perasaan itu. Gue cuma bisa bantu kayak gini aja biar lo ga bingung-bingung amat. Dan kalau lo mau curhat, cerita aja sama gue yak."

"Thanks Chan, gue gatau lo bisa ngomong kayak tadi. Lo beneran bisa dipercaya kan?"

"Kita udah temenan dari orok dan masa lo masih ga percaya sih sama gue."

"Iya-iya gue percaya."

"Udah yok masuk kelas, jangan diliatin mulu nanti juga ketemu."

"Iya ah bawel lo."

Saat mereka masuk ke kelas, hampir semua murid melihat mereka, -ah ralat lebih tepatnya melihat Jaemin.

"Chan, kok pada liatin gue?"

"Gatau Jaem, nanti gue cari tau."

Mereka semua masih menatap Jaemin sambil berbisik-bisik padahal dia sudah duduk di kursinya.

•••

"Chan, mereka ngomongin apa?" Tanya Jaemin to the point.

"Gue laper nih, di kantin aja yuk sambil makan."

"Yaudah cepet nanti malah yang lain ikut."

"Iye-iye."

.

Haechan menyantap nasi goreng yang ia pesan dan Jaemin membeli air putih dingin.

Tutor | nomin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang