Shasha sudah siap dengan celana levis panjang, dipadukan dengan hoodie maroon. Rambut hitam panjang itu dia ikat satu, tak lupa sepatu kets putih turut ikut serta menemaninya hari ini. "Ma, Shasha keluar dulu ya. Mau ada janjian sama Xixi." Dia mengambil tas selempangan di kamar.
"Iya sayang, hati-hati ya." Balas sang ibu setengah berteriak dari arah dapur.
Alisha melenggang keluar rumah yang cukup besar, memasang headset memutarkan lagu bergenre pop. Dia lebih memilih jalan kaki, toh lembut awan tengah menutupi sang surya. Rumah Xiera dari rumahnya, lumayan cukup jauh.. namun tak begitu, di pertigaan depan kompleks nanti dia harus menaiki kendaraan umum.
Cukup lama dia duduk di halte, kendaraan yang Shasha tunggu tak kunjung tiba.
Apa dia pesan taxi online saja ya? Ah.. mungkin itu akan jauh lebih baik.
Si gadis mengambil ponsel dari dalam saku, mengotak-ngatik sebentar untuk memesan taxi dan kembali diletakkan ponselnya ke tempat semula. "Gue minum dulu aja kali ya, haus." Gumam Shasha ketika melihat ada stand minuman disana.
"Kak, mau americano ice satu ya." Ujar Shasha pada si penjaga stand.
Dia kembali menunggu, namun tiba-tiba netranya menangkap sesuatu tidak asing. Laki-laki yang Shasha temui kemarin di depan Hydro club, keluar dari sebuah pekarangan rumah berukuran cukup besar bertuliskan 'Panti Kenanga'. Dari tampilannya, Shasha tahu jika dia ingin pergi beribadah ke masjid.
Biarpun Shasha non-islam, tetapi selama tinggal di Indonesia.. tentu dia akan banyak melihat aktifitas yang masyarakat islam lakukan. "Kak, ini pesanannya." Suara penjaga stand berhasil membuyarkan pikiran Shasha.
Diambilnya uang senilai Rp 15.000 dari dalam tas, lalu membayar apa yang sudah dia beli. "Terimakasih."
Shasha kembali ke halte, tempat dia mrmbuat janji dengan taxi pesanannya.. manik indah milik si gadis tak lepas dari rumah sederhana dimana laki-laki itu keluar. "Owh ternyata dia tinggal disini."
-•-
"Shasha, ya ampun. Gue kangen banget sama lo." Xiera segera memeluk sang sahabat yang sudah berdiri di depan pintu rumahnya.
Alisha tersenyum, membalas pelukan Xiera. "Gue juga kangen, Xi."
6 bulan lebih Shasha mengikuti pertukaran pelajar ke Taiwan, tentu saja dia akan sangat merindukan sahabatnya, terlebih lagi.. tugas yang diberikan guru tak main-main, Shasha selalu tak memiliki waktu jadi menghubungi Xiera pun hanya seminggu sekali, pun jika dia benar-benar kosong. Shasha terpilih sebagai pertukaran pelajar pada pertengahan kelas 10, dia termasuk murid yang pintar dan percaya diri.. maka dari itu Shasha terpilih.
Hari ini, mereka ingin melepas rindu dengan pergi ke mall.. Shasha sangat merindukan suasana Indonesia. Bermain di time zone, membeli es krim sampai menggunakan photo box. Xiera sangat senang, sebelumnya dia sangat kesepian tidak ada Shasha, hanya Alisha teman dekatnya. "Gimana Sha? Enak gak disana? Gimana keadaan Kak Dery?"
Sekarang mereka kelelahan setelah bermain hampir 1 jam, duduk disalah satu caffe makanan favorit mereka seraya memesan untuk mengisi energi. "Enak, kayak biasa. Cuma masih enak disini. Kak Dery baik aja kok, dia makin putih." Kekeh Shasha.
Yang mereka bicarakan itu adalah, Kak Dery.. Hendery Georgino namanya. Kakak kandung dari Shasha, yang sedang berkuliah di Taiwan dan tinggal bersama kakek dan neneknya. Dia ini mempunya vibe wajah seperti blasteran Australia, terlihat cool dan manis diwaktu yang sama. "Mulai senin kita masuk kan?" Shasha bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] I. Different // Yeh Shuhua
Teen Fiction"Kalo gitu, gue bisa gak masuk islam?" "Hah?!" ------------------------------------ Kamu, laki-laki yang membuat aku langsung tertarik.. kamu membuatku penasaran dan kamu terlihat lebih menonjol dari pada orang lain disekitar. Kamu memiliki kharisma...